Kabar Pasuruan

Dugaan Pembunuhan Di Pasuruan, Penyaji Kopi Kasturi Maut Mengaku Pernah Dalami Ilmu Kebatinan

Saat menyuguhkan kopi ke korban, telah dicampur minyak kasturi. Tujuannya agar korban pingsan dan bisa diambil barangnya. Tapi korban lanjut meninggal

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Achmad Amru Muiz
suryamalang.com/Galih LIntartika
Kapolres Pasuruan AKBP Rizal Martomo (tengah) bersama Kasat Reskrim AKP Dewa (kiri) dan Kasubaghumas AKP Hardi (kanan) saat merilis pelaku pembunuhan menggunakan kopi kasturi. 

SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Hendro Mawan Suryo Putro (37) warga Kelurahan Cangkringmalang, Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan tampak lesuh saat digelandang menuju ruang press release, Senin (3/12/2018).

Ia terus menunduk di hadapan wartawan awalnya. Namun, lama kelamaan, ia mau sedikit berbagi cerita tentang kejadian yang dialaminya bersama, teman medsosnya, Ari Putra Utama (22) warga Desa Banjarejo, Kecamatan Taman Kota Madiun yang meninggal dunia karena ulahnya.

"Ya saya sebenarnya tidak dendam sama dia, Saya juga tidak ada masalah. Saya baru kenal dua mingguan di Facebook," aku Hendro lirih.

Pria yang setiap bekerja sebagai tukang instalasi listrik panggilan ini menyebut, di awal perkenalan itu, dia (korban) selalu mengeluhkan kondisi perekonomiannya. Ia lagi butuh uang banyak untuk membayar hutang di temannya.

"Dia sambatan ke saya. Ya saya ajak ke makam saja, untuk ritual di sana. Sapa tahu kita bisa ketemu jin dan dikasih rejeki man bisa saja," tambah dia.

Hari pun tiba, ia dan korban berjanji di Purwosari. Ia mengajak korban ke Makam Sunan Mbenjeng. "Saya sebenarnya tidak punya rencana. Hanya spontanitas saja," urainya.

Ia menyadari memang sudah melakukan tiga kasus sama sebelumnya. "Memang benar. Saya campuri kopi mereka dengan minyak kasturi. Cuma sedikit saja. Nah yang tiga sebelumnya hanya pingsan saja, dan gak tahu yang ini bisa sampai meninggal dunia," paparnya.

Dijelaskan dia, dirinya juga sama - sama butuh uang. Selama ini, ia juga punya hutang dan harus membiayai hidup istri dan satu anaknya.

"Saya juga punya beban. Jadi rata - rata habis kuras harta korban saya jual sebagian dan hasilnya saya gunakan untuk mencukupi kebutuhan," terangnya.

Disinggung soal kepemilikan indra keenam ? bapak bertubuh dempal ini mengaku tidak memiliki indra keenam. Tapi, ia mengaku bisa melihat jin dan meminta pesugihan melalui serangkaian ritual.

"Saya dulu pernah memperdalam ilmu kebatinan dan ilmu seperti itu tiga tahun di Jepara , Jawa Tengah. Tapi saya tidak pernah praktekkannya sendiri. Ya baru sama kemarin sama dia," tambahnya.

Menurut dia, saat menyuguhkan kopi ke dia, ia campurkan tidak banyak kasturi. Tujuannya agar dia pingsan dan bisa mengambil barangnya.

"Saya bukan orang pintar atau yang bisa ilmu spiritual, saya hanya mengaku pintat biar percaya dan saya bisa mengelabuhi mereka," paparnya.

Di kejadian sebelumnya, bapak satu anak ini juga mengaku memberikan korbannya dengan campuran kasturi di kopi yang diminumnya.

"Cuma ceritanya beda. Tidak saat ritual, ada yang kondisi santai. Kalau ditanya berapa banyak mencampurkannya saya gak pernah ngitung. pokoknya saya kira - kira saja," tutup dia. 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved