Kubu Sriwijaya FC Kebakaran Jenggot Gara-gara Pelatih Persija Singgung Nama Goncalves & Vizcarra

Belum lagi saat ini Laskar Wong Kito tengah berkonsentrasi menghadapi partai penentuan melawan Arema FC.

Pasalnya, bila Sriwijaya FC kalah, mereka terancam akan terdegradasi ke Liga 2 musim depan.

Kapten Sriwijaya FC Bantah Isu Suap

• Persaingan Rider Top Indonesia dan Rider Dunia Akan Tersaji di Trial Game Asphalt 2018 Malang

• Selain Dichotomy Test, Ada MBTI Test yang Menentukan Kepribadian Diri dari 16 Jenis Kepribadian

Kabar miring kasus penyuapan yang tengah menerpa Sriwijaya FC langsung dibantah oleh kapten Sriwijaya FC, Yuu Hyunkoo.

Beberapa waktu yang lalu Yuu Hyunkoo memang disebut-sebut mendapatkan tawaran dari seseorang yang mengatasnamakan Arema agar mengalah saat bertemu di Malang, Minggu 9 Desember 2018.

Namun Yuu Hyunkoo mengaku heran mengapa pernyataannya yang menyebutkan bahwa dirinya pernah didekati mafia bola justru dikaitkan dengan Arema FC.

“Saya juga bingung kenapa jadi begini yang tersebar?” kata Yuu Hyunkoo.

“Sampai dari pihak manajemen Arema marah, tidak benar itu.”

“Tidak ada yang menghubungi saya mengatasnamakan Arema,” ujar yu dikutip dari Sriwijaya Post, Selasa 4 Desember 2018.

Namun Yuu mengaku bahwa dirinya memang pernah dihubungi oleh komplotan mafia bola pada setiap laga away setelah melawan Bhayangkara FC.

• Selain Dichotomy Test, Ada MBTI Test yang Menentukan Kepribadian Diri dari 16 Jenis Kepribadian

• Daftar Pemilih Tetap di Kota Batu untuk Pemilu 2019 Capai 154.826 Orang

“Sejak saat ini banyak yang hubungi saya, setiap laga away, ada yang telepon, sampai WhatsApp.”

“Tapi saya tolak terus, saya langsung lapor pak Ucok (manajer tim, red),” ujarnya.

Bahkan gelandang Sriwijaya FC ini ditawari uang 400 juta tupiah dengan syarat dilakukan pengaturan skor.

“Saya mau diajak ketemu seseorang yang dibilang bos mereka, tapi saya tidak mau.”

“Mereka minta saya atur, siapa saja pemain yang mau dikasih, bisa kiper atau pemain belakang,” ungkapnya.

Namun hingga kini Yuu Hyunkoo mengaku tak tahu siapa identitas orang yang menghubunginya.