Kabar Lamongan
Pemkab Lamongan Selidiki Kematian Sapi Mendadak Melalui Uji Laboratorium
Disnakeswan Pemkab Lamongan sudah mengambil langkah terkait fenomena sapi mati mendadak yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, LAMONGAN - Banyaknya sapi yang mati mendadak di Lamongan menjadi perhatian Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan.
Bahkan, Disnakeswan sudah mengambil langkah terkait fenomena sapi mati mendadak yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Terhitung selama kurun waktu dua bulan, ada sebanyak 16 ekor sapi yang mati mendadak di dua tempat.
Kepala Disnakeswan Lamongan, Sukriyah mengatakan, hasil uji laboratorium sampel pakan dan darah sapi yang mati di Kecamatan Tikung menunjukkan kalau penyebab kematian sapi di wilayah tersebut bukan karena penyakit Anthrax.
"Hasil sementara jelas bukan karena penyakit Anthrax," kata Sukriyah, Kamis (31/1/2019).
Menurutnya, kemungkinan penyebabnya karena keracunan dari obat-obatan yang disemprotkan ke tanaman atau karena racun tikus.
Namun, dikatakan Sukriyah, untuk mendapatkan kepastian penyebab kematian sapi tersebut pihaknya kembali melakukan uji laboratorium, ditambah uji lab sampel sapi yang mati tadi pagi.
"Sementara untuk penyebab kematian sapi di Kecamatan Sukodadi tadi pagi, masih harus menunggu hasil laboratorium juga," ucapnya.
Diungkapkan Sukriyah, pihaknya juga masih melakukan survei dan investigasi di lapangan oleh tim Disnakeswan dan Balai Besar Veteriner (BBVET) Wates Jogjakarta. Belum bisa disimpulkan penyebabnya, masih menunggu hasil lab investigasinya.
Berdasarkan data yang ada di Disnakeswan Lamongan, dalam fenomena sapi mati mendadak ini, tercatat sebanyak 16 ekor sapi yang mati di Kecamatan Tikung, dalam periode bulan Desember 2018 hingga Januari 2019 serta dua ekor sapi di Kecamatan Sukodadi.