Kabar Sidoarjo

Paket Lelang Pemkab Sidoarjo Tercepat Dan Terbanyak Di Indonesia, Tapi Realisasinya Rendah

Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah pertama yang mengumumkan paket pengadaan barang dan jasa dengan jumlah terbanyak di Indonesia.

Penulis: M Taufik | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM/M Taufik
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah saat melakukan penandatanganan perjanjian dengan pihak bank dalam launching Sistem Online Single Submission di Sidoarjo. 

SURYAMALANG.COM, SIDOARJO - Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah pertama yang mengumumkan paket pengadaan barang dan jasa dengan jumlah terbanyak di Indonesia.

Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Sidoarjo, Danadjihitu Sangaji mengatakan, pada bulan Februari lalu Sidoarjo telah mengumumkan 11.059 paket pengadaan dalam SIRUP (sistem informasi rencana umum pengadaan).

Itu meliputi semua jenis pengadaan. Termasuk pengadaan langsung, e-purchasing, tender cepat, dan tender atau seleksi. Khusus untuk tender terhitung ada 492 paket pengadaan.

"Sidoarjo merupakan daerah pertama di Indonesia yang mengumumkan peket pengadaannya dengan jumlah terbanyak," kata Danadjihitu Sangaji, Kemarin.

Namun, dari jumlah itu yang sampai sekarang sudah diusulkan untuk diproses di bagian pengadaan barang dan jasa baru 66 paket pengadaan. Terdiri dari 7 paket pengadaan barang, 38 pengadaan jasa lain, 12 paket pengadaan jasa konsultasi, dan 9 paket pengadaan konstruksi.

Diakuinya, jumlah tersebut masih belum memenuhi target pengajuan pada triwulan pertama 2019. "Ada beberapa alasan. Termasuk perencanaan, serta adanya regulasi dari Kementrian PU," ucapnya.

Paket pekerjaan konstruksi sebagian belum bisa dilelang karena masih menunggu proses perencanaannya selesai. Sementara alasan regulasi, adalah Peraturan Menteri PU tentang petunjuk teknis pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di bidang konstruksi yang baru keluar pada akhir Maret.

Sementara itu, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah sudah melakukan evaluasi terhadap semua organisasi perangkat daerah (OPD) karena realisasi penyerapan anggaran masih minim di triwulan pertama 2019.

"Kami sudah mendapat alasan-alasannya. Itu kami pakai evaluasi dan mengawasi semua OPD agar lebih maksimal di periode berikutnya. Jangan ada lagi yang penyerapannya rendah," tegas Bupati Saiful.

Dari evaluasi Pemkab Sidoarjo, diketahui pada triwulan pertama, dari target lelang sebanyak 277 paket, hanya 66 paket yang sudah terealisasi. Sisanya, sebanyak 161 paket masih terkendala dengan berbagai macam alasan.

Saiful Ilah pun terus menekan semua pejabatnya jangan sampai keterlambatan terulang, yang di penghujung tahun memunculkan Silpa (sisa lebih perhitungan anggaran) yang tinggi.

Dimana pada tahun 2017 lalu Silpa Sidoarjo mencapai Rp 864 miliar, sementara di 2018 malah naik sampai sekitar Rp 1 triliun.  "Akan saya awasi dan evaluasi terus, jangan sampai Silpa tinggi lagi," tutur Saiful Illah.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved