Kabar Surabaya

6 Fakta Banjir di Surabaya Barat Termasuk Perumahan Citraland, Ini Penyebab & Kabar Anak yang Hanyut

6 fakta banjir di Surabaya Barat termasuk perumahan Citraland, ini penyebab & kabar anak yang hanyut

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: eko darmoko
TribunJatim.com
6 Fakta Banjir di Surabaya Barat Termasuk Perumahan Citraland, Ini Penyebab & Kabar Anak yang Hanyut 

SURYAMALANG.COM - Enam fakta banjir di Surabaya Barat termasuk perumahan Citraland perlahan mulai terungkap. 

Dari fakta-fakta banjir di Surabaya Barat yang terjadi pada  Kamis (31/1/2019) kemarin, sejumlah daerah di kawasan Surabaya Barat dilanda banjir parah.

Dari fakta-fakta banjir di Surabaya Barat yang dihimpun Suryamalang.com, diketahui ada korban meninggal dunia. 

2 Penyakit Vanessa Angel yang Disebut Jadi Penyebab Pingsan, Setelah Diperiksa Polisi 12 Jam

Isi Chat Terakhir Saphira Indah Sebelum Meninggal pada Chacha Frederica & Belum Terbalas, Ucap Janji

Berikut ini 6 fakta banjir di Surabaya Barat Ttermasuk Perumahan Citraland yang dihimpun Suryamalang.com:

1. Banjir melanda sejumlah kawasan elit 

Banjir di perumahan yang terletak di Surabaya bagian barat, Kamis (31/1/2019).
Banjir di perumahan yang terletak di Surabaya bagian barat, Kamis (31/1/2019). (IST)

Luna Maya Bongkar Hubungan Ariel Noah dan Pevita Pearce, Sebut Sudah Sejak Lama & Sumbernya Valid

Hotman Paris Bikin Farah Quinn Gelagapan Ditanya Selera Cowok, Tersinggung Usai Cerita Pacar Bulenya

Pemerintah Kota Surabaya mengakui adanya genangan yang meluap di kawasan Surabaya Barat dan merendam sejumlah kawasan termasuk perumahan elit, Kamis (31/1/2019) malam. 

Genangan akibat hujan deras berangin selama dua jam mengguyur Kota Pahlawan itu terjadi di sejumlah titik dengan ketinggian yang bervariasi. 

Seperti di Perumahan Citraland,  Darmo Satelit,  Tandes,  Kampus Unesa Lidah,  Manukan dan juga di kawasan perumahan di Sukomanunggal.  Sungai juga meluap di kawasan Lakarsantri.

2. Penyebab banjir 

Banjir di kawasan Manukan Surabaya.
Banjir di kawasan Manukan Surabaya. (TribunJatim.com )

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan genangan terjadi karena adanya luapan sungai dan saluran di kawasan Surabaya Barat lantaran memang adanya curah hujan yang begitu tinggi sekitar pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB tadi.

"Meluap memang sempat terjadi sehingga ada genangan di sejumlah kawasan.  Namun sudah surut.  Sungai di kawasan sana juga sudah surut," kata Eddy. 

Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan banyak upaya untuk mengatasi genangan. Misalnya berkoordinasi dengan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan untuk memaksimalkan rumah pompa dan membantu mempercepat surutnya genangan. 

Selain itu petugas juga dikerahkan agar membantu warga yang kendaraannya mogok akibat terendam genangan di wilayah Surabaya Barat. 

"Kami kerahkan petugas dan koordinasi dengan Dinas PU mengaktifkan rumah pompa yang ada.  Sekarang sudah surut.  Tidak sampai tergenang lama," katanya. 

4. Ketinggian banjir 

Video Banjir Landa Kawasan Surabaya, BNPB Imbau Pengendara agar Tak Nekat Terjang Genangan
Video Banjir Landa Kawasan Surabaya, BNPB Imbau Pengendara agar Tak Nekat Terjang Genangan (TribunJatim.com )

Salah satunya adalah di kawasan Balongsari, Surabaya. Terlihat sejumlah kendaraan, baik roda dua maupun roda empat terendam air dengan ketinggian sekitar 30 centimeter.

Bahkan, ada pula beberapa kendaraan yang mogok akibat banjir yang menggenangi sepanjang jalan Balongsari Surabaya.

Salah satunya adalah yang dirasalan Roeslan (41).

Warga Alas Tipis, Sidoarjo, Jatim itu mengaku kesal setiap kali banjir menerpa.

Ia mengaku, selain menyebabkan kemacetan, banjir juga mengakibatkan sepeda motor Honda GL Max miliknya.

"Yang paling saya nggak suka dari banjir yang begini, macet dimana-mana, sepeda motor saya juga mogok, mas lihat sendiri punya saya motor tua," ujarnya sembari membuka filter sepeda motornya, Kamis (31/1/2019).

Ia menambahkan, usai mendatangi saudaranya di Kabupaten Gresik, ia sudah didera hujan deras sepanjang perjalanan.

Kendati sudah berteduh, ia mengaku hujan tak kunjung reda.

5. Warga ngaku banjir sudah jadi langganan 

Sepanjang Jalan Balongsari Surabaya terendam banjir pasca diguyur hujan deras pada Kamis (31/1/2019) petang hingga malam hari.
Sepanjang Jalan Balongsari Surabaya terendam banjir pasca diguyur hujan deras pada Kamis (31/1/2019) petang hingga malam hari. (praditya fauzi)

Senada dengan Roeslan, warga Balongsari Tama, Sasha Vernita (26) mengatakan bila banjir di kawasan rumahnya tak hanya baru kali ini terjadi.

"Sudah langganan kalau banjir, tapi untungnya tidak sampai masuk rumah," pungkasnya kepada TribunJatim.com.

Ia berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bisa memberikan solusi terhadap banjir yang dihadapi.

Bahkan, ia juga menginginkan agar gorong-gorong disekitaran Balongsari Surabaya sering dibersihkan, agar kotoran-kotoran yang menyimbat yak menyebabkan banjir. Praditya Fauzi

6. Seorang anak jadi korban hanyut banjir 

Sejak pukul 17.30 WIB, jajaran Pemkot Surabaya dan kepolisian mencari seorang anak terpereset ke sungai dan terbawa arus di Sungai Kali Makmur, Bukit Bali, Citraland Surabaya, Kamis (31/1/2019) saat hujan deras.

Korban bernama lengkap Daniel Marda Richard Calvin (13) akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah terseret arus sungai 500 meter dari lokasi jatuhnya.
Sejak pukul 17.30 WIB, jajaran Pemkot Surabaya dan kepolisian mencari seorang anak terpereset ke sungai dan terbawa arus di Sungai Kali Makmur, Bukit Bali, Citraland Surabaya, Kamis (31/1/2019) saat hujan deras. Korban bernama lengkap Daniel Marda Richard Calvin (13) akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah terseret arus sungai 500 meter dari lokasi jatuhnya. (suryamalang.com)

Korban banjir di Perumahan Citraland, Surabaya, Daniel Marda Richard Calvin (13) terseret arus di kawasan Cluster Bukit Bali Citraland pukul 20.10 WIB.

Diketahui, kejadian nahas itu bermula saat Johanes Markus (44) ayah korban, membonceng dua anaknya menggunakan sepeda motor. Karena arus banjir sangat deras, motor yang dikendarainya mogok.

Terpaksa dia turun dan mendorong motornya sejauh 10 meter. Kedua anaknya yang dibonceng pun ikut turun. Namun, mereka bermain kapal-kapalan yang terbuat dari stereofoam di dekat parit.

Kondisi air yang meluber membuat parit tersebut tertutup banjir. Keduanya pun terpeleset kedalam parit, beruntung satu anaknya berhasil diselamatkan oleh warga. Nasib berbeda dialami Daniel, dia hanyut.

Setelah tiga jam lamanya, Daniel ditemukan sejauh 500 meter dari lokasi kejadian.

Saat ditemukan, kondisi bocah kelas 2 SMP itu sudah tidak bernyawa. 

Jenazah pun tiba di rumah duka, Perumahan Palm Pertiwi AT No 9, Kecamatan Menganti, Gresik pada Kamis (31/1/2019).

"Korban sudah tiba di rumah duka," ujar Kapolsek Menganti, AKP Ramadhan Nasution, Rabu (31/1/2019).

Suasana duka menyelimuti kedatangan siswa yang masih kelas 2 SMP itu. 

Sementara itu menurut keterangan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Linmas Pemkot Surabaya, Eddy Christianto saat ini kondisi sungai lokasi kejadian sudah surut tiga meter di bawah pembatas.

Lokasi lain yang kini terendam genangan air adalah Kelurahan Lontar, Lidah Kulon, Manukan, Darmo Satelit, dan Sukomanunggal.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved