Kota Batu

BNN Batu Libatkan Komunitas dan Masyarakat Untuk Ajak Rehabilitasi

Badan Narkotika Nasional (BNN) Batu melibatkan komunitas dan masyarakat untuk mensosialisasikan rehabilitasi bagi residen.

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Sany Eka Putri
Kepala BNN Batu, AKBP Mudawaroh memberikan materi terkait Program Rehabilitasi dan Pasca Rehabilitasi. 

SURYAMALANG.COM, KOTA BATU - Badan Narkotika Nasional (BNN) Batu melibatkan komunitas dan masyarakat untuk mensosialisasikan rehabilitasi bagi residen.

Kepala BNN Batu, AKBP Mudawaroh mengatakan hal itu dilakukan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat.

Selain itu agar masyarakat khususnya yang sudah mengkonsumsi narkoba tidak takut untuk menjalani masa rehabilitasi.

Sejauh ini dikatakannya kalau masyarakat masih takut untuk berkonsultasi ke BNN Batu apabila sudah mengkonsumsi narkoba.

“Ada yang beranggapan kalau semisal residen atau pengguna melapor ke BNN bahwa dia pengguna narkoba, akan ditangkap.”

“Justru jika mereka mau melapor, akan membantu pengguna tersebut untuk proses penyembuhan,” kata Mudawaroh saat ditemui di Seulawah Grand View, Kelurahan Songgokerto dalam sosialisasi Program Rehabilitasi dan Pasca Rehabilitasi, Selasa (29/1/2019).

Yang dilibatkan seperti relawan Tagana, Pegiat Anti Narkoba, Komunitas Otomotif, organisasi se Kota Batu.

Ia mengungkapkan kalau para relawan anti narkoba dan masyarakat ini sebagai kepanjangan tangan dari BNN Batu, sehingga bisa meneruskan informasi kepada masyarakat lebih luas.

Tentunya seberapa pentingnya rehabilitasi bagi para pengguna narkoba.

Ia yang pernah menjabat sebagai Wakapolres Batu menjelaskan kalau rehabilitasi ini ada dua, yaitu rawat jalan dam rawat inap.

“Sesuai dengan keadaan individu ini. Jika memang ketergantungannya sudah parah, maka harus rawat inap,” ungkapnya.

Paling lama masa rehabilitasi ini ialah tiga bulan.

Tujuan utama ialah residen bisa pulang ke rumah dengan status bukan pecandu narkoba lagi. 

Selain itu kebanyakan yang menjadi residen ini ialah kalangan pelajar dan remaja.

Dengan rentan usia belasan tahun. Rata-rata pelajar SMP dan SMA, bahkan ada yang pelajar SD.

Kasi Rehabilitasi BNN Kota Batu, Rose Iptriwulandhani menambahkan dari tahun 2017, 2018 jumlah residen yang menjadi pasien rehabilitasi BNN Batu berkurang.

Tahun 2017 tercatat ada 54 residen, tahun 2018 ada 48 residen. Dan tahun 2019 ini hingga Januari ada 9 residen.

“Kami berharap dengan rehabilitasi para pecandu bisa pulih baik pulih produktif maupun pulih tidak produktif,” kata Rose.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved