Malang Raya
TNBTS Gelar Bersih-bersih Lautan Pasir Gunung Bromo Untuk Peringati Hari Peduli Sampah Nasional
Dalam kegiatan tersebut, TNBTS mengajak seluruh stakholders terkait yang ada di wilayah Probolinggo, Pasuruan, Malang dan Lumajang.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, PONCOKUSUMO - Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2019, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengadakan gerakan bersih sampah, Senin (4/3). Kegiatan itu dipusatkan di Lautan Pasir Bromo dan disekitaran B29 Argosari, Kabupaten Lumajang.
Kepala TNBTS, John Kenedie mengatakan, dalam kegiatan tersebut, pihaknya mengajak seluruh stakholders terkait yang ada di wilayah Probolinggo, Pasuruan, Malang dan Lumajang.
"Jadi, kegiatan ini merupakan salah satu komponen dari Gerakan Revolusi Mental sebagaimana Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2016 dalam rangka Gerakan Indonesia Bersih," katanya saat dihubungi Suryamalang.com.
Untuk itu, dikatakan John Kenedie, melalui Gerakan Indonesia Bersih ini pihaknya berharap kepada masyarakat agar lebih meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungannya masing-masing.
Sekaligus juga untuk meningkatkan sinergi penyediaan sarana dan prasarana dalam menunjang perilaku hidup bersih dan sehat di wilayah TNBTS.
"Kami ingin mensinergikan kebijakan dalam upaya-upaya pengelolaan sampah, melalui peningkatan sarana dan parasarana serta dalam mendorong partisipasi publik," ujarnya.
Menurut John, Pemerintah juga telah menetapkan target untuk pengelolaan sampah mencapai 100 persen pada tahun 2025. Pengelolaan sampah itu dibagi mulai dari pengurangan sampah sebesar 30 persen dan penanganan sampah sebesar 70 persen.
"Pengurangan sampah sebesar 30 persen itu memberikan makna bahwa paradigma pengelolaan sampah memberikan titik tekan pada kebijakan up-stream, dengan mindset 3R (reduce, reuse, recycle)," ucapnya.
Sementara untuk sampah-sampah di kawasan Gunung Bromo di lakukan pemilahan untuk memilih mana yang memiliki nilai ekonomi dan mana yang tidak. Bagi sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi, akan dibuang langsung ke TPA yang ada di wilayah Probolinggo, Pasuruan atau ke TPA yang berada di Poncokusumo Kabupaten Malang.
"Kami berharap dengan kegiatan HPSN masyarakat mempunyai kepedulian dalam mengelola sampah, agar persoalan pengelolaan sampah bisa menjadi budaya dan gaya hidup baru bagi masyarakat, tidak hanya di kawasan TNBTS saja, tapi juga di lingkungan masyarakat," tuturnya.