Nasional

Maling Bodoh Pamer Tumpukan Uang di TikTok : Ngaku Kesurupan, Menghina Jokowi dan Sebar Video B*kep

Maling Goblok Pamer Tumpukan Uang di TikTok : Ngaku Kesurupan, Menghina Jokowi dan Sebar Video B*kep. Akhirnya Diciduk dan Ditembak Polisi

Editor: eko darmoko

SURYAMALANG.COM, MEDAN – Fakta-fakta menarik tentang maling goblok pamer tumpukan uang di aplikasi TikTok : mulai dari ngaku kesurupan, menghina Jokowi, hingga menyebarkan video b*kep.

Taufik R Gani (23) seorang maling di Medan dibekuk polisi gara-gara pamer uang hasil aksi pencurian di aplikasi TikTok.

Taufik R Gani diketahui telah mencuri puluhan ponsel dan notebook di toko iPlug, Jalan Ahmad Yani, Kesawan, Medan, pada Sabtu (19/1/2019).

Taufik R Gani mengunggah video maling pamer uang di TikTok dan kemudian video itu viral di media sosial, utamanya Instagram.

5 Pengakuan Suami Injak Istri Sampai Tewas gara-gara Tolak Berhubungan Intim, Bayinya Jadi Korban

Polisi Gadungan Razia ABG yang Pacaran, Korban Gadis Disekap di Kebun Mangga Demi Puaskan Nasfu

Suami Bunuh Istri dan Bayinya Gara-gara Hasrat Bercinta Tak Tersalurkan, Alasan Istri Masuk Akal

Fakta Terbaru Maling Pamer Tumpukan Uang di TikTok : Kesurupan, Sebar Video B*kep Hingga Hina Jokowi
Fakta Terbaru Maling Pamer Tumpukan Uang di TikTok : Kesurupan, Sebar Video B*kep Hingga Hina Jokowi (Tribun Video)

Berdasarkan laporan, akibat aksi pencurian Taufik R Gani toko iPlug harus menanggung total kerugian hingga senilai Rp 500 juta.

Dalam tayangan TikTok, Taufik R Gani memamerkan tumpukan uang sambil bergoyang-goyang dan wajahnya tampak sumringah dalam gemerlap harta.

Taufik R Gani tidak menyangka bila aksi pamernya di TikTok bakal berakibat fatal.

Ia pun ditangkap polisi di Manado pada Senin (11/2/2019) lalu.

Dalam proses penangkapan, Taufik R Gani melakukan perlawanan dengan cara menggigit polisi.

Untuk melumpuhkannya, polisi pun menembak Taufik R Gani.

Hal tersebut disampaikan oleh Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha Prawira di RS Bhayangkara Medan, Senin (4/3/2019).

"Karena ia juga aktif di media sosial, dan kami temukan tato yang mirip dengan pelaku pencurian iPlug yang terekam kamera CCTV.

“Pelaku ini juga pernah diamankan di Manado dengan kasus penyebaran film b*kep," terang Putu.

Polisi juga menyita satu unit ponsel dengan box dan uang sebesar Rp 71 juta.

Dari video yang diunggah oleh sebuah akun Instagram, pelaku pura-pura kesurupan saat akan dibawa oleh petugas.

Tampak dia menggoyang-goyangkan badannya di lantai sambil merengek-rengek.

Namun petugas sepertinya tak mau terkecoh dan kembali menaikkan pelaku tersebut di kursi roda kemudian mendorongnya.

Diketahui Taufik pernah viral setelah menghina Presiden Jokowi saat live Facebook pada tahun 2017.

Taufik menyebut kata-kata kasar dan menghina Jokowi dengan kata-kata yang kurang pantas.

Bahkan, ia juga harus berurusan dengan polisi karena ulahnya tersebut.

Foto telanjang gadis belia dijual di media sosial
Foto telanjang gadis belia dijual di media sosial (IST)

Sebar Foto dan Video Siswi Bugil Hasil Editan

Beredar foto dan video siswi SMP dan SMA dalam kondisi telanjang atau bugil di Bojonegoro, Jawa Timur. Pelakunya adalah sopir bernama Eko Purwanto.

Satreskrim Polres Bojonegoro membekuk pria bernama Eko Purwanto (34), warga Desa Beji, Kecamatan Kedewan, Bojonegoro.

Pria yang diketahui merupakan sopir itu ditangkap atas kasus penyebaran video bugil editan, dan diciduk saat berada di rumahnya, Minggu (24/2/2019).

Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli mengatakan, pelaku ditangkap karena diduga telah menyebar luaskan foto siswi telanjang Bojonegoro.

Eko Purwanto sengaja mendownload foto-foto gadis belia antara usia 14 tahun hingga 16 tahun, melalui akun Facebooknya.

Kemudian foto dari gadis tersebut diedit dan disebar ke nomor WhatsApp para korban, dengan tujuan untuk mengancam.

"Jadi mengambil foto di Facebook para korban yang notabennya masih pelajar, lalu diedit setengah bugil," Ujar Kapolres saat pers release, Senin (4/3/2019), siang.

Ary menjelaskan, usai mengedit foto setengah telanjang, kemudian pelaku ini menghubungi para korban untuk diajak video call melalui WhatsApp.

Sebab sebelumnya korban sudah diancam karena fotonya dikirim lebih dulu. Pelaku mendapat nomor korban dari data Facebook. 

Bahkan jika korban tidak mau menuruti, maka pelaku akan menyebar luaskan foto itu ke media sosial.

"Saat video call, Eko ini membayangkan hal yang aneh-aneh ke korban, hanya untuk hasrat seksualnya," Terangnya.

Bahkan dari hasil penyidikan petugas, jumlah korban yang sudah diedit fotonya ada 16 orang, 14 di antaranya merupakan pelajar SMP dan SMA.

Aksi Eko berakhir saat salah satu korban yang diajak video call menolak dan memilih melaporkan karena merasa diancam.

"Salah satu korban didampingi ibunya melapor ke Polres. Akibat perbuatannya, pelaku dijerat dengan UU ITE dan Pasal 29 UU No 4 Tentang Porno Grafis serta UU perlindungan anak dengan ancaman hukuman di atas 15 tahun penjara," Pungkasnya.

Sementara itu, pelaku mengaku menyesal atas tindakannya yang telah mengedit foto para korban, yang umumnya masih pelajar.

"Saya minta maaf kepada korban, saya menyesal atas apa yang saya perbuat," Singkat Eko sambil tertunduk malu.

Video Call Mesum, Banyak Perempuan Masuk Perangkap & Bersedia Tampil Telanjang Lalu Muncul Pemerasan (ILUSTRASI)
ILUSTRASI

Jual Foto Gadis Telanjang di Media Sosial

Foto telanjang gadis belia dijual di media sosial, alamat akun yang menjualnya terbongkar dan ternyata masih aktif meskipun sudah dilaporkan ke polisi.

Julissa gadis belia berusia 19 tahun, diduga depresi karena foto-foto telanjangnya beredar luas di internet.

Foto-foto Julissa tanpa sehelai benang pun akhirnya menyebar luas dan menjadi viral di dunia maya alias internet.

Dalam kasus ini, Foto telanjang Julissa beredar luas di akun media sosial bernama Packs de Monclova.

Media sosial bernama Packs de Monclova diketahui telah membagikan tidak secara gratis alias menjual foto-foto perempuan dalam kondisi telanjang atau bugil.

Hal inilah yang membuat syok para perempuan yang tiba-tiba melihat foto telanjangnya beredar luas, termasuk foto bugil Julissa.

Berakhir di Kamar Mandi

Dikutip SURYAMALANG.COM dari kompas.com, Julissa, gadis asal Monclova Meksiko itu ketika depresi akibat syok melihat foto telanjangnya beredar di internet, langsung pergi menuju kamar mandi.

Di kamar mandi itulah Julissa mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Peristiwa Julissa bunuh diri terjadi satu pekan setelah dia mengetahui foto-fotonya beredar luas di media sosial dan menjadi viral.

Menurut laporan Daily Mirror, Jumat (1/3/2019), media sosial bernama Packs de Monclova itu membagikan foto 300 perempuan telanjang atau bugil di internet.

Akun Packs de Monclova menampilkan nama si gadis beserta foto sebelum telanjang kepada calon pelanggan.

Nah, jika pelanggan ingin melihat foto si perempuan dalam kondisi telanjang, maka pelanggan diharuskan membayar terlebih dahulu sesuai kesepakatan.

Respon Keluarga Julissa dan Polisi

Seorang anggota keluarga Julissa mengungkapkan, mereka sempat melihat ada potongan gambar di grup Facebook berisi perempuan tanpa busana.

"Kami berusaha menyelidikinya. Namun, unggahan itu langsung dihapus begitu polisi mulai menggelar investigasi," ungkap anggota keluarga Julissa yang tidak disebutkan namanya itu.

Polisi di Monclova langsung melaksanakan penyelidikan setelah menganggap kematian Julissa sebagai kejahatan siber.

Tidak dijelaskan bagaimana akun Packs de Monclova itu bisa mendapatkan foto perempuan telanjang seperti foto Julissa.

Dikabarkan akun itu masih aktif meski telah dilaporkan ke polisi.

Kantor jaksa menyatakan mereka sudah mengidentifikasi satu sosok yang dianggap bertanggung jawab menjual foto perempuan tanpa busana di internet.

Penyebaran Video ABG Berhubungan Intim di Wonogiri

Cowok ABG di Desa Rejosari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri bercinta dengan ceweknya kemudian merekam adegan ranjang tersebut.

Tak hanya merekamnya, si cowok bahkan nekat menyebarkan video ABG berhubungan intim itu melalu jejaring chat WhatsApp (WA) ke ibu si cewek dan guru Bimbingan Konseling (BK) tempat si cewek sekolah.

ABG cowok ini berinisial AP dan pacarnya adalah cewek berinisial AI yang berusia 15 tahun berasal dari Kecamatan Jatisrono.

Video adegan ranjang itu dikirim AP ke ibu ceweknya yang berinisial RA (45).

"Video dikirim beserta pesan bernada ancaman agar AI sudi menemui AP. Lalu RA mencari kebenaran kabar tersebut ke AI. Ternyata benar, video mesum itu adalah mereka," ujar Kapolres Wonogiri, AKBP Uri Nartanti, dikutip dari Tribun Jateng.

AP berharap aksinya mengirim video ABG berhubungan intim bisa mempertahankan hubungan asmaranya dengan sang pacar, namun malah menjadi senjata makan tuan bagi dirinya.

AP secara gamblang memamerkan video asusilanya dengan sang kekasih yang masih di bawah umur berinisial AI (15).

Tak hanya kepada ibu AI, AP juga mengirim video asusila tersebut via WhatsApp (WA) kepada guru mantan kekasihnya tersebut.

"AP juga mengirim video serupa ke guru BK AI. Sehingga, beberapa waktu lalu pihak SMA tempat AI bersekolah memanggil orangtua yang bersangkutan," tutur Uri.

Selama berpacaran, AP dan AI bercinta layaknya suami istri sebanyak tiga kali.

Setiap melakukan persetubuhan, AP merekam menggunakan kamera ponselnya.

"Mereka pacaran. Selama itu sudah tiga kali melakukan hubungan suami istri. Pelaku ternyata merekam adegan-adegan itu menggunakan kamera ponsel," ujar Uri.

AP menyetubuhi AI pada 15 Desember 2018, tanggal 2, dan 19 Januari 2019.

Sebelum videonya disebar, AP sempat mengancam akan menyebar video asusila mereka namun tak digubris AI.

Tindakan nekat AP dilakukan karena ia tak mau hubungannya dengan AI berakhir.

Akibat tersebarnya video tersebut, pihak sekolah mengimbau agar AI pindah sekolah.

"Pihak sekolah mengimbau agar pihak orang tua mau memindahkan AI ke sekolah lain. Hal tersebut dimaksudkan demi keamanan dan kenyamanan AI melanjutkan studi," tambahnya.

Namun usulan pihak sekolah ditentang keluarga karena menilai AI adalah korban.

"Orangtua korban tidak terima, lalu membuat laporan ke SPKT Polres Wonogiri. Kami akan selidiki lebih lanjut," kata Uri.

Sementara itu pelaku AP telah ditangkap atas tuduhan penyebaran konten pornografi dan persetubuhan terhadap anak di bawah umur.

AP kini telah ditahan dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polres Wonogiri.

Pak Guru Mengajak Siswa dan Siswi Nonton Bareng Film Panas di Dalam Kelas, Berawal dari Kecerobohan
Pak Guru Mengajak Siswa dan Siswi Nonton Bareng Film Panas di Dalam Kelas, Berawal dari Kecerobohan (Instagram/infia_fact)

Guru Nonton B*kep di Kelas

Lihatlah ekspresi dan raut wajah pak guru saat nonton bareng film b*kep bersama siswa dan siswinya di dalam kelas. Suara histeris para siswi juga bikin suasana tambah rancu.

Seorang guru laki-laki mengajak siswa-siswinya nonton bareng film panas di dalam kelas. Peristiwa ini bermula dari ketidak-sengajaan atau ketidak-tahuan sang guru.

Pada sebuah kursi, pak guru sedang duduk dan asyik menatap layar laptop yang ada di depannya, teronggok di atas meja.

Raut muka pak guru terlihat senyum-senyum dan nyengir, sedangkan para pelajar yang ada di dalam kelas terdengar berteriak menjerit histeris, khususnya para siswi.

Tanpa disadari, ternyata laptop pak guru masih terhubung dengan kabel proyektor.

Tepat di belakang pak guru, terpampang white board yang menampilkan segala sesuatu yang dilihat pak guru dari laptopnya.

Ternyata, di dalam kelas tersebut, pak guru sedang asyik melihat film panas.

Kontan saja, film panas itu juga tersaji di white board dan bisa dinikmati seluruh siswa dan murid yang ada di dalam kelas.

Tentunya, peristiwa pak guru mengajak muridnya nonton film panas ini terjadi karena ketidak-sengajaan dan ketidak-tahuan atau kecerobohan pak guru perihal laptop yang masih terhubung dengan proyektor.

Peristiwa memalukan ini pun kemudian viral di media sosial dan videonya beredar luas di aneka platform media sosial, termasuk Instagram.

Dalam video tersebut, terdengar jelas para pelajar berteriak histeris khususnya kaum siswi.

Tak lama kemudian, seorang siswa menghampiri pak guru tersebut dan memberitahu bahwa laptopnya tersambung dengan projector.

Belum diketahui peristiwa ini terjadi di mana dan kapan.

Namun apa daya, video sudah menjadi viral dan membuat geli setiap orang yang melihatnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved