Kabar Surabaya
Beredar Video Viral Laut Seperti Terbelah di Bawah Jembatan Suramadu, BPWSM : Itu Fenomena Halocline
Fenomena halocline atau 'laut terbelah' terjadi di bawah Jembatan Suramadu. fenomena halocline tersebut telah terpantau sejak Senin (18/3/2019).
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Zainuddin
Laporan Wartawan : Nur Ika Anisa, dan Pipit Maulidiya
SURYAMALANG.COM, SURABAYA – Beredar video viral yang menampilkan kondisi air laut di bawah Jembatan Suramadu.
Video berdurasi 22 detik itu merekam gradasi laut yang tampak memiliki dua warna.
Dalam rekaman tersebut terlihat beberapa netizen mengabadikan fenomena laut berwarna hijau keruh dan hijau pekat tersebut.
“Kok bisa seperti ini ya lautnya? Kok bisa bergaris?” tanya netizen.
Sepintas, dua warna laut itu terlihat terpisah garis buih-buih berwarna putih.
Fenomena gradasi warna laut di bawah Jembatan Suramadu itu disebut sebagai halocline.
Kadiv Humas Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWSM), Faisal Yasir Arifin mengakui adanya perbedaan arus laut di bawah Jembatan Suramadu.
Menurutnya, fenomena halocline tersebut telah terpantau sejak Senin (18/3/2019).
“Ini fenomena halocline. Kalau laporan dari Sampang, itu sudah terjadi sejak Kamis lalu,” kata Faisal Yasir Arifin, Rabu (20/3/2019).
Menurutnya, fenomena halocline tersebut kerap terjadi.
Namun, potret fenomena yang viral tersebut lebih panjang.
“Sebenarnya ini hal yang sudah biasa, dan sudah sering terjadi.”
“Tapi, skala fenomena kemarin lebih memanjang, dan terpantau sampai Sampang sekitar 56-60 kilometer (KM) dari Madura,” katanya.
Terlihat pada video viral tersebut arus air berwarna berbeda, dan sepintas terpisah gelombang ombak putih.
Menurutnya, sebelum video viral tersebut, pernah terjadi fenomena serupa dalam skala kecil di selat Jawa-Madura sekitar dua bulan lalu.
“Ini akibat perpindahan arus dari timur dan barat yang arusnya beda.”
“Fenomena seperti ini sering terjadi. Tapi, fenomena yang sekarang lebih panjang dan luas,” katanya.
Faisal menjelaskan fenomena halocline terjadi akibat perbedaan antara kondisi air laut dari timur dengan air laut dari barat, Laut Jawa.
“Ada perbedaan kerapatan air, salinitas atau kadar garam yang berbeda, kekeruhan dan ketegangan permukaan air, kemudian menciptakan sekitar dua arus.”
“Seperti yang terjadi di selat Gibraltar atau di Selat Sunda. Fenomena indah bukti kekuasaan Tuhan,” jelasnya.