Selebrita

Bahaya Penyakit Mematikan Hotman Paris Sampai Siap Bagi Warisan, 7 Gaya Hidup Ini Jadi Pemicunya

Bahaya Penyakit Mematikan Hotman Paris Sampai Siap Bagi Warisan, 7 Gaya Hidup Ini Jadi Pemicunya

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Tribunnews.com
Bahaya Penyakit Mematikan Hotman Paris Sampai Siap Bagi Warisan, 7 Gaya Hidup Ini Jadi Pemicunya 

SURYAMALANG.COM – Penyakit mematikan yang diidap Hotman Paris ini ternyata memiliki beberapa gaya hidup yang jadi pemicunya.

Beberapa gaya hidup yang dapat memicu penyakit mematikan ini mulai dari stress, kelelahan kerja hingga terlalu sering menonton televisi.

Dikenal sebagai pengacara kondang Indonesia, aktifitas yang dimiliki Hotman Paris Hutapea tidaklah sedikit.

Selain bekerja di bidang hukum, Hotman Paris diketahui juga aktif di bidang industri hiburan tanah air.

Selain jadi pengacara, Hotman Paris juga dikenal sebagai pembawa acara  sebuah talkshow.
Selain jadi pengacara, Hotman Paris juga dikenal sebagai pembawa acara sebuah talkshow. (Youtube Hotman Paris Show)

Kena Prank! Ini Reaksi Nagita Slavina saat Tahu Raffi Ahmad Meminang Ria Ricis sebagai Istri Kedua

Apa Kabar Irish Bella Selepas Menikah dengan Ammar Zoni? Perhatikan Bagian Perutnya, Sudah Hamil?

Luna Maya Bersitengang dengan Syahrini di Belakang Panggung? Lihat Klarifikasinya, Bilang Thank You

Salah satu kegiatan rutin Hotman Paris adalah menjadi pembawa acara program talkshow.

Ada beberapa judul program yang dipandu oleh pengacara berumur 59 tahun ini,.

Salah satu yng paling terkenal adalah acara Hotman Paris Show.

Selain disibukkan dengan kerjaanya di bidang hukum dan industri hiburan Tanah Air, diketahui Hotman Paris masih menyempatkan diri untuk menjadi bagian dari sebuah klub mobil mewah di Jakarta.

Dikenal sebagai orang tajir melintir, koleksi mobil Hotman Paris pun tak main-main.

Hotman Paris tercatat sebagai anggota komunitas Lamborghini Jakarta.

Dengan segala aktifitas yang dimiliki Hotman Paris, tentu saja tidak mudah untuk mendapatkan waktu cukup bagi pengacara kondang ini beristirahat.

Sebelumnya diketahui jika pengacara kondang Hotman Paris divonis dokter mengidap penyakit mematikan.

Penyakit yang menghantui dan mengancam nyawa Hotman Paris ini adalah penyakit jantung.

Dalam chanel youtube-nya Hotman Paris Show pada Jumat (17/5/2019), Hotman Paris bercerita tentang penyakit yang dideritanya.

Ternyata di balik tubuh suburnya, Hotman ternyata memiliki sakit jantung.

Saat mengecek penyakitnya tersebut, dokter di Indonesia menyebutkan bahwa 75 persen jantung Hotman mengalami penyumbatan.

Tak mudah percaya dengan hal tersebut, Hotman Paris mengaku memutuskan untuk langsung memesan tiket pesawat ke Singapura.

Apa Penyebab Luna Maya Pingsan di Kamar Mandi karena Sakit Asma? Berikut 7 Kebiasaan yang Dihindari

Pantas Hotman Paris Siap Bagi Warisan, Penyakitnya Mirip Penyebab Kematian Mendadak Artis Cantik Ini

Hotman Paris Divonis Idap Penyakit Mematikan Sampai Sudah Bagi-Bagi Warisan, 5 Makanan Ini Pemicunya

Pantas Hotman Paris Siap Bagi Warisan, Penyakitnya Mirip Penyebab Kematian Mendadak Artis Cantik Ini
Pantas Hotman Paris Siap Bagi Warisan, Penyakitnya Mirip Penyebab Kematian Mendadak Artis Cantik Ini (Youtube Hotman Paris Show)

"Saya pernah salah diagnosa dokter di Indonesia dia bilang penyumbatan saya sudah 75 persen, saya langsung booking pesawat ke Singapura karena saya nggak percaya," jelas Hotman Paris.

Namun, walaupun tidak percaya, untuk berjaga-jaga Hotman mengumpulkan ketiga anaknya.

Saat itu ia berniat membagikan harta kekayaanya kepada sang anak.

"Malamnya saya panggil anak-anak, catat! Kalau saya ada apa-apa catat! gue bilang, di sini ada rekening, di sini, di sini, tapi saya perhatiin muka anaknya juga," kata Hotman.

"Dalam hati gue ini anak jangan-jangan doain gue mati ini," kelakar Hotman Paris.

Beruntung bahwa diagnosa yang diberikan dokter saat itu ternyata keliru.

"Waktu abang cek ke Singapore, ternyata dokter salah diagnosa?" Tanya Melaney Ricardo.

"Ternyata di Singapore cuma 25 persen," kata Hotman Paris

Vlog Pertama Nikita Mirzani Belanja Biasa, Tapi Nominalnya Capai 1 Miliar, Untuk Makan 6 Juta

Jessica Iskandar Gelar Prewed Nyentrik, Hi Fashion yang Unik, Padahal ada Fakta Begini

Potret Romantis Kim Jae Wook & Park Min Young di Lokasi Syuting Her Private Life, Serasa Real Couple

Penyakit jantung jenisnya bermacam-macam, dari serangan jantung ringan hingga gagal jantung. Penyakit kronis ini memang menakutkan, pasalnya bisa mengancam nyawa seseorang.

Survei dari Sample Regristration System (SRS) 2014 di Indonesia menunjukkan, penyakit jantung kororner menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua umur setelah stroke, yakni sebesar 12,9 persen.

Berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2013, penyebab tertinggi dari munculnya penyakit jantung koroner ini adalah penyakit kardiovaskuler atau penyakit jantung.

Ada beberapa faktor gaya hidup yang dapat menjadi pemicu penyakit jantung ini.

 Sayangnya, tak semua orang menyadari akan hal ini.

Berikut SURYAMALANG.COM rangkum dari Kompas.com 7 gaya hidup yang menjadi pemicu penyakit jantung.

1. Kurang tidur

Saat kita beristirahat, tubuh bekerja keras untuk memperbaiki DNA, menambah kadar vitamin, dan menghasilkan antioksidan.

Riset telah membuktikan, mereka yang memiliki gaya hidup sehat - seperti olahraga, mengonsumsi makanan bergizi, tidak merokok dan mengonsumsi alkohol -  67 persen lebih rendah untuk terhindari dari penyakit jantung.

Periset juga menemukan fakta, mereka yang tidur dengan intensitas yang cukup -7-8 jam dalam semalam, 83 persen lebih rendah untuk terhindar dari penyakit jantung. Riset tersebut dilakukan dengan mengamati 1.500 orang selama 14 tahun.

Terbukti, bahwa tidur merupakan istirahat terbaik, dan para ahli pun sepakat untuk menjadikan tidur sebagai prioritas demi kesehatan.

 Jadi, agar kita memiliki kualitas dan kuantitas tidur yang baik, para ahli menyarankan agar kita menggunakan ruangan yang sejuk, gelap dan tanpa gangguan, serta menetapkan jam tidur sebelum malam terlalu larut.

2. Terlalu banyak terpapar polusi udara

Bahan kimia di udara yang tercemar dapat meningkatkan peradangan di tubuh, meningkatkan oksidasi, dan mencemari organ penting seperti jantung.

Para ilmuwan di Vancouver, British Columbia, menemukan fakta, peningkatan polusi lalu lintas dan kebisingan mengakibatkan peningkatan jumlah kematian karena penyakit jantung, sebanyak enam persen selama hampir sepuluh tahun.

Ketika pabrik di Beijing tutup selama dua bulan, - saat Olimpiade 2008, untuk memperbaiki kualitas udara, warga negara China mengalami peningkatan tekanan darah dan kesehatan arteri yang lebih baik.

Jadi, agar kita terhindar dari risiko penyakit jantung, hindarilah asap rokok, jauhkan diri dari asap kendaraan bermotor saat berada di luar, dan hindari situasi di mana kualitas udara buruk, seperti memanggang di dalam rumah.

3. Terlalu banyak terpapar racun logam berat

Sebanyak tiga perempat orang memiliki kadar bahan kimia tingkat tinggi dalam darah seperti timbal, merkuri dan kadmium, yang dapat meracuni enzim yang berfungsi dalam proses penyembuhan.

Para ilmuwan melakukan riset dengan meneliti lebih dari 1.400 penderita serangan jantung.

Peserta dalam riset terbagi menjadi dua, di mana peserta pada kelompok pertama menerima infus mingguan dengan obat yang mampu menghilangkan logam berat atau terapi khelasi.

Sementara itu, peserta pada kelompok kedua menerima obat plasebo atau "obat palsu" tanpa khasiat apapun selama 30 minggu.

Hasilnya, peserta pada kelompok pertama, terutama penderita diabetes, mengalami lebih sedikit serangan jantung.

Penelitian ini memang masih membutuhkan riset yang lebih mendalam.

4. Stres berlebihan

Terlalu stres dapat meningkatkan kortisol dan adrenalin yang membuat gula darah naik dan pembuluh darah mengeras.

Untuk melihat efek stres ini, periset meneliti 21 orang dengan penyakit jantung dan memberi pelatihan tentang kesehatan jantung.

Periset juga memberi petunjuk cara bermeditasi terkait hal ini.

Setelah lima tahun, mereka yang melakukan meditasi mengalami penurunan risiko penyakit janutung, stroke, dan kematian, hingga 50 persen dalam serangan jantung.

5. Sering lembur kerja

Orang yang bekerja setidaknya 55 jam per minggu lebih berisiko memiliki penyakit jantung dibanding orang yang bekerja selama 35-40 jam per minggu.

Hal ini bisa disebabkan karena tekanan pekerjaan di kantor. Semakin banyak kamu menghabiskan waktu untuk bekerja atau lembur, maka mungkin akan semakin banyak pikiran.

 Kamu menjadi lebih stres, lebih banyak duduk, dan kurang olahraga.

6. Nonton tv terlalu lama

Tidak ada salahnya memang menonton tv sambil istirahat dan bersantai di rumah.

Namun, jika terlalu lama bisa menjadi penyebab penyakit jantung.

Jika kamu berjam-jam di depan tv sambil ngemil dan dengan posisi yang itu-itu saja, ini dapat meningkatkan risiko memiliki penyakit jantung.

Asosiasi Jantung di Amerika (American Heart Association) melaporkan bahwa diam dengan posisi yang sama dalam waktu yang lama adalah salah satu faktor risiko dari serangan jantung dan stroke.

Tubuh yang tidak aktif pada umumnya buruk untuk kesehatan secara menyeluruh, terutama jantung. Ini membuat rentan terhadap pembekuan darah.

Selain itu, saat nonton tv sambil makan berlebihan, seseorang mungkin akan ngemil junk food. Ini juga akan meningkatkan risiko terhadap penyakit jantung.

7. Tinggal di lingkungan yang terlalu bising

Tingkat kebisingan suara bisa memengaruhi kesehatan jantung kita.

Mulai dari sekitar 50 desibel, yang setara dengan suara obrolan dan kebisingan lalu lintas dapat meningkatkan tekanan darah dan kemungkinan gagal jantung.

Untuk setiap peningkatan 10 desibel, kemungkinan penyakit jantung dan stroke seseorang juga akan meningkat.

Hal ini mungkin terkait dengan bagaimana tubuh bereaksi terhadap stres.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved