Rumah Politik Jatim

BPP Resmi Laporkan Aksi Penyambutan Capres Prabowo Di Kota Surabaya Ke Bawaslu Jatim

Sebagai negara berdemokrasi, sudah seharusnya memberikan kebebasan untuk calon presiden melakukan kunjungan ke semua daerah, di antaranya Surabaya.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Achmad Amru Muiz
suryamalang.com/Bobby Constantine Koloway
Tim Advokasi BPP Jatim melapor ke Bawaslu Jatim terkait penyambutan Capres Prabowo di Kota Surabaya. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Aksi penyambutan Calon Presiden Prabowo Subianto oleh sejumlah massa, Selasa (19/2/2019) di Surabaya berbuntut panjang. Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi di Jawa Timur resmi melaporkan aksi tersebut kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim.

BPP Jatim menyebut aksi ini sebagai bentuk penghadangan. "Oleh karenanya, Tim Advokasi BPP Jatim pada Jumat (22/2/2019) melaporkan ke Bawaslu Jatim," kata Suwari, Anggota Tim Advokasi BPP Prabowo-Sandi kepada Suryamalang.com, Sabtu (23/2/2019).

Pihaknya memberikan beberapa alasan yang membuat mereka melaporkan hal ini. Menurutnya, sebagai negara berdemokrasi, sudah seharusnya memberikan kebebasan untuk calon presiden melakukan kunjungan ke semua daerah, di antaranya Surabaya. "Dalam kompetisi demokrasi, jangan sampai mencederai etika berdemokrasi," Suwari.

"Kalau seorang calon presiden memiliki hak menjalankan konstitusi, ya nggak boleh diganggu. Kalau kemudian dihadang dengan menyebut itu kandangnya banteng, itu namanya mencederai demokrasi," sindir Suwari.

Suwari malaporkan beberapa oknum yang menjadi koordinator aksi ini. Di antaranya, atas nama Margono.

Ia juga menuding ada beberapa kader PDI Perjuangan, partai pengusung Calon Presiden Joko Widodo, yang berada di balik aksi itu. "Di aksi itu ada caleg yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Untung," katanya.

Untung pada acara yang berlangsung di kawasan Bulak itu disebut hadir mengatasnamakan tokoh masyarakat setempat. Saat ini, Untung juga tercatat sebagai Calon Legislatif DPRD Surabaya dari PDI Perjuangan dari dapil Surabaya 2 (Kenjeran, Pabean Cantian, Semampir, dan Tambaksari).

Suwari pun menanggapi bantahan pihak Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf di Jatim yang menyebut aksi itu sebagai bentuk sambutan atas kehadiran Prabowo. "Kami tidak butuh masanya mereka untuk menyambut kami. Kami menghormati pilihan masing-masing," katanya.

"Kalau kemudian kami dari massa pendukung Pak Prabowo kemudian bertemu dengan massa mereka dan akhirnya chaos (kacau), bagaimana? Kewajiban Bawaslu seharusnya tahu akan hal ini," katanya.

Pihaknya pun berharap Bawaslu bisa bersikap tegas akan tindakan ini. "Kalau Bawaslu membiarkan pelanggaran semacam ini, sama halnya ada indikasi Bawaslu memberikan kesempatan terjadinya pelanggaran yang menciderai demokrasi," tegasnya.

Pihaknya pun berharap Bawaslu dapat memberikan efek jera kepada para pelaku di peristiwa tersebut. Termasuk, dengan melakukan diskualifikasi kepada para caleg yang terlibat dalam aksi itu. "Kalau perlu, harus ada diskualifikasi kepada para caleg itu," katanya.

Untuk diketahui, ratusan massa pendukung calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan kepada calon presiden Prabowo Subianto di Surabaya, Selasa (19/2/2019). Sambutan kini tak biasa sebab mereka menyambut capres pasangan Cawapres Sandiaga Uno dengan membentangkan banner dukungan kepada capres Jokowi.

Sebuah banner bertuliskan " Selamat datang Bapak Prabowo di Wilayah Bulak Rukem. Kami menyambutmu sebagai tamu tapi pilihan Kami tetap nomor 1 Jokowi-Ma'ruf Amin" pun mereka bentangkan. Ratusan massa tersebut juga menyanyikan yel-yel dukungan kepada Jokowi-Amin.

"Jokowi Wae... Mas... Jokowi wae... Ojo liane... Ojo liane... Ojo liane," yel-yel para relawan sambil terus membentangkan baliho tersebut. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved