Malang Raya

Underpass Karanglo Jangan Sampai Banjir, Ini Pesan Soal Drainase dari Universitas Brawijaya Malang

Banyak masukan dari warga yang mengingatkan agar underpass Karanglo nantinya tidak banjir di saat curah hujan tinggi.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
ISTIMEWA
Gambar animasi underpass Karanglo Kabupaten Malang. Proyek pembuatan underpass Karanglo ini ditargetkan tuntas pada Februari 2019 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Underpass Karanglo Malang sudah mulai dikerjakan dan mendapat sambutan positif dari warga Malang, tapi juga mendapat peringatan untuk urusan banjir.

Dari pantauan SURYAMALANG.COM banyak masukan dari warga yang mengingatkan agar underpass Karanglo nantinya tidak banjir di saat curah hujan tinggi.

Peringatan supaya underpass Karanglo tidak kebanjiran di musim hujan juga disampaikan pakar transportasi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Hendi Bowoputro

Underpass Karanglo diharapkan jadi solusi pengurai kemacetan di simpang empat Karanglo yang merupakan pertemuan arus lalu lintas di jalur utama dari jalan arteri Surabaya - Malang dan dari arah jalan Tol Pandaan- Malang - Batu itu bisa tak berfungsi jika nanti underpass banjir.

Underpass Karanglo Malang Dikerjakan, Seperti Ini Penampakannya Bila Sudah Beroperasi

Mulai Senin Pekan Depan, Gerbang UM Di Jalan Surabaya Akan Difungsikan Dua Arah

Striker Baru Arema FC Dinilai Kegendutan, Ternyata Ini Kelebihannya Saat Berduel

pakar transportasi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Hendi Bowoputro menyebut sistem drainase di proyek underpass Karanglo harus diperhatikan dengan baik.

Pasalnya, drainase yang baik berkaitan dengan upaya pencegahan tergenangnya air di jalur underpass

Ia menjelaskan, sistem drainase menjadi sangat penting karena kawasan Malang dilalui aliran-aliran sungai besar.

Tidak jauh dari underpass, terdapat sungai yang berasal dari aliran Sungai Brantas.

“Jangan sampai drainasenya gagal seperti kejadian di Underpass Solo. Jadi yang perlu diperhatikan sistem drainasenya” ujar Hendi, Sabtu (12/1/2019).

Jika sistem drainase di jalur underpass tidak berfungsi baik maka mengganggu kelancaran lalu lintas.

Bahkan underpass tidak bisa dilewati jika genangan air tinggi.

Menurut Hendi, peristiwa Underpass Makamhaji Kecamatan Kartasura Solo menjadi pelajaran yang berharga.

Tiap hujan deras, Underpass itu mendapat luapan air dari aliran sungai dekat kawasan.

Tanpa disadari, terdapat endapan di drainase yang menyebabkan air meluap ke jalur underpass.

“Harus diperhatikan ketinggian tanahnya dengan sungai di sekitar. Diperkirakan juga jika hujan deras bisa naik berapa tinggi. Hal-hal ini yang harus diperhatikan” terangnya.

Di sisi lain, Hendi berbicara peluang terjadinya penumpukkan kendaraan yang hendak masuk tol. Pasalnya ruas jalan telah diambil untuk proyek underpass yang sedang dikerjakan.

Meskipun dalam tahap awal ini akan menimbulkan kemacetan, namun Hendi memprediksi keberadaan underpass setidaknya bisa mengurangi tingkat kemacetan.

Apalagi jika pintu keluar tol di Ampeldento dan Ki Ageng Gribig bisa beroperasi.

Diberitakan sebelumnya, Pembangunan jalur underpass di perempatan Karanglo mulai dikerjakan.

Jalur itu akan menjadi pengurai kemacetan dan penghubung jalan tol Malang-Pandaan (Mapan).

Animasi underpass Karanglo Malang. Saat ini proyek pembuatan underpass tengah berlangsung dan ditargetkan selesai pada bulan Februari 2019
Animasi underpass Karanglo Malang. Saat ini proyek pembuatan underpass tengah berlangsung dan ditargetkan selesai pada bulan Februari 2019 (ISTIMEWA)

Saat dikonfirmasi melalui pesan pendek, Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan-Malang, Agus Purnomo mengatakan, pengerjaan underpass Karanglo telah resmi dimulai.

"Betul. Pembangunan underpass Karanglo sudah dimulai," katanya, Jumat (11/1/2019).

Pembangunan ini direncanakan dalam waktu tiga bulan. Itu berarti, diperkirakan Maret mendatang underpass sudah bisa digunakan oleh masyarakat.

"Target pembangunan 3 bulan," katanya singkat.

Rencananya, underpass Karanglo akan dibangun sepanjang 343 meter.

Bentang sisi utara (arah Malang) 152 meter, bentangan tengah (persis posisi terowongan) 38 meter. Dan bentang sisi selatan (arah Surabaya) 153 meter.

Pengerjaan proyek senilai kurang lebih Rp 80 miliar itu terdiri dari dua jalur dengan kapasitas empat lajur.

Seperti apa gambaran jalur di simpang empat Karanglo jika underpass Karanglo nantinya sudah jadi ?

Simak video animasinya di bawah ini :

Humas Jasamarga Pandaan Malang (JPM) Agus Tri Antyo menjelaskan, saat underpass Karanglo nanti beroperasi akan tetap ada traffic light.

Tapi traffic light di simpang empat Karanglo ini nanti akan mengatur arus lalu lintas dari jalan tol ke arah Karanglo dan juga ke arah Singosari.

Traffict light juga untuk sebaliknya, dari Batu ke jalan tol, mereka yang ingin ke batu tapi tidak lewat tol (dari Singosari ke Batu), juga yang dari kota Malang masuk ke jalan tol.
"Jalan arteri sesuai permintaan Pemerintah daerah setempat, Kabupaten dan Kota Malang, minta dibuatkan underpass.

Ada dua jalur (untuk arah ke dan dari Surabaya-Malang) masing-masing jalur terdiri dari dua lajur," ujar Agus Tri Antyo, JUmat (11/1/2019).

Jadi untuk pengguna jalan yang tidak lewat tol dari arah Surabaya menuju kota Malang dan sebaliknya bisa langsung bablas lewat underpass, tanpa terhalang traffic light.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved