selebrita

Kasus Perselingkuhan di Facebook Berujung Maut, Ini Penyebab Pasangan Selingkuh Menurut Psikoterapis

Baru-baru ini terjadi kasus perselingkuhan di Facebook yang berujung pembunuhan, ini penyebab pasnagan selingkuh menurut ahli.

Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Dyan Rekohadi
suryamalang/ tribun
perselingkuhan di Facebook 

SURYAMALANG.com - Baru-baru ini terjadi kasus perselingkuhan di Facebook yang berujung pembunuhan.

Akibat kasus perselingkuhan di Facebook ini, seorang suami tega membunuh sang istri.

Pelaku diketahui bernama Lutfi Dwi Hariyanto (33), ia membunuh sang istri yang bernama Fisa Wuri Ermadani (32) dengan cara dicekik.

Kemarahan Lutfi Dwi Hariyanto pada Fisa Wuri Ermadani diduga berawal dari perselingkuhan yang terbongkar.

Diduga selama bertahun-tahun Lutfi Dwi Hariyanto memiliki wanita idaman lain (WIL) yang disembunyikannya selama ini dari istri sendiri, Fisa Wuri Ermadani.

Kanit Reskrim Polsek Driyorejo, Ipda Joko Supriyanto mengatakan motif pelaku mencekik istri karena kesal dengan sikap istrinya yang marah berlebihan.

Kasus pembunuhan ini cukup menggegerkan masyarakat Desa Tanjungan, Kecamatan Driyorejo, Gresik, Jawa Timur pada Minggu (26/7/2019) malam.

Melansir dari ucapan Esther Perel, seorang Psikoterapis, ada beberapa alasan yang mendasari seseorang untuk berselingkuh.

Untuk informasi, penjelasan Esther Perel tentang perselingkuhan ini tidak terakit langsung dengan pembuhan yang terjadi di Gresik.

Menurut Esther Perel tak semua perselingkuhan disebabkan karena hilangnya rasa cinta seseorang kepada pasangannya.

Berikut ini enam alasan seseorang berselingkuh menurut Psikoterapis, Esther Perel dilansir dari bukunya yang berjudul The State of Affairs.

1. Mencari Jati Diri

Ilustrasi perselingkuhan. Perempuan di China tega memotong 'burung' suaminya karena ketahuan selingkuh.
Ilustrasi perselingkuhan. Perempuan di China tega memotong 'burung' suaminya karena ketahuan selingkuh. (google)

Menurut Esther Perel, perselingkuhan sangat mungkin terjadi di pernikahan yang bahagia dan tak bermasalah.

Hal ini disebabkan beberapa orang merasa belum menemukan jati diri yang sebenarnya atau masih ingin menjalani hidup yang belum pernah dia alami sebelumnya.

Menurut Perel, ''Peselingkuh terkadang bukan mencari orang lain, namun mencari 'diri' lain."

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved