Piala Presiden
Viral Isi WhatsApp Tentang Settingan Arema FC Juara Piala Presiden, Ini Respon Panpel Abdul Haris
Viral Isi WhatsApp Tentang Settingan Arema FC Juara Piala Presiden, Ini Respon Ketua Panpel Abdul Haris
Penulis: Dya Ayu | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Beredar Screenshoot isi WhatsApp Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris soal persiapan Arema FC menjadi juara Piala Presiden 2019, padahal pertandingan final leg kedua belum dilakukan (hingga berita ini ditulis Jumat 12/4/2019 pagi).
Final leg kedua Piala Presiden Arema FC vs Persebaya Surabaya digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jumat (12/4/2019) malam.
Pada final leg pertama, laga Persebaya Surabaya vs Arema FC berakhir 2-2 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.
• Bonek Dilarang Datang & Dukung Persebaya di Kandang Arema FC, Bu Risma : Jangan Pergi ke Sana Sayang
• VIDEO Wali Kota Surabaya Bu Risma Melarang Bonek Datang ke Kandang Arema FC : Jangan ke Sana Sayang
• Prediksi Susunan Pemain & Link Live Streaming Arema FC Vs Persebaya, 12 April Pukul 20.00 WIB

Dalam screenshoot WhatsApp yang viral tersebut, terlihat Abdul Haris mengundang para korwil dan komunitas Aremania untuk hadir dalam persiapan Arema FC menjadi juara di Piala Presiden di Kantor Arema FC tanggal 10 April lalu.
Dari WhatsApp yang dikirim seakan-akan menyatakan Arema FC telah keluar sebagai juara padahal final Leg dua baru akan digelar Jumat (12/4/2019) malam.

Terkait hal ini, pada SURYAMALANG.COM, Abdul Haris mengatakan jika undangan tersebut merupakan wujud optimisme Arema FC dapat menjadi juara Piala Presiden.
Dengan tegas pihaknya menampik jika juara di Piala Presiden 2019 nanti telah ditentukan, karena baik Arema FC maupun Persebaya Surabaya sama-sama masih memiliki peluang.
"Memang apa ada yang salah? karena kan kalau Arema menang juara 1, kalau belum menangkan masih juara 2."
"Selain itu saya undang (dalam WhatsApp) untuk menyemangati Aremania bisa datang semua. Kami ingin silaturahmi dengan Aremania lebih banyak. Karena biasanya yang hadir relatif sedikit," jelas Abdul Haris.
Final Arema FC Vs Persebaya Tanpa Kehadiran Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo dipastikan batal hadir di laga final leg kedua Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jumat (12/4/2019) malam.
Final Piala Presiden 2019 mempertemukan dua klub raksasa asal Jawa Timur, yakni Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Sebelumnya, Jokowi dijadwalkan akan menghadiri penutupan pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya sekaligus memberikan piala bagi pemenang.
Namun pagi tadi (Jumat, 12/4/2019) dipastikan batal.

"Pak Jokowi batal hadir," kata Abdul Haris Ketua Panpel Arema FC pada SURYAMALANG.COM, Jumat (12/4/2019) pagi.
Terkait alasan batalnya agenda orang nomor satu di Indonesia itu, Panpel tak mengetahui secara pasti.
Namun selain batal menghadiri penutupan final Piala Presiden 2019, kehadirannya juga batal di beberapa agenda di Jawa Timur.
"Saya tidak tahu, karena yang berwenang menjelaskan dari tim pengamanan presiden, Pak Danrem atau Pak Kapolres," ujarnya.

Prediksi Susunan Pemain
Arema FC menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (12/4/2019) pada final leg kedua Piala Presiden 2019.
Arema FC diprediksi akan memainkan pemain-pemain yang diturunkan saat leg pertama.
Hal ini karena pemain yang turun saat melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (9/4/2019) lalu, merupakan pemain langganan yang kerap dipilih Milomir Seslija, pelatih Arema FC.
Selain karena faktor tersebut, penampilan ke-11 pemain yang dipilih sebagai starting eleven, berhasil tampil percaya diri hingga mampu menahan imbang Bajul Ijo dengan skor 2-2.
Sementara itu berbeda dari tim tuan rumah, tim tamu Persebaya Surabaya dipastikan akan mengalami perubahan.
M Hidayat dipastikan absen karena cedera yang dialaminya saat lawan Arema FC, sehingga perannya diprediksi akan digantikan M Alwi.
Sementara yang sudah pasti, posisi kiper Persebaya yang sebelumnya ditempati Miswar Saputra, besok akan diisi Abdul Rohim.
Hal ini terjadi karena Miswar tampil mengecewakan saat lawan Arema FC.
Ia dinilai blunder hingga menyebabkan Persebaya gagal menang atas Arema di kandang.
Arema FC : Kurniawan Kartika Ajie, Arthur Cunha, Hamka Hamzah, Hanif Sajhbandi, Johan Farizi, Alfin Tuasalamony, Hendro Siswanto, Makan Konate, Dedik Setiawan, Dendi Santoso, Ricky Kayame.
Pesebaya Surabaya : Abdul Rohim, Hansamu Yama, M Syaifuddin, Novan Setya, Otavio Dutra, Misbakus Solikin, M Alwi, Amido Balde, Damian Lazio, Irfan Jaya, Jalilov.

Bonek Dilarang Datang ke Malang
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melarang Bonek dan Bonita ke Malang untuk mendukung Persebaya Surabaya vs Arema FC dalam final leg kedua Piala Presiden 2019.
Final leg kedua Piala Presiden 2019 ini akan digelar di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat (12/4/2019) malam.
Sebelumnya, final leg pertama Piala Presiden 2019 antara Persebaya Surabaya vs Arema FC berakhir dengan skor 2-2 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Selasa (9/4/2019).
Bu Risma melarang suporter Persebaya, Bonek dan Bonita, datang ke Malang untuk mendukung Bajul Ijo.
Larangan dan imbauan Bu Risma ini disampaikan melalui tayangan video yang diunggah oleh akun Instagram @aslisuroboyo pada Kamis (11/4/2019) malam.
“Jangan pergi ke sana sayang, cukup sudah korban yang ada,” begitu caption @aslisuroboyo.
“Sekilas pesen Bu Risma gawe bonek-bonita seng ono nangndi ae. Teko PSSI karo pemerintah wes ono larangan gawe budhal dukung Persebaya nang Kanjuruhan.”
“Larangan iki gak ono maksud elek, mek ben supoyo gak ono kejadian seng gak diharapno nggowo jenenge Suroboyo & Persebaya. Cukup nonton & ndungo bareng ae nang Suroboyo, mugo-mugo sesuk Persebaya iso nggowo muleh Piala Presiden 2019... yuk AMIN seng buanter!” sambung caption @aslisuroboyo.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membantu persiapan final Piala Presiden 2019 antara Persebaya vs Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya. (aslisuroboyo/humas pemkot surabaya)
Dalam tayangan video ini, berikut pernyataan yang disampaikan oleh Bu Risma :
Untuk anak-anak, untuk Bonek semua
Sudah ada larangan dari pemerintah
Sudah ada larangan dari PSSI
Bahwa kalian semua tidak boleh ke Malang
Penyebabnya banyak sekali
Supaya tidak ada korban
Tolong, satu nyawa, satu anak, bagi keluarga maknanya seperti ribuan orang
Itu memang berat
Meninggalkan pahlawan yang berjuang untuk Surabaya
Mari doakan bersama
saya yakin Tuhan mengabulkan itu daripada melanggar larangan PSSI dan pemerintah
Mari anak-anakku bersama di Surabaya kita berdoa bersama
jangan pergi ke sana
Cukup sudah korban yang ada.