Jendela Dunia

Kisah Tragis  Aksi Bunuh Diri Massal 25 Siswa India, Fakta Baru: Ada Campur Tangan Pemerintah

Kronologi 25 siswa SMA lakukan aksi bunuh diri massal di India. Ternyata ada campur tangan pemerintah.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Kolase SURYAMALANG/Kompas
25 siswa SMA di India lakukan bunuh diri massal. 

SURYAMALANG.COM – 25 Siswa setara tingkat SMA di India melakukan aksi bunuh diri massal dalam kurun waktu 10 hari.

Hal ini dikarenakan ke 25 siswa dinyatakan tidak lulus ujian nasional oleh pihak pemerintah India.

Namun, belakangan diketahui jika pihak pemerintah melakukan kesalahan dalam penghitungan nilai ujian yang membuat banyak siswa yang tidak lulus.

Sayangnya, pemberitahuan tersebut diumumkan secara terlamat setelah 25 siswa kehilangan nyawanya.

Kejadian bunuh diri massal anak SMA yang baru saja terjadi ini menggemparkan warga India.

Aktivis melakukan aksi protes terkait fakat di balik tragedi bunuh diri massal 25 siswa SMA di India.
Aktivis melakukan aksi protes terkait fakat di balik tragedi bunuh diri massal 25 siswa SMA di India. (ndtv.com)

Bukti Gading Marten Belum Move On, Posting Foto Bareng Gisel Saat Ulang Tahun, Posenya Jadi Sorotan

Dilansir SUAR.ID (grup SURYAMALANG.COM) dari NDTV pada Selasa (30/4/2019), terjadi 25 kasus bunuh diri di negara bagian Telangana, India.

Kejadian yang hanya terjadi dalam kurun waktu 10 hari itu menimbulkan kemarahan besaroleh masyarakat di negara bagian tersebut.

Alasan dibalik aksi bunuh diri ke 25 siswa SMA tersebut lantaran dinyatakan gagal dalam ujian dewan negara bagian (ujian nasional di India).

Hasil ujian nasional pada siswa SMA ini diketahui dirilis pada 18 April 2019 lalu.

Hasil ujian para siswa SMA ini dirili oleh Globarana, sebuah agen swasta yang dikontrak pemerintah India dalam dukungan teknis penyelenggaraan ujian nasional.

Pihak Globarana menyatakan jika 33 persen dari siswa yangmengikuti ujian dinyatakan gagal atau tidak lulus.

Hal inilah yang menjadi pemicu aksi bunuh diri masal siswa SMA di India.

Dua diantara korban yang melakukan aksi bunuh diri adalah gadis dari Mahbubnagar, Hyderabad.

Satu siswa melakukan aksinya dengan membakar diri dan lainnya melakukannya dengan menggantung diri.

Setelah terjadi kasus 25 pembunuhan selama 10 hari beruntung, muncul fakta baru yang menimbulkan kemarahan serta sesal masyarakat India.

Diketahui jika ada kesalahan dalam perhitungan hasil nilai ujian yang ilakukan oleh agen swasta yang ditunjuk pemerintah tersebut.

Fakta lain terungkap jika pihak Globarana diduga tidak memenuhi kriteris tender, yang mencakup pengalaman dalam menangani dewan Negara bagian atau hasil ujian universitas.

Penyebab Kandasnya Cinta Hilda Vitria & Billy Syahputra Akhirnya Terjawab, Ada Peran Ortu & Tangisan

Nikita Mirzani Bongkar Isi Chat Dipo Latief, Mantan Suami Ragukan Arkana Mawardi Darah Dagingnya

Kesalahan yang dilakukan oleh Globaran diblang cukup ekstrem.

Banyak siswa yang sebelumnya mendapatkan hasil ujian 0 padahal nilai mereka 99.

Namun, pemberitahuan kesalahan dalam penghitungan hasil ujian nasional di India ini dinilai cukup terlambat.

25 siswa SMA sudah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena menggangpa dirinya gagal dalam ujian.

Kejadian ini menimbulkan amarah dari banyak pihak baik dari masyarakat awam hingga politisi di India.

Salah satunya adalah politisi K Laxman yang menunjukkan kemarahannya.

Sinopsis Drama Korea My Fellow Citizens Episode 5-6 Tayang di Trans TV Hari ini 8/5/2019 Jam 6 Sore

Sinopsis dan Link Streaming Drakor Sky Castle Episode 16, Tayang Jumat (10/5), Woo Joo Bunuh Hye Na?

Politisi K Laxman lakukan aksi protes dengan mogok makan.
Politisi K Laxman lakukan aksi protes dengan mogok makan. (ndtv.com)

K Laxman adalah seorang kepala unit Negara BJP (Bharatiya Janata) yang melakukan aksi mogok makan tanpa batas waktu untuk menuntut pihak berwajib dalam melakukan penyelidikan atas masalah tersebut.

K Laxman juga meminta pemindahan Menteri Pendidikan India Guntakandla Jagdishwar Reddy serta meminta Sekretaris Dewan Pendidikan Menengah untuk dipecat.

Laxman juga menyebutkan bawah kejadian tragis yang merenggut nyawa 25 siswa SMA tersebut merupakan sebuah penipuan.

“Kami menuntut penyelidikan yudisial terhadap hal ini. Atau bahkan oleh CBI. Ini bukan hanya salah urus. Ini adalah penipuan besar.

Perusahaan yang diberi kontak untuk dukungan teknis end-to-end sama sekali tidak memenuhi syarat untuk menangani masa depan 9,7 lakh (970.000) anak-anak,” ungkap K Laxman.

Di sisi lain, guru yang menandai  kertas ujian para siswa SMA ini salah mendapatkan hukuman.

Hukuman yang diterima para guru ini adalah denda sebesar INR 5.000 setelah muncul laporan yang ditujukkan kepadanya.

Selain itu, para guru ini juga dipecat oleh pihak administrasi sekolah.

Khushboo Gantung Diri Setelah Gagal Dalam Dua Mata Ujian

Layaknya siswa di India pada umumnya, seorang gadis bernama Khushboo tidak sabar melihat hasil ujian akhir Kelas 10-nya.

Namun, empat jam kemudian, adik Khushboo menemukan kakaknya sudah gantung diri di kipas langit-langit Selasa (29/5/2018) waktu setempat.

Dilansir dari Kompas.com dari Hindustan Times Rabu (30/5/2018), remaja berusia 17 tahun itu bunuh diri setelah mengetahui dia tidak lulus di dua mata ujian.

Khushboo merupakan satu di antara tiga siswa yang memutuskan bunuh diri setelah hasil ujian akhir tersebut diumumkan.

 "Jika anak memutuskan bunuh diri hanya karena lembar ujian, seharusnya ujian itu tidak perlu digelar," keluh ayah Khushboo, Daya Ram.

Hindustan Times membeberkan, pemerintah setempat kembali melaksanakan ujian akhir untuk Kelas 10 setelah berhenti sejak 2009.

"Kami sudah berusaha keras memberi semangat agar dia tidak merasa gagal. Namun, dia tidak mendengarkan kami," ratap Ram kembali.

Adik Khushboo, Komal, berkata pada pukul 15.00 waktu setempat, dia mengecek hasil ujian melalui telepon genggamnya.

Setelah melihat hasil ujian, remaja 15 tahun itu berkata kakaknya langsung berbaring di kasur dan merasa sedih karena gagal ujian.

Bibinya, Pooja, yang tinggal bersama mereka, berusaha menenangkan hati keponakannya dengan mengatakan tidak tidak perlu bersedih karena gagal.

Ketika Pooja dan Komal hendak membayar uang sekolah, Khushboo berkata dia bakal menyusul. "Itu saat terakhir dia berbicara dengan kami," kata Komal.

Komal langsung menuju rumah untuk melihat mengapa kakaknya lama sekali. Dia kemudian terkejut ketika mengetahui Khushboo sudah tewas gantung diri.

Di kamar Khushboo, keluarganya menemukan selembar kertas dengan tinta merah dalam bahasa Hindi berisi pesan bunuh dirinya. Dalam surat tersebut,

Khushboo memutuskan untuk mengakhiri hidup karena dia merasa tidak mampu memberi kebahagiaan bagi keluarganya.

Jika Khushboo bunuh diri karena gagal di dua mata ujian, dua siswa lainnya dilaporkan bunuh diri karena mendapat nilai rendah.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved