Kabar Papua

Terciduk saat Razia, 11 PSK Disuruh Terjun ke Kolam Lumpur untuk Jalani Hukuman, Pelanggan Masih SMP

Terciduk saat Razia, 11 PSK Disuruh Terjun ke Kolam Lumpur untuk Jalani Hukuman, Pelanggan Masih SMP

Editor: eko darmoko
Tribun Batam
Ilustrasi PSK 

SURYAMALANG.COM – Hukuman unik diberikan kepada 11 pekerja seks komersial (PSK) yang terjaring razia. Hukuman ini adalah mengharuskan para PSK untuk berendam di kolam lumpur di area Kantor Bupati.

Kronologinya, pada Senin (11/3/2019) kemarin, 11 PSK terjaring razia yang digelar oleh Polsek Wamena Kota, Papua.

Ironisnya, dalam razia ini petugas juga menciduk pelanggan yang masih berstatus pelajar kelas 2 SMP.

Sebanyak 11 PSK ini diciduk dari dua lokasi yang berbeda, yakni di Pertigaan Pikey dan Hom-Hom, Kota Wamena.

Perempuan Ini Dipenjara Karena Memotong Tangannya dengan Gergaji, Ada Alasan Konyol & Tak Masuk Akal

Menyelinap Masuk Kamar Siswi SMK dan Mengajaknya Hubungan Intim, Maut Menjemput Bersama Api Cemburu

Siswa Masuk ke Kamar Siswi untuk Minta Jatah Berhubungan Intim, Tapi Nyawa Melayang Karena Cemburu

Sebanyak 11 PSK yang terjaring razia direndam dalam kolam samping kantor Bupati Jayawijaya menjadi tontonan masyarakat.
Sebanyak 11 PSK yang terjaring razia direndam dalam kolam samping kantor Bupati Jayawijaya menjadi tontonan masyarakat. (IST)

Pasca penangkapan, polisi langsung membawa 11 PSK tersebut ke kolam lumpur berukuran besar yang berada di samping kiri halaman Kantor Bupati Jayawijaya.

Selanjutnya, para PSK direndam di kolam lumpur.

Tal ayal, hukuman PSK yang berendam di kolam lumpur ini menjadi tontonan gratis bagi warga sekitar.

"Sangat disayangkan, dalam razia yang digelar jajaran tertangkap anak sekolah. Dia tertangkap ketika hendak melalukan negosiasi atau belum sama sekali berbuat mesum,” kata Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya.

Menanggapi hukuman yang diberikan kepada PSK yang terjaring razia, kata Tonny, diketahui di Kabupaten Jayawijaya tepatnya di depan kantor bupati terdapat kolam taubat.

Biasanya kolam itu digunakan untuk memberikan sanksi sosial bagi masyarakat yang kerap mengonsumsi minuman keras di muka umum atau penyebar penyakit sosial lainnya.

Ada PSK yang Selalu Perawan Meskipun Sering Layani Pelanggan, Ternyata Ada Jurus Belut saat Beraksi
Sejumlah PSK yang terjaring razia di Jawa Timur. (SURYAMALANG.COM)

Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengatakan, sudah menjadi komitmen aparat dan pemerintah untuk menekan penyakit sosial seperti PSK dan peredaran minuman keras yang memang tidak diizinkan di daerah ini.

“Bukan hanya PSK yang kami ambil tindakan dengan merendam, pemilik kios atau mucikari berkedok kios kami akan bongkar tempat-tempat usaha mereka, kami juga akan cabut izin usahanya," ujarnya.

Jhon menegaskan, sanksi merendam di kolam berlumpur ini diharapkan memberikan efek jera bagi mereka yang melanggar aturan di daerah itu.

Dikatakannya, sejak Desember 2018 lalu pemerintah telah memulangkan belasan PSK yang ditangkap ke daerahnya masing-masing.

Ilustrasi
Ilustrasi (Shanghaiist)

Kemudian, untuk saat ini, pemerintah akan mengambil langkah tegas dengan membebankan kepada mucikari untuk memulangkan para PSK ini.

“Kali ini sang mucikari yang akan bertanggung jawab untuk memulangkan para PSK ke daerah asal mereka, dan itu harus dilakukan agar mereka tidak mengulangi perbuatannya lagi,” katanya.

Bupati mengatakan, satu dari 11 PSK sebelumnya sudah membuat surat pernyataan untuk tidak kembali ke Jayawijaya dengan pekerjaan yang sama atau akan diproses sesuai hukum.

Namun, sejauh ini masih ditemukan para PSK lama berkeliaran di daerah ini.

“Kita bicara kemanusiaan. Tapi pemerintah daerah juga susah memberantas penyakit masyarakat, kalau tidak tegas seperti ini,” tegas Bupati.

Jessica (nama samaran) PSK di Tretes Pasuruan yang mengisap sabu-sabu demi menambah nafsu saat melayani pelanggan.
Jessica (nama samaran) PSK di Tretes Pasuruan yang mengisap sabu-sabu demi menambah nafsu saat melayani pelanggan. (suryamalang.com/Galih Lintartika)

Cara Unik PSK Bangkitkan Nafsu

Pekerja Seks Komersial (PSK) di Pasuruan yang masih berusia 19 tahun, ditangkap polisi karena diduga sebagai pemakai narkoba jenis sabu-sabu.

Jessica, sebut saja namanya demikian, mengaku mengisap sabu-sabu untuk membangkitkan nafsunya saat memberikan layanan esek-esek kepada pelanggannya di kawasan wisata Tretes, Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Wartawan SURYAMALANG.COM melaporkan, Jessica ditangkap jajaran anggota Satresnarkoba Polres Pasuruan, Kamis (17/1/2019) dinihari.

Jessica ditangkap polisi di tempat kosnya, di Pesanggrahan, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan satu peralatan sabu-sabu, dan sabu-sabu seberat 0,24 gram.

Dari hasil pemeriksaan sementara, terungkap bahwa tersangka ini pengguna sekaligus pengedar.

Saat ini, yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di ruang penyidikan Satresnarkoba Polres Pasuruan.

Para perempuan yang diduga PSK diamankan dalam razia di kawasan Tretes, Kamis (28/9/2017) dini hari
Para perempuan yang diduga PSK diamankan dalam razia di kawasan Tretes, Kamis (28/9/2017) dini hari (SURYAMALANG.COM/Galih Lintartika)

“Biar meningkatkan nafsu saja. Soalnya, kalau tidak pakai itu, terkadang tidak nafsu saat melayani tamu. Dan ketika saya tidak nafsu, selalu ada komplain, service ke tamu kurang memuaskan,” kata Jessica.

Per hari, ia pun mengaku bisa melayani dua sampai empat tamu. Dan kata dia, kecenderungan, biasanya tidak nafsu.

Jadi, kata dia, setelah memakai sabu-sabu, pandangan ke tamu itu bernafsu.

“Yang awalnya pertama melihat tamu itu tidak nafsu, kalau setelah pakai sabu, langsung bernafsu. Saya juga heran, tapi ini kenyataan,” urai ibu satu anak ini.

Dia mengaku, awal mula memakai sabu-sabu ini diajak teman-temannya. Selanjutnya, ia merasakan khasiatnya.

Kata dia, sabu-sabu membuatnya lebih semangat dan bergairah. Ia sudah merasakan enak-enaknya sekarang setelah rutin menggunakan sabu.

“Saya beli dari teman saya. Ya bervariasi, kadang kalau lagi ada uang ya beli dua sampai empat paket hemat (pahe). Persediaan itu bisa cukup untuk kebutuhan seminggu. Saya nyabu juga tidak setiap hari, saat ingin saja,” tambah perempuan asal Kediri ini.

Kasat Narkoba Polres Pasuruan AKP Nanang Sugiyono menjelaskan, tersangka ini bukan hanya pengguna, tapi juga pengedar.

Ia juga pengedar kelas kecil-kecilan. Per pahe, ia bisa mengambil untung Rp 50 ribu. Biasanya, ia menjual sabu ke kalangan teman-temannya PSK yang sedang membutuhkan.

“Ini masih kami kembangkan lagi. Kami juga akan menangkap pengguna sabu lainnya. Mudah-mudahan kami bisa terus mengungkap semua kasus penyalah-gunaan sabu-sabu di Pasuruan,” kata Nanang, sapaan akrab Kasatresnarkoba Polres Pasuruan ini.

Siasat PSK Agar Tetap 'Perawan'

PSK masih tetap perawan meskipun sering layani pelanggan, ternyata pakai ramuan belut saat bercinta.

Aktivitas curang dalam jual beli PSK ini terjadi di Xuzhou, Provinsi Jiangsu, Tiongkok atau China.

Kecurangan ini dilakukan pihak penyedia PSK untuk meraup keuntungan yang besar, sebab PSK yang perawan laku dijual dengan harga mencapai Rp 20 juta.

Bisnis prostitusi menyediakan PSK perawan palsu ini pun akhirnya dibongkar oleh kepolisian setempat.

Jaringan penyedian PSK perawan palsu ini beroperasi menjebak beberapa pria dengan menawarkan sejumlah gadis yang disebut masih perawan.

Menurut situs berita China News, jaringan ini mencari pelanggan dengan menggunakan pesan singkat telepon genggam atau lewat aplikasi WeChat, QQ, dan MoMo.

Lewat berbagai saluran itu, jaringan ini mengunggah pesan dari beberapa gadis 'perawan' yang mencari sejumlah uang untuk biaya pengobatan ibu mereka yang sakit di desa.

Setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, seorang polisi melakukan penyamaran dan berhasil menjalin kontak dengan PSK bernama Liu lewat aplikasi WeChat.

Saat keduanya bertemu, polisi langsung menahan Liu.

Di hadapan polisi, perempuan kelahiran 1990-an itu mengatakan bahwa dia diperkenalkan dengan jaringan ini oleh seorang teman dari kampung halamannya di Chongqing.

Liu menambahkan, setidaknya terdapat 10 orang asal Chongqing yang terlibat dalam operasi penipuan itu.

Tak hanya menangkap Liu, polisi juga menciduk tersangka pemimpin jaringan ini, Zhang, dan belasan orang lainnya.

Ilustrasi
Ilustrasi (Shanghaiist)

Seorang perwira polisi, Hao Pengfei, mengatakan bahwa jaringan penipu dan prostitusi ini beroperasi di berbagai kota di China, termasuk Chongqing, Zhengzhou, Lainyungan, dan Shanghai.

"Jaringan ini sangat terorganisasi dengan baik, dan tiap anggota memiliki tanggung jawab spesifik."

"Saat mereka berada di lokasi baru, maka pemimpin jaringan akan membeli data personal secara ilegal," kata Pengfei.

"Selanjutnya, dua tersangka lainnya, Rang dan Zhang, mengirimkan pesan lewat nomor sementara. Lalu Chen mengirimkan PSK ke lokasi yang dituju, tempat konsumen setuju untuk bertemu," tambah Pengfei.

Selanjutnya, para PSK yang juga menjadi tersangka, yaitu Sun, Liu, dan Li, lanjut Pengfei, menggunakan darah belut yang sudah diserap dalam spon untuk dipalsukan sebagai darah perawan mereka.

"Harga layanan untuk para gadis itu bervariasi antara 2000 yuan (Rp 4 juta) hingga 10000 yuan (Rp 20 juta). Sejauh ini, kelompok tersebut sudah mengantongi ratusan ribu yuan," kata Pengfei.

Kantor berita Xinhua mengabarkan, delapan tersangka kini ditahan, sementara 12 orang lainnya mendapatkan hukuman administratif.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved