Kabar Surabaya

Viral di Medsos Laut di Bawah Jembatan Suramadu Terbelah, Ternyata Fenomena Alam Inilah yang Terjadi

Viral di Medsos Laut di Bawah Jembatan Suramadu Terbelah, Ternyata Fenomena Alam Inilah yang Terjadi

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: eko darmoko

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Penampakan laut di bawah Jembatan Suramadu di Selat Madura, Jawa Timur, terlihat seperti terbelah (berbeda gradasi warnanya) sedang viral di media sosial.

Apakah laut di bawah Jembatan Suramadu terbelah sungguhan?

Ternyata kondisi air laut ini bernama fenomena Halocline.

Faisal Yasir Arifin, Kasubdiv Humas BPWS menjelaskan fenomena ini adalah hal yang sudah biasa terjadi.

Hanya saja kali ini lebih panjang.

Misteri Isi Surat Ahmad Dhani untuk Prabowo Subianto Belum Tersingkap, Mulan Jameela Jadi Perantara

Tak Cuma Mayangsari, 5 Selebriti Ini Juga Menantu Keluarga Cendana hingga Lika-liku Rumah Tangganya

Tes Kepribadian - Kamu Pengguna Otak Kiri atau Kanan? Cari Tahu Dengan Tes Sederhana Ini

Tes Kepribadian - Cara Bergandengan Tangan Menunjukkan Tipe Hubungan yang Sedang Kalian Jalani

"Sudah biasa sebenarnya dan sering terjadi, tapi skalanya agak lebih memanjang terpantau sampai Sampang (Madura), sekitar enam puluh kilometer dari sini arah Madura," kata Faisal, Rabu (20/3/2019).

Faisal menjelaskan fenomena Halocline terjadi karena akibat perbedaan antara kondisi air laut dari timur dengan air laut dari barat, Laut Jawa.

"Ada perbedaan kerapatan air, salinitas atau kadar garam yang berbeda, kekeruhan dan ketegangan permukaan air, kemudian menciptakan sekitar dua arus.

"Seperti yang terjadi di selat Gibraltar atau di Selat Sunda, fenomena indah bukti kekuasaan tuhan," jelasnya.

Selain itu, fenomena ini juga terjadi karena musim hujan, sehingga terjadilah perbedaan suhu antara kedua air yang bertemu.

Diam-diam Kuli Bangunan Ngintip Mahasiswi Sedang Mandi & Tidur, Terjadi Perbuatan Dosa Hingga 4 Kali

Simpang Siur Bidan Y Diperkosa 5 Orang, Fakta Terkuak dari Kejanggalan Sperma dan Bulu Kemaluan

Anak Memergoki Ayahnya di Dalam Kamar dengan Siswi SMP, Tabiat Pemulung Asal Manado Ini Bikin Emosi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membonceng Arumi Bachsin, istri Wagub Emil Elestianto Dardak, saat meramaikan Millenial Road Safety Festival di Jembatan Suramadu, Minggu (17/3/2019) pagi.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membonceng Arumi Bachsin, istri Wagub Emil Elestianto Dardak, saat meramaikan Millenial Road Safety Festival di Jembatan Suramadu, Minggu (17/3/2019) pagi. (SURYAMALANG.COM/Fatimatuz)

Menyusuri Jembatan Suramadu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Membonceng Arumi Bachsin

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut meramaikan Millenial Road Safety Festival di Jembatan Suramadu, Minggu (17/3/2019) pagi.

Kedatangan Khofifah ini menarik perhatian 65 ribu peserta yang ikut berpartisipasi di Millenials Road Safety Festival.

Bagaimana tidak, untuk bisa sampai ke panggung utama di ujung Jembatan Suramadu di Bangkalan, dari ujung sisi Surabaya Khofifah menunggai sepeda motor dan membonceng Arumi Bachsin.

Khofifah membonceng istri Wagub Emil Dardak itu dari Kantor Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS) hingga panggung utama di ujung Suramadu.

"Saya naik motor saja ke acara. Biar saya bonceng Mbak Arumi," kata Khofifah saat tau rombongan iring-iringannya tidak mungkin menyibak kerumunan para peserta Millenials Road Safety Festival.

Khofifah memilih menunggangi motor matic dengan bodi yang cukup besar. Tak ragu, ia langsung mengajak Arumi naik ke atas motor. Maklum, sejak muda, Khofifah memang sudah hobi naik motor, bahkan mengaku penghobi motor.

"Ini matic ya motornya. Ayo deh. Jangan lupa pakai helm, naik kendaraan tetap jangan lupakan keselamatan, safety riding," kata Khofifah mantap.

Dengan kecepatan standar sembari menyibak peserta jalan sehat, Khofifah tampak memberi contoh safety riding. Sesekali ia juga menyapa para anak-anak muda di Jembatan Suramadu yang berebut ingin berfoto bersama Khofifah maupun Arumi.

Dalam kesempatan itu, Khofifah Indar Parawansa, memberikan apresiasinya pada kalangan anak muda millenial Jawa Timur. Menurutnya antusiasme nya begitu liar biasa untuk mengikuti acara ini.

"Hari ini, kita bersama sama menjadi saksi bahwa ada komitmen milenial Jawa Timur, untuk bisa menjaga tertib lalu lintas," ujarnya.

Khofifah juga berpesan, agar para pengendara tidak ugal ugalan di jalan raya. Terlebih adanya tol Trans Jawa, yang makin mempercepat jarak, diharapkan pengendara tetap berhati hati.

"Kalau tol Pasuruan akan diresmikan sampai ke Probolinggo, juga jangan ugal ugalan. Setuju ya," teriak Khofifah.

Selain tol, gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga menyinggung kebijakan pemerintah lainnya, seperti gratisnya akses Suramadu. Kini warga Surabaya yang ke Madura dan warga Madura yang ke Surabaya sudah bisa gratis.

Sementara itu, Arumi Bachsin mengaku antusias juga dengan kegiatan pagi ini. Ia bahkan rela bangun pagi buta untuk bersiap mengikuti kegiatan Millenial Safety Road Festival.

Saat ditanya terkait boncengan dengan Khofifah, ia mengaku ini diluar rencana. "Wah ini berarti Mas Emil terkalahkan sama Bu Khofifah. Mas Emil nggak bisa nyetir motor. Kalau aku bisa dong," katanya.

Ribuan warga masyarakat memadati Jembatan Suramadu saat puncak 'Millenial Road Safety Festival' di Jembatan Suramadu, Minggu (17/3/2019).
Ribuan warga masyarakat memadati Jembatan Suramadu saat puncak 'Millenial Road Safety Festival' di Jembatan Suramadu, Minggu (17/3/2019). (SURYAMALANG.COM/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Rekor MURI

Tiga aksi spektakuler mewarnai puncak Milenial Road Safety Festival (MRSF) di Jembatan Suramadu, Minggu (17/3/2019).

Tiga aksi spektakuler itu memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).

Aksi pertama yang menyabet rekor Muri adalah pembentangan bendera merah putih sepanjang 5,400 kilometer di Jembatan Suramadu.

Bendera merah putih itu dibentangkan anggota TNI bersama pelajar mileneal dari seluruh Jawa Timur.

Lebih dari 1.000 penari Gandrung khas Banyuwangi di sepanjang Jembatan Suramadu juga memperoleh rekor MURI.

Selain itu, atraksi 2.000 perahu nelayan yang menyuguhkan tari dayung di tengah selat Madura juga mendapat rekor MURI.

Penganugerahan rekor MURI diterima Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dan Pangdam V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI R Wisnoe Prasetja Boedi di panggung utama Jembatan Suramadu sisi Madura.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved