Malang Raya
Banjir 1,4 Meter di Kota Malang, Maria Novita Tangisi Ijazahnya
Kamar kosnya di Jl Kedawung Gang 1, RT 1/RW 5 baru saja diterjang banjir parah.
Penulis: Benni Indo | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Maria Novita, mahasiswa IKIP Budi Utomo, menangis karena ijazahnya basah. Legalisir ijazahnya juga ikut.
Kamar kosnya di Jl Kedawung Gang 1, RT 1/RW 5 baru saja diterjang banjir parah. Saat banjir terjadi, Ifa, sapaan akrabnya, sedang berada di kampus.
Begitu pulang, banjir setinggi sekitar 1,4 meter menggenangi kamarnya. Mahasiswi semester 4 itu pun tidak bisa serta merta masuk dalam kamar.
Pasalnya, kamarnya berada di lantai bawah. Butuh waktu beberapa menit menunggu air agak surut. Setelah surut, Ifa baru bisa masuk.
Sambil terisak tangis, ia keluarkan barang-barang berharga miliknya yang terendam. Salah satunya adalah ijazah dan legalisir ijazah.
"Padahal mau dipakai untuk mengurus administrasi di kampus," katanya.
Boneka besarnya juga ikut basah. Foto-fotonya yang lain tidak luput. Termasuk pakaian dan kasurnya ikut basah.
Korban banjir lainnya, Rusina juga ikut menangis. Rusina bercerita, baru dua hari berada di Kota Malang karena anaknya akan wisuda akhir pekan ini.
"Tiket pesawat untuk pulang basah," kata ibu asal Atambua itu.
Pantauan SuryaMalang.com di lokasi, bekas air setinggi sekitar 1,4 meter terlihat di dinding-dinding rumah warga. Air setinggi 1,4 meter ini meluap karena hujan deras sore tadi, Kamis (28/3/2019).
Beberapa warga hingga pukul 19.00 WIB masih sibuk menguras air di dalam rumah. Ketua RT 1, Sutianto mengatakan ada 15 rumah terdampak panjir parah.
"Sepanjang saya di sini, ini yang terparah," kata Sugianto.
Bahkan, Rumah Sugianto ikut teerendam air setinggi sekitar 30 centimeter. Padahal sebelumnya tak pernah terjadi seperti itu.
Meluapnya air ini dikatakan Sugianto, berasal dari sungai sebelah gang dan hasil buangan dari jalan raya.
Salah satu rumah warga lainnya yang terdampak genangan air adalah rumah Astuti. Orangtua Astuti harus diungsikan ke Tasikmadu, Lowokwaru.