Malang Raya
Kunjungi Kota Malang, Mendikbud Minta Sekolah Tak Rekrut Honorer Dan Sebaiknya Pakai Pensiunan Guru
Mendikbud pesan agar jangan nambah guru honorer, sebaiknya pakai guru pensiun saja. Kalau pakai honorer, nanti masalahnya gak selesai-selesai.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Mendikbud, Prof Dr Muhadjir Effendy MAP mengunjungi komplek SMAN Tugu (SMAN 1, 3 dan 4), Senin (4/2/2019). Ia didampingi Direktur Pembinaan SMA, Purwadi Sutanto.
Saat kunjungan ke SMAN 3, Muhadjir mengunjungi ruang guru dan menyampaikan pesan. "Jangan nambah guru honorer ya? Mending pakai guru pensiun saja. Kalau pakai honorer, nanti masalahnya gak selesai-selesai," kata Muhadjir pada Kepala SMAN 3, Asri Widiapsari. Asri kemudian menunjuk salah satu pensiunan guru yang sudah tak mau lagi diperpanjang.
Ia kemudian menginfokan adanya tes untuk P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) yang akan dilaksanakan bulan ini. Ini terutama untuk yang usianya 35 ke atas dan tidak terakomodir di CPNS.
Saat di SMAN 3, Mendikbud juga melihat siswa try out unas tingkat kota di dua kelas. Ia mendapat penjelasan bahwa di SMAN 3 ada moving class berdasarkan mata pelajaran. Kemudian juga ke SMAN 1 melihat lab sekolah dan meladeni foto para siswa dan guru.
Rombongan geser ke SMAN 4. Muhadjir disambut siswa ADeM (Afirmasi Pendidikan Menengah) dari Papua Barat. Dari kunjungan itu, Mendikbud menanyakan perlu bantuan apa? Seperti di SMAN 3 perlu tambahan komputer buat UNBK. Alasannya biar UNBK bisa dua sesi.
Purwadi Sutanto, Direktur Pembinaan SMA kepada suryamalang.com menjelaskan, untuk bantuan tahun ini sudah dialokasikan untuk 1900 SMA di Indonesia. Per SMA mendapat 20 unit. "Tapi bantuan komputer itu tak hanya buat UNBK. Tapi buat proses pembelajaran lainnya," kata dia.
Sebab, menurutnya, jika hanya buat UNBK terlalu mahal. "Apalagi nanti mapel TIK akan dihidupkan lagi. Jadi bisa buat pembelajaran. Abad 21, pembelajaran berbasis TIK," kata dia.
