Malang Raya
Pedagang Pasar Hewan Singosari Keluhkan Pasar Relokasi Minim Fasilitas
Pasar Hewan Singosari termasuk fasilitas umum yang terdampak pembangunan proyek nasionak Tol Malang–Pandaan.
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, SINGOSARI - Pasar Hewan Singosari termasuk fasilitas umum yang terdampak pembangunan proyek nasionak Tol Malang–Pandaan.
Pasar yang semula di Desa Dengkol, Kecamatan Singosari direlokasi ke Desa Blandit, Kecamatan Singosari.
Relokasi tersebut menuai protes dari pedagang hewan ternak.
Seorang pedagang, Rosidi (50) menilai kondisi pasar berantakan.
Apalagi pasar yang baru belum diketahui oleh pembeli yang sudah terbiasa membeli di pasar yang lama.
“Pasarnya berantakan sekali. Tidak ada tempat untuk mengikat ternak.”
“Jadi hewannya harus dipegangi sendiri,” terang Rosidi kepada SURYAMALANG.COM.
Saat hujan tiba, pedagang tidak punya cukup waktu untuk negosiasi penjualan hewan ternaknya.
“Sebab, tidak ada tempat buat berteduh,” terang belantik asal Pasuruan itu.
Di sisi lain, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Hewan Singosari, Yunus Fauzan menerangkan kurang layaknya kondisi pasar hewan ini berdampak terhadap penjualan.
“Jumlah pedagangnya turun sekitar 50 persen,” ungkap Yunus.
“Selain itu, tidak ada fasilitas penunjang. Kalau hujan, pedagang lari sendiri-sendiri,” tutur Yunus.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Singosari, Eko Margianto menjelaskan pihaknya akan merespon keluhan pedagang itu.
“Kami akan tata kembali dengan mengakomodir keinginan pedagang,” tandas Eko.
“Pasar hewan ini masih sementara. Jadi pasarnya belum dibangun sesuai perencanaan dari dinas,” beber Eko.