Kabar Madiun
Mainan ‘Kuno’ yang Sudah Tergantikan Smartphone Ini Bernama Jangkrik
Anak generasi 90-an pasti akrab dengan mainan ini. Tapi, anak generasi sekarang sudah terasa asing dengan mainan bernama ‘jangkrik’ ini.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Rahardian Bagus
Sunarto (mengenakan topi) sedang melayani pembeli jangkrik di Jalan Cokroaminoto, Kota Madiun, (3/12/2018) siang.
Satu lonjor atau sebatang bambu utuh seharga Rp 20.000 bisa menjadi 50 hingga100 kotak jangkrik.
Dia bisa membuat 10 kandang jangkrik per hari.
“Saya dapat jangkriknya dengan mencari di sawah,” kata pria yang mengaku sudah jualan jangrik sejak tahun 1980 ini.
( Baca juga : Penjahat Asal Malang dan Sidoarjo Berkomplot Bobol Mesin ATM di Situbondo, Probolinggo, dan Jember )
Dia menjual satu kotak berisi dua jangkrik seharga Rp 10.000.
Jika pembeli hanya membeli kotaknya saja, dia menjual seharga Rp 5.000.
Selain didengarkan suaranya atau diadu, jangkrik juga ada manfaat lain.
( Baca juga : Kepala Desa Diduga Terlibat Pembunuhan di Turen Malang, 18 Warganya Ikut Ditangkap dan Diperiksa )
“Juga bisa untuk nakut-nakutin tikus,” katanya.
Berita Terkait