Rumah Politik Jatim
Pesan 'Capres' Nurhadi - Aldo Pada Milenial Surabaya : Jangan Ada Ketegangan, Cukup Ada Rangsangan
Capres Nurhadi- Aldo yang diusung koalisi tronjal-tronjol ini tak datang sendiri, melainkan hadir bersama komedian Uus.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dyan Rekohadi
Baik sebelum hingga pasca acara, para anak muda tersebut berebut foto dengannya.
Meskipun terlihat lelah, Nurhadi tetap melayani permintaan foto tersebut satu persatu.
Meskipun cenderung vulgar dan dipenuhi istilah khas anak muda, diskusi ini tetap menyisipkan pesan soal pentingnya partisipasi kalangan milenial terhadap pemilu.
Hal ini disampaikan oleh para narasumber yang hadir.
Misalnya Nurhadi. "Hidup itu harus punya pilihan. Untuk bedakan baik atau buruk itu harus didasarkan pada agama. Bukan endas (kepala) kalian. Endas harus membedakan baik dan buruknya," kata Nurhadi di depan forum tersebut dengan disambut gelak tawa.
"Cara membedakan gimana? Jika orang baik pasti akan datang dengan kebaikan. Orang buruk dengan berita buruknya," kata Nurhadi Yang berprofesi sebagai tukan pijit ini.
"Siapa pun pemimpinnya, harus kita pilih. Sebab, pemimpin menentukan masa depan kita. Jadi harus nyoblos, kalau tidak nyoblos tidak ada yang lolos," kata Nurhadi masih dengan nada bercanda.
Tak lupa ia juga menyiratkan pesan untuk tidak terlalu fanatik apalagi hinga menimbulkan perdebatan dengan rekan yang berbeda pilihan.
Hal ini juga yang menjadi tema besar dalam talkshow bertajuk "Pilpres Selow Kolaborasi Tronjal-Tronjol" ini.
"Semuan harus pelan namun pasti, santai namun serius. Jangan ada ketegangan di antara kita, cukup ada rangsangan," katanya yang kembali disambut tawa peserta pertemuan.
Pun demikian pula dengan Uus. Uus bahkan memberikan beberapa kriteria untuk menentukan pilihan di Pilpres mendatang.
"Kalau aku, caranya meningkatkan partisipasi milenial ya tinggal nyoblos saja," kata Uus.
Menurutnya, dengan memberikan pilihan di pemilu, lebih fair untuk menuntut program andai pemilih tersebut terpilih di kemudian hari.
"Kita butuh orang-orang pilihan. Kalau ikut memilih, kalian punya kewenangan untuk menuntut hak," kata Uus.
"Beda halnya kalau golput. Sangat tidak relevan kalian golput, tapi kalian banyak nuntut ini-itu, apalagi ngotot," kata komika ini.