Rumah Politik Jatim

Ansor Jatim Gelar Rapimwil Pertengahan Maret, Siapkan Strategi Ajak Pemuda Peduli Pemilu

Ansor Jawa Timur akan membahas strategi sosialisasi pemilu kepada pemilih milenial untuk ikut serta dalam pemungutan suara mendatang.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Achmad Amru Muiz
suryamalang.com/Bobby Constantine Koloway
Ketua PW Ansor Jatim, M Abid Umar 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gerakan Pemuda (GP) Ansor akan ikut serta mensukseskan penyelenggaraan pemilu serentak mendatang. Bahkan, Pimpinan Wilayah (PW) Ansor Jawa Timur juga akan membahas strategi sosialisasi pemilu kepada pemilih milenial untuk ikut serta dalam pemungutan suara mendatang.

"Ansor secara organisasi tidak berpolitik. Namun, sebagai warga negara, kami harus ikut dalam menyukseskan pesta demokrasi ini," ujar Ketua PW Ansor Jatim, M Abid Umar kepada Suryamalang.com dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (26/2/2019).

"Apalagi untuk kali pertama pemilu 2019, pemilihan presiden maupun pemilihan legislatif dilakukan secara serentak. Hal ini tentu harus menjadi perhatian untuk kalangan milenial saat ini," kata pria yang akrab disapa Gus Abid ini.

Oleh karena itulah, dikatakan Gus Abid, pada Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) PW Ansor Jatim di pertengahan Maret mendatang akan membahas strategi mengajak anak muda aktif di pemilu. "Di Rapimwil tanggal 13-15 Maret, kami akan mengajak kader Ansor aktif di pemilu," ujarnya.

Rencananya, Rapimwil tersebut juga akan dihadiri oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. "Sekalipun kami bukan sebagai pelaksana, kami memiliki kewajiban untuk mengajak anak muda tidak golput," katanya.

Gus Abid mengungkapkan, saat ini banyak kader Ansor yang menjadi Calon Legislatif untuk jenjang DPRD kota, Provinsi, maupun pusat, serta DPD (perseorangan). "Banyak kader-kader ansor yang ikut dalam berpolitik secara langsung di beberapa partai, tidak hanya satu partai," ujar Gus Abid.

Misalnya saja, Gus Abid yang juga menjadi Caleg Partai NasDem untuk DPRD Jatim. Gus Abid menilai kalangan milenial masih sulit membedakan jenjang pemilihan caleg dan pilpres yang nantinya akan tersebar di lima surat suara sekaligus.

"Saat kami turun di lapangan secara langsung, masih banyak yang bingung. Kalangan milenial bahkan tidak memahami perbedaan tiap lembaga. Hal ini nantinya menjadi tugas para caleg dari Ansor, utamanya, untuk menjelaskan," katanya.

Meskipun tidak berpolitik praktis, Ansor akan mengutamakan kadernya lolos ke parlemen. "Kami memprioritaskan kader Ansor, sekaligus Nahdlatul Ulama (NU)" ujarnya.

"Sebab, mereka sudah pasti punya visi dan misi serta ideologi yang sama. Di antaranya, menjaga NKRI. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk memilih calon dari organisasi lain, asal memiliki visi dan misi yang sama," pungkasnya. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved