Arema Malang

Penampilan Gladiator Mengecewakan, Manajemen Arema FC Trauma Cari Pemain Asing Lewat Video

Manajemen Arema FC trauma mencari pemain asing dari tayangan video. Biasanya rekaman video itu hanya menampilkan seklumit kemampuan terbaik pemain.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Zainuddin
moneycontrol.com
YouTube 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Manajemen Arema FC trauma mencari pemain asing dari tayangan video.

Sebelum mendatangkan Robert Lima Guimaraes, manajemen memang melihat kemampuan striker asal Brasil itu melalui video.

Ternyata, kemampuan pemain yang akrab disapa Robert Gladiator itu tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Dalam rekaman video di YouTube, tim pelatih dan manajemen melihat Gladiator merupakan paket lengkap saat menjadi ujung tombak.

Namun saat ini kondisi fisik pemain berbadan kekar itu dinilai kurang.

“Sekarang kami agak trauma merekrut pemain dengan modal melihat tayangan dari YouTube,” kata Ruddy Widodo, General Manager (GM) Arema FC kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (26/3/2019).

“Sering kali terjadi bahwa ketika datang, kondisinya tidak sesuai dengan yang terlihat di rekaman video,” ujarnya.

Ruddy mengakui tayangan video di YouTube tidak dapat menjadi patokan dan pegangan.

Apalagi biasanya rekaman video itu hanya menampilkan seklumit kemampuan terbaik pemain.

“Biasanya rekaman di YouTube hanya saat penampilan bagus. Itupun pasti sudah tahun lalu, dan bukan terbaru,” jelas Ruddy.

Robert Gladiator tidak hanya dinilai kurang mumpuni.

Berat badan Robert Gladiator juga lebih gemuk dibandingkan saat ada di video.

Akibatnya pemain yang sudah dikontrak satu musim itu kini harus menjalani diet protein dan mendapat tambahan latihan di gym agar kondisi fisiknya dapat meningkat.

Nasib Robert Lima Guimaraes di Arema FC semakin di ujung tanduk.

Tanda tangan kontrak berdurasi satu tahun belum menjamin pemain yang akrab disapa Robert Gladiator itu aman di Arema FC.

Setelah resmi bergabung di Singo Edan pada 10 Januari 2019, penampilan dan kondisi striker asal Brasil itu terus menjadi sorotan.

Ketika bermain pada laga uji coba dan Piala Indonesia 2018, penampilan Gladiator terlihat menjanjikan.

Saat itu Gladiator selalu mencetak gol. Dia pun sempat menjadi pujaan Aremania.

Namun saat tampil di Piala Presiden 2019, Gladiator seakan kehilangan taringnya.

Ditambah cedera selangkangan yang sempat menimpanya.

Kini nasib Gladiator akan diputuskan setelah Arema FC menjalani fase terakhir di Piala Presiden 2019.

General Manager (GM) Arema FC, Ruddy Widodo mengungkapkan ada dua faktor evaluasi dari tim pelatih yang dapat membuat Robert Gladiator berpotensi dicoret.

Dua hal itu adalah kondisi fisik dan cara bermain.

“Makanya fisiknya sekarang ini ditingkatkan. Latihan di Kebun Raya Purwodadi lalu juga sebagai upaya meningkatkan kondisi fisiknya.”

“Kalau tidak bisa ditingkatkan dan dinilai tidak layak untuk kompetisi, maka apa boleh buat,” tegas Ruddy Widodokepada SURYAMALANG.COM, Senin (25/3/2019).

Terkait cara bermain, manajemen membandingkan gaya permainan Arema FC musim lalu dengan saat ini.

Ketika bermain tanpa striker asing pada musim lalu, permainan Singo Edan dinilai lebih moncer.

Saat itu Singo Edan hanya mengandalkan Dedik Setiawan sebagai striker, dan Makan Konate sebagai gelandang pengatur serangan.

“Ketika menggunakan striker lokal dengan tipikal cara bermain yang tentu saja berbeda pada musim lalu, Makan Konate bisa mencetak 13 gol.”

“Kami bukan menganakemaskan Makan Konate. Tapi dengan tipe striker yang berbeda, kok sekarang menurun.”

“Bukan hanya produktivitas gol, tapi mungkin cara bermainnya. Itu yang menjadi evaluasi kami,” ujarnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved