Nasional
Modal Rp 18 Ribu, Ibu Rumah Tangga Berperan Besar dalam Aksi Kaburnya 30 Tahanan Polresta Palembang
Modal Rp 18 Ribu, Ibu Rumah Tangga Berperan Besar dalam Aksi Kaburnya 30 Tahanan Polresta Palembang
SURYAMALANG.COM, PALEMBANG - Sebanyak 30 tahanan Mapolresta Palembang, Sumatera Selatan kabur pada Minggu (5/5/2019).
Dalam aksi kabur ini, ternyata ada peran seorang perempuan yang turut membantu para tahanan untuk kabur.
Perempuan ini adalah istri salah satu tersangka yang mendekam dalam sel tahanan Polresta Palembang.
Hal itu terkuak setelah petugas berhasil menangkap 8 dari 30 tahanan yang kabur.
Kapolresta Palembang Kombes Didi Hayamansyah mengatakan, dari hasil pemeriksaan delapan tersangka yang sudah ditangkap tersebut, aksi kaburnya para tahanan itu didalangi oleh Fahmi dan Iwan alias Ogek (DPO).
Sebab, rencana untuk menjebol sel tahanan itu telah satu pekan dipersiapkan sebelum berhasil melarikan diri.
Dalam aksinya, para tahanan ini juga diketahui menggunakan kunci untuk membuka pintu besi.
• Penyebab Nagita Slavina Menertawakan Syahrini di Gala Dinner, Incess Langsung Menegur Raffi Ahmad
• INFO Beasiswa LPDP 2019 Lembaga Pengelola Dana Pendidikan - Waktu, Syarat dan Cara Pendaftaran
"Informasinya memang ada keterlibatan istri tersangka, sekarang masih diperiksa. Selain menggunakan kayu balok, mereka juga menggunakan kunci. Soal kunci ini masih didalami, karena Iwan alias Ogek belum tertangkap," kata Didi di Mapolresta Palembang, Senin (6/5/2019).
Didi melanjutkan, tim gabungan dari Polresta Palembang dan Polda Sumsel telah disebar untuk menangkap 22 tahanan lain yang masih kabur.
Para keluarga tahanan dan warga pun diimbau untuk memberikan informasi kepada petugas jika mengetahui keberadaan para tahanan tersebut.
"Delapan yang sudah ditangkap itu, berada di Kawasan Mariana, Plaju dan Gandus. Kita imbau segera menyerahkan diri, karena mereka ini adalah tahanan narkoba yang meresahkan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, 30 tahanan di Polresta Palembang, melarikan diri setelah merusak kamera CCTV serta ventilasi yang ada di dalam ruangan, Minggu (5/5/2019).
Informasi yang dihimpun, kejadian itu diketahui sekitar pukul 03.00 WIB, saat seorang tahanan memberitahukan kepada petugas jaga bahwa beberapa ruang sel telah kosong.
Setelah dilakukan pengecekan, ternyata di sel tahanan 1, enam orang telah melarikan diri.
Selanjutnya pada sel tahanan dua, ada 12 orang melarikan diri. Begitu juga di sel tahanan tiga, 12 orang juga melarikan diri dengan total sebanyak 30 tahanan berhasil kabur.

• Beda Luna Maya & Syahrini Menjalani Puasa Hari Pertama, Mantan Reino Barack Pajang Penampilan Baru
• 3 Keinginan Al Ghazali Tinggal Sendiri Tanpa Maia Estianty & Ahmad Dhani: Jiwa Guncang Tetap Hidup
Indah Permata Sari Modal Rp 18 Ribu
Indah Permata Sari (26) ikut terlibat dalam aksi kaburnya 30 tahanan di Polresta Palembang pada Minggu (5/5/2019) kemarin.
Ibu rumah tangga ini nekat menyelipkan gergaji besi ke dalam sel ketika membesuk suaminya Arief Hidayatullah sebelum kejadian berlangsung.
Dikatakan Indah, ia nekat membantu suaminya itu kabur dari tahanan karena tak tega melihat Arief selalu mengeluhkan dianiaya oleh para tahanan lain selama didalam sel.
Arief ditahan polisi karena terjerat atas kasus narkoba.
"Suami saya selalu diperlakukan kasar oleh tahanan lain. Ia lalu minta gergaji besi, lalu saya beli diluar Rp 18.000 dan membawanya masuk," kata Indah, di Polresta Palembang, Senin (6/5/2019).
Gergaji besi itu berhasil diselundupkan Indah ke dalam sel setelah kantong kresek yang ia bawa lolos dari pemeriksaan petugas jaga.
Menurut Indah, ketika jam besuk berlangsung, situasi para pengunjung sedang ramai sehingga kantong kresek yang ia bawa pun tak lagi diperiksa oleh petugas.
"Dalam kantong kresek itu ada makanan untuk suami, di sana saya selipkan gergaji besinya. Kebetulan hari itu ramai, jadi kantong kresek saya tidak diperiksa," ujarya.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah mengatakan, Indah saat ini masih terus diperiksa petugas untuk mendapatkan informasi terbaru.
Sebab, ia menduga ada dugaan keterlibatan orang dalam dari aksi pelarian 30 tahanan di Polresta Palembang.
"Informasinya memang ada keterlibatan istri tersangka, sekarang masih diperiksa. Selain menggunakan kayu balok, mereka juga menggunakan kunci, soal kunci ini masih didalami, karena Iwan alias Ogek belum tertangkap," kata Didi saat gelar perkara di Polresta Palembang, Senin.

• Diam-diam Ussy Sulistiawaty Memperhatikan Suami Muzdalifah, Fadel Islami Ketahuan Gelagat Aslinya
• Putri Hotman Paris Geger dengan Pelayan Restoran, Kepergok Naikkan Tagihan Makanan, Ketahuan Bohong
Diduga Dibantu Polisi
Sebanyak tujuh orang petugas jaga saat ini menjalani pemeriksaan di ruang Provos Polresta Palembang terkait kasus kaburnya 30 tersangka yang mendekam di sel tahanan.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah mengatakan, tujuh petugas tersebut telah melakukan kelalaian dalam bertugas, sehingga membuat 30 tersangka berhasil kabur setelah menjebol ventilasi udara.
"Ada beberapa hal yang keterkaitan, apakah ada kerja sama (dengan petugas), kalau dilihat situasi yang ada tidak mungkin mereka (tahanan) melarikan diri," kata Didi, di Polresta Palembang, Senin (6/5/2019).
Didi melanjutkan, dugaan keterlibatan orang dalam itu muncul lantaran para napi bisa membuka gembok sel tahanan.
Setelah membuka ruang sel, 30 tahanan tersebut merusak ventilasi udara dengan memakai kayu balok.
Sanksi sidang disiplin hingga kode etik dapat dikenakan kepada tujuh petugas jaga tersebut jika terbukti ikut membantu para tahanan tersebut kabur.
Namun, saat ini petugas Provos masih akan mendalami keterangan dari para tahanan serta polisi yang berjaga ketika malam kejadian.
"Ada kerja sama atau tidak, tergantung dari tahanan yang kita kejar sekarang. Semuanya kabur lewat ventilasi, tetapi bagiamana-bagaimana, masih dalam penelitian," jelasnya.
Diterangkan Didi, pada hari kejadian ada 89 tersangka yang mendekam di sel tahanan Mapolresta Palembang.
Namun, sebagian tahanan lain enggan meloloskan diri dan memilik tetap berada di sel. Sementara 30 tahanan yang terlibat kasus narkoba itu memilih kabur dan merusak ventilasi udara.
"Ke depan kita akan lakukan optimalisasi lagi untuk pengamanan di sel tahanan Polresta Palembang," ucapnya.