Kota Batu

Kota Batu Dapat Anggaran Rp 2,7 Miliar Untuk Pasang EWS

Berada di daerah rawan bencana, Kota Batu harus memiliki alat Early Warning System (EWS).

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Zainuddin
istimewa
Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Batu menangani tanah ambles di Japan KH. Agus Salim Gang Soponyono RT 01 RW 03, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, Rabu (17/4/2019). 

SURYAMALANG.COM, KOTA BATU - Berada di daerah rawan bencana, Kota Batu harus memiliki alat Early Warning System (EWS).

Tahun 2020 nanti ada 11 EWS yang akan dipasang di Kota Batu.

Dengan anggaran dari Provinsi Jatim sebesar Rp 2,7 miliar.

Yaitu di Desa Sumberbrantas lima unit, Desa Gunungsari 1 unit, Desa Punten 2 unit, Desa Tulungrejo 2 unit, dan Desa Sumberejo 1 unit.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengatakan pemasangan pemasangan ini merupakan usulan dari BPBD Batu.

“Tujuannya kami mengantisipasi bencana di Kota Batu.”

“Setidaknya dengan adanya EWS meminimalisir dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat,” kata Sasmito, Rabu (17/4/2019).

Sejauh ini Kota Batu masih memiliki tiga alat EWS.

Alat ini untuk mengantisipasi adanya bencana longsor, karena di Kota Batu kejadian longsor lebih mendominasi.

Terakhir pemasangan EWS tahun 2018.

“Semoga tahun 2019 ini bisa segera dipasang. Paling lambat tahun 2020,” imbuhnya.

Alat ini sudah ada sejak tahun 2016 lalu dan merupakan hibah dari ESDM Provinsi Jatim.

Semestinya ada penambahan alat ini yang ditaruh di daerah yang rawan longsor.

Alat ini cara berfungsinya adalah mengirimkan sinyal kepada tim Pusdalops yang kemudian diteruskan kepada masyarakat.

EWS ini bisa mengetahui tekanan pori tanah, pergeseran tanah dan kemiringan tanah.

Alat ini untuk mendeteksi dini saja, sehingga dari tim BPBD dan masyarakat bisa waspada.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved