Fakta-fakta Tentang Agung Sukoco Atau Pak Ndul, YouTuber Gokil Asal Madiun Bergaya Intelektual Kocak
Fakta-fakta Pak Ndul, YouTuber asli Madiun yang saat ini tengah viral di medsos.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.com - Fakta-fakta Pak Ndul, YouTuber asli Madiun yang saat ini tengah viral di medsos berkat kanal YouTube nya WaGu - Waton Guyon.
Belakangan ini sosok pak Ndul, YouTuber asli Madiun tengah menjadi pusat perhatian banyak orang.
Sosok Pak Ndul menjadi viral di medsos akibat video YouTube nya yang berjudul 'Teknik Cangkok Pisang' ramai di bagikan di sosial media.
Pasalnya sosok pak Ndul yang terkesan sederhana dalam video itu ternyata memiliki perbendaharaan kata yang banyak.
Tak hanya itu, bahkan pak Ndul juga mengetahui banyak istilah di bidang teknik, sains dan Internet.
Akibat pengetahuannya ini, banyak yang akhirnya menjuluki pria yang memiliki nama asli Agung Sukoco ini sebagai Profesor Pak Gundul.
Berikut ini fakta-fakta tentang Pak Ndul yang dihimpun SURYAMALANG saat berkunjung ke rumahnya di Desa Muneng, Plangkenceng, Madiun.
1. Jadi YouTuber Untuk tambah Penghasilan
Saat ditanya oleh SURYAMALANG, Pria berusia sekitar 40 tahun ini mengaku menjadi YouTuber karena ingin menghasilkan uang.
"Karena saya dengar YouTube itu ada hasilnya," kata Pak Ndul yang mengaku sehari-hari bekerja sebagai petani.
Ia menuturkan, awal mulanya ia membentuk tim content creator YouTube yang beranggotakan enam orang bernama Wagu, kependekan dari Waton Guyon.
Namun, karena video yang dibuat berbahasa Jawa, sehingga kurang bisa diterima oleh semua orang.
"Awalnya waktu itu ada enam orang. Empat orang menjadi talentnya, saya dan adik saya di belakang kamera," kata Pak Ndul.
2. Kerap Dapat Teguran
Menurut Pak Ndul, perjalanannya menjadi YouTuber tidak serta-merta mudah.
Awal-awal membuat video, ia kerap mendapat teguran hak cipta (copyright), lantaran mengambil backsound musik sembarangan.
Bahkan karena hal itu, ia terpaksa membuat beberapa akun lagi.
Namun perjuangan Pak Ndul berbuah hasil, videonya saat ini rata-rata selalu memiliki jutaan penonton.

3. Belajar Otodidak
Pria berjenggot putih ini mengaku sudah mulai belajar YouTube sejak Oktober 2017, secara otodidak
Beratus-ratus jam ia habiskan untuk menonton tutorial atau tips dan trik menjadi YouTuber.
"Saya menghabiskan waktu itu ratusan jam untuk belajar, apa sih itu YouTube bagaimana sih YouTube itu."
"Biasanya malam hari saya habiskan waktu untuk mencari-cari dan melihat tutorial dan refrensi di YouTube," ujar pria yang berprofesi sebagai petani ini.
4. Awalnya Membuat Konten Bahasa Jawa
Dia mengatakan, awalnya grup WaGu yang beranggotakan enam orang membuat konten berisi guyon berbahasa Jawa.
"Awalnya waktu itu ada enam orang."
"Biasanya dari enam orang ini, empat orang yang menjadi talent, sementara saya dan adik saya yang berada di belakang kamera," kata.
Namun, perkembangan akunnya kurang begitu signifikan.
Kemudian, ia dan teman-temannya mencoba membuat dalam versi bahasa Indonesia, namun pesan atau makna guyonan justru kurang mengena orang yang menonton.
"Ketika kita bikin pakai bahas Indonesia, tidak ada soulnya."
"Jadi kurang hidup, lucunya itu, kurang asik."
"Jadi agak garing, karena kita basicnya bahasa Jawa, pakai bahasa Indonesia," kata Pak Ndul.
Belajar dari kegagalannya itu, akhirnya dia mengubah konsep konten.
"Saya coba masuk, munculah karakter Pak Ndul. Itu mulainya Desember 2018, lalu. Masih di akun yang sama," katanya.
Kemudian, akhirnya dia mengubah konsep konten.
"Saya coba masuk, munculah karakter Pak Ndul. Itu mulainya Desember 2018, lalu."
"Masih di akun yang sama," katanya.
Ternyata, kata Pak Ndul, karakter Pak Ndul bisa lebih diterima penonton YouTube.
"Ketika Pak Ndul lebih bisa diterima, akhirnya banyak yang komplain, minta video lama yang berbahasa jawa diterjemahkan," katanya.
Namun, untuk menambahkan subtitle pada video cukup banyak memakan waktu.
Pak Ndul menuturkan, untuk video berdurasi sekirar 10 menit misalnya, dibutuhkan waktu sekitar tujuh jam, untuk menambahkan subtitle.
"Karena Pak Ndul sudah banyak diterima, video yang masih berbahasa Jawa kita unlist, kita buatkan channel lagi, namanya WaGu Ndeso."
"Dan itu masih berjalan, kita berenam. Tetapi kalau yang WaGu Pak Ndul, yang lebih fokus saya sama adik saya."
"Adik saya yang merekam, saya yang ngomong," katanya.
5. Alasan Membuat Karakter Pak Ndul
Ditanya kenapa menggunakan karakter Pak Ndul, karena ingin sesuatu yang unik, beda, dan sesuatu yang baru.
Sebab, saat ini ada banyak sekali konten di YouTube, untuk bisa cepat dikenal harus membuat sesuatu yang beda.
Berdasarkan pantauan SURYAMALANG, saat ini Kanal YouTube Pak Ndul memiliki 656 ribu subscribers.