Jendela Dunia
Bos Facebook Mark Zuckerberg Ingkar Janji kepada WhatsApp, Instagram dan Messenger
Bos Facebook, Mark Zuckerberg, ditengarahi telah mengingkari janji-janjinya kepada WhatsApp, Instagram, dan Messenger.
Mereka juga disebut kurang sepaham tentang model bisnis yang dijalankan Zuckerberg.
Hal ini diakui langsung oleh Brian Acton, pendiri WhatsApp, setahun setelah ia resmi keluar dari Facebook.
"Menargetkan iklan adalah hal yang tidak saya sukai," aku Acton beberapa waktu lalu.
Jika diingat, saat mengakuisisi WhatsApp dan Instagram bertahun-tahun lalu, Zuckerberg berjanji untuk membiarkan aplikasi-aplikasi tersebut berdiri secara mandiri.
"WhatsApp dan Messenger tumbuh secara mandiri karena mereka memiliki fungsi penggunaan yang berbeda," tegas Zuckerberg saat memaparkan laporan keuangan Facebook kuartal pertama 2014, seperti dikutip dari The Verge.
Pernyataan serupa juga sempat dilontarkan Zuckerberg saat mengumumkan akuisisi Instagram tahun 2012.
"Kita harus ingat untuk terus menjaga dan membangun kekuatan Instagram dan fitur-fiturnya dari pada hanya mencoba untuk mengintegrasi semuanya ke Facebook," ujas Zuckerberg kala itu, dirangkum KompasTekno dari Mashable, Senin (28/1/2019).
Namun, sejak pengguna Instagram membludak, Facebook beberapa kali mencoba mengintegrasikan fitur di Instagram dan Facebook.
Misalnya, fitur berbagi postingan di Faceboook dan Instagram, di mana setiap unggahan pengguna di Instagram akan muncul di linimasa Facebook.
Dilansir dari Tech Crunch, fitur lintas platform itu membuat ketegangan antara pendiri Instagram, Kevin Systrom dan Zuckerberg.
Kevin tidak suka dengan ide tersebut. Karena keadaan yang semakin memanas di internal Facebook dan Instagram, akhirnya Mark memutuskan untuk menarik semua tautan Instagram dari Facebook.
Potensi Monopoli
Menilik skandal penyalahgunaan data pengguna Facebook beberapa waktu lalu, jelas kabar ini menyisakan pertanyaan tentang bagaimana keamanan dan regulasi yang akan diberlakukan ke depannya.
Penggabungan tiga aplikasi ini seakan menguatkan tudingan monopoli media sosial yang dialamatkan Facebook beberapa waktu lalu.
Sebelum rencana ini terkuak, sebuah grup advokasi mengedarkan petisi yang meminta Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) untuk mendesak Facebook agar memecah anak-anak perusahaannya.