Simpati Awkarin untuk Audrey, Siswi SMP di Pontianak yang Dikeroyok: Singgung Jabatan & Parenting

Awkarin tunjukan simpatinya akan kasus penganiayaan Audrey oleh 12 orang siswi SMA di Pontianak.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Instagram/@awkarin

SURYAMALANG.COM – Selebgram Karin Novilda alias Awkarin tunjukkan simpatinya atas kasus pengeroyokan yang menimpa siswi SMP berinisial AU yang menjadi viral.

Ia menunjukkan simpatinya dengan menggunggah kata-daka dukungan pada akun Instagramnya melalui insta story @awkarin.

Awkarin berencana berangkat ke Pontianak untuk memperjuangkan hak korban dan hak kemanusian.

“Doakan ya kalau diberi kesempatan dan waktu, aku akan ke Pontianak. Memperjuangkan hak Audrey dan hak kemanusian,” tulis Awkarin dalam insta story.

Postingan Awkarin ini pun mendapatkan respon dari para followernya yang ia bagikan juga di insta story.

“Secepatnya kak katanya mereka mau diselesaikan dengan cara damai ka, soalnya orangtua pelaku klo ga salah calon pejabat,” jawab salah satu followernya.

Awkarin pun membalas komentar dari pengikutnya itu.

“Mau orangtuanya siapa kek. Gak bener kalau orangtuanya membenarkan anaknya berlaku seperti itu. Jabatan ga dibawa mati.

Cara parenting orang tua yang akan turun temurun ke anak dan cucu. Kalau emang damai bener-bener secara damai dari kedua belah pihak gapapa deh.

Tapi kalau damai yang dipaksa karena diancam. Saya tidak setuju,” jawab Awkarin.

Tulisan awkarin di insta story miliknya.
Tulisan awkarin di insta story miliknya. (Instagram/@awkarin)

Awkarin juga membagikan komentar followernya yang lain yang membahas character building pelajar.

“Pendidikan di indonesia terlalu mementingkan nilai akademis, tanpa memperhatikan Character building anak didiknya.“

Awkarin membalas dengan pesan untuk calon pemimpin bangsa yang akan terpilih nanti.

“teruntuk, calon presidenku nanti. Dari: anak bangsa,” tulis Awkarin.

Kasus pengeroyokan serta penganiayaan yang melibatkan korban seorang siswi SMP dan pelaku 12 siswi SMA berawal dari masalah asmara dan celotehan di Facebook yang kemudian menui perhatian khalayak ramai.

Hingga muncul tanda pagar (tagar) dan penandatanganan petisi #JusticeforAudrey.

Kasus ini telah menjadi viral di banyak platform media sosial seperti di Instagram, WhatsApp dan Twitter.

Kronologi Kejadian

AU (14) yang merupakan siswi SMPN 17 Pontianak menjadi korban penganiaan oleh 12 siswi SMA yang terjadi pada Jumat (29/3/2019) di Jalan Sulawesi dan Taman Akcaya. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kalimantan Barat, kejadian ini bermula dari saling serang komentar di media sosial.

Berdasarkan informasi, target utama pelaku adalah kakak sepupu korban. Kejadian ini bermula karena permasalahan cowok.

“Permasalah awal karena masalah cowok. Menurut info kakak sepupu korban merupakan mantan pacar pelaku penganiayaan ini,” kata Wakil Ketua KPPAD Kalbar, Tumbut Manalu kepada TribunPontianak.

Pelaku dan korban saling berbalan pesan di Facebook yang membuat pelaku marah hingga merencanakan penjemputan dan penganiayaan terhadap korban.

“Di media sosial mereka saling komentar sehingga pelaku itu menjemput korban karena kesal terhadap komentar itu,” tambah Tumbut.

“Semua pelaku adalah teman-teman kakak sepupunya, mereka menggunakan korban ini untuk memancing kakaknya keluar dari rumah dengan cara menjemput korban dari rumah neneknya di Jl. Cendrawasih sekitar jam 14.00," ujar korban dikutip di RS Promedika.

Pelaku menjemput korban menjelang sore hari.

Saat itu, pelaku meminta korban untuk mempertemukan dirinya dengan kakak sepupu korban yang berinisial PO, dengan alasan ada yang ingin dibicarakan.

Korban pun menyanggupi permintaan pelaku dan tidak mengetahui bahwa dirinya akan dianiaya.

“Ketika dibawa ke Jalan Sulawesi korban diinterogasi dan dianiaya secara brutal oleh pelaku utama tiga orang dan rekannya yang membantu ada 9 orang sehingga total ada 12 orang,” kata Wakil Ketua KPPAD, Tumbar Manalu.

Penganiayaan pada korban dilakukan di dua lokasi yaitu Jalan Sulawesi dan Taman Akcaya.

Ada tiga pelaku utama yang dilaporkan korban dalam penganiayaan tersebut.

“Ada tiga orang yang dilaporkan oleh korban,” kata kabid Humas Polda Kalbar Komber Dony, Selasa (9/4/2019).

Berdasarkan banyak sumber yang dirangkum oleh suryamalang.com, setibanya di lokasi, kepala korban langsung dibenturkan ke aspal.

“Para pelaku membenturkan kepala korban dengan aspal, lalu menendang perut korban berkali-kali serta dilakukan pencekikan dan penyiraman air secara bergantian,” tulis akun @syarifahmelinda.

“Dan wajah korban ditendang dengan sendal gunung sehingga terjadi [endarahan dalam hidung korban serta di kepala ada benjolan dan kebanyakan luka dalam,” tambahnya.

Pelaku diduga juga melukai bagain organ intim korban hingga menimbulkan bekas luka dan trauma.

Korban yang diancam takut untuk memberitahu orangtua atas kejadian penganiayaan ini.

Hingga selang tujuh hari, korban dan orangtuanya melaporkan kasus penganiaan ini kepada Polsek Pontianak Selatan, Jumat (5/4/2019).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved