Selebrita

Ani Yudhoyono Divonis Idap Leukimia hingga Meninggal, Ahli Ungkap 2 Makanan Ini Dapat Jadi Pemicunya

Ani Yudhoyono Divonis Idap Leukimia hingga Meninggal, Ahli Ungkap 2 Makanan Ini Dapat Jadi Pemicunya

Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
IG: aniyudhoyono
Ani Yudhoyono Divonis Idap Leukimia hingga Meninggal, Ahli Ungkap 2 Makanan Ini Dapat Jadi Pemicunya 

SURYAMALANG.COM - Ani Yudhoyono, istri dari Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono meninggal dunia di usia 67 tahun pada Sabtu, (1/6/2019). 

Setelah empat bulan melawan penyakit kanker yang dideritanya, ANi Yudhoyono akhirnya meninggal dunia di rumah sakit Singapore National University, Singapura.

Penyakit kanker darah yang diderita Ani Yudhoyono ini dapat dipicu oleh beberapa faktor. 

Ani Yudhoyono meninggal dunia
Ani Yudhoyono meninggal dunia (Suryamalang/ tribun)

Wasiat Terakhir Ani Yudhoyono Diungkap SBY, Sempat Meneteskan Air Mata Sebelum Meninggal

Ani Yudhonoyo Meninggal Akibat Kanker Darah, Kenali 3 Gejala Leukimia yang Harus Diwaspadai

Salah satu faktor yang dapat memicu munculnya penyakit kanker darah ini adalah gaya hidup dalam memilik makanan. 

Melansir dari Nakita.ID, ahli mengungkapkan jika ada beberapa jenis makanan yang bisa memicu munculnya leukimia atau kanker darah

Bahkan dua jenis makan ini tergolong dalam makanan lezat dan menjadi kesukaan banyak orang di dunia. 

1. Daging olahan

Jadwal Lengkap Film Spesial Libur Lebaran 2019 Tayang di SCTV Jumat hingga Minggu (7-9 Juni 2019)

Potret Modis Mantan Istri Irwan Mussry yang Jarang Diekspose, Tak Kalah Tajir dari Maia Estianty

Saat ini banyak makanan dari daging yang dioleh kembali menjadi makanan lain seperti sosis atau daging yang ada pada burger.

Ternyata makanan enak itu, bisa menjadi salah satu penyebab munculnya leukimia, Moms.

Dilansir oleh dari Bonemarrowmx.com, laman dari Angeles Health International, salah satu rumah sakit terbesar di Meksiko, menjelaskan jika anak-anak yang mengonsumsi produk daging olahan secara reguler akan rentan terkena leukimia 74% lebih besar daripada anak-anak lain yang mengonsumsi sayur dan tofu.

Bukan tanpa alasan, pada daging olahan mengandung nitrit dan nitrat.

Sebuah penelitain pada tahun 2009 menyebutkan bahwa dua bahan tambahan itu erat kaitannya dengan penyebab perkembangan sel kanker khususnya leukimia.

Sebenarnya, nitrit dan nitrat berguna untuk menurunkan risiko penyakit botulisme, yakni kondisi keracunan serius namun jarang terjadi.

Namun kalau mengonsumsi daging olahan tersebut dalam jumlah banyak, bahan tambahan dalam makanan tersebut bisa berbalik menjadi penyakit, salah satunya mengaktifkan sel kanker.

Sinopsis Strong Woman Do Bong Soon Episode 1 Part 1, Tayang di Trans TV 10 Juni 2019 Pukul 18.00 WIB

Deretan Fakta Baru Pemakaman Ani Yudhoyono, Akan Ada Upacara Militer Sebagai Pahlawan

2. Kopi

Ilustrasi Kopi
Ilustrasi Kopi (suryamalang/ tribun)

Kopi merupakan salah satu minuman sejuta umat.

Namun siapa sangka minuman ini bisa sebabkan leukimia jika dikonsumsi oleh ibu hamil.

Penelitian dari American Journal of Obstetrics & Gynecology menunjukkan jika ibu hamil mengonsumi lebih dari dua gelas kopi setiap harinya maka bayi tersebut 60 persen kemungkinan akan mengidap leukimia.

Kesimpulan itu bisa diambil setelah penelitian tersebut mengadakan pengamatan pada pola minum kopi ibu dan anak yang terkena leukimia.

Kafein yang terdapat pada kopi memang bisa diterima oleh ibu namun tidak dengan janin.

Pasalnya, metabolisme janin masih belum sempurna sehingga tidak sepenuhnya memetabolisme kafein yang masuk dalam tubuh.

Para peneliti ini juga percaya kalau kafein bertindak sebagai “Inhibitor DNA”.

Artinya, kafein mungkin mengubah DNA dari sel-sel janin, yang membuatnya jadi rentan terhadap leukimia.

Meninggalnya ANi Yudhoyono yang disebabkan oleh penyakit leukimia atau kanker darah membuat banyak orang menanyakan apa sebenarnya penyakit ini. 

Selama 4 bulan dirawat di National University Hospital, Singapura terungkap perjalanan panjang Ani Yudhoyono berjuang melawan kanker darah.

Kanker darah atau leukemia adalah kanker yang menyerang jaringan pembentuk darah tubuh, termasuk sumsum tulang dan sistem limfatik.

Dilansir dari Nakita.ID ada banyak jenis leukemia, beberapa bentuk leukemia lebih sering terjadi pada anak-anak.

Namun bentuk-bentuk lain dari leukemia kebanyakan terjadi pada orang dewasa, seperti yang dialami Ani Yudhoyono.

Leukemia biasanya menyerang sel-sel darah putih.

Sel-sel darah putih dalam tubuh adalah pejuang infeksi yang kuat, sel-sel itu tumbuh dan membelah dengan teratur untuk memperkuat daya tahan tubuh kita.

Tetapi pada orang dengan leukemia, sumsum tulang menghasilkan sel darah putih abnormal, yang tidak berfungsi dengan baik.

Hingga saat ini para ilmuwan belum menemukan penyebab pasti leukemia.

Namun bisa diteliti kalau leukimia tampaknya berkembang dari kombinasi faktor genetik dan keadaan lingkungan.

Secara umum, leukemia diduga terjadi ketika beberapa sel darah mengalami mutasi pada DNA-nya.

Kelainan tersebut menyebabkan sel darah putih tumbuh dan membelah lebih cepat dan terus hidup, padahal seharusnya sel normal akan mati pada jangka waktu tertentu.

Seiring waktu, jumlah sel-sel abnormal ini semakin banyak dan menekan sel-sel darah sehat di sumsum tulang.

Ini menyebabkan sel darah putih yang sehat, sel-sel darah merah dan trombosit semakin sedikit jumlahnya, menyebabkan tanda-tanda dan gejala leukemia.

Gejala leukemia bervariasi tergantung pada jenisnya.

Secara umum biasanya penderita leukimia akan merasakan demam atau kedinginan, mudah lelah, berat badan menurun drastis, mudah memar atau berdarah, mimisan, dan juga nyeri pada tulang.

Seringkali seseorang mengabaikan gejala dini tersebut karena menyerupai gejala flu atau penyakit-penyakit umum lainnya.

Ada beberapa faktor yang tanpa sadar dapat meningkatkan risiko kita menderita leukimia.

1. Kelainan genetik tertentu, seperti sindrom Down, dikaitkan dengan peningkatan risiko leukemia.

2. Paparan bahan kimia seperti benzena, yang ditemukan dalam bensin dapat meningkatkan risiko beberapa jenis leukemia.

3. Merokok meningkatkan risiko leukemia myelogenous akut.

4. Jika anggota keluarga kita telah didiagnosis menderita leukemia, risiko anggota keluarga lain terkena leukima dapat meningkat.

Meski begitu, kebanyakan orang dengan faktor risiko ini bisa saja tidak terkena leukimia dan justru banyak orang dengan leukemia seperti Ani Yudhoyono tidak memiliki faktor risiko ini.

Dokter mengklasifikasikan leukemia berdasarkan kecepatan perkembangannya dan jenis sel yang terlibat.

Jenis klasifikasi pertama adalah seberapa cepat leukemia berkembang:

1. Leukemia akut.

Pada leukemia akut, sel-sel darah abnormal berkembang biak dengan cepat, sehingga penyakitnya memburuk dengan cepat.

Leukemia akut membutuhkan perawatan yang agresif dan tepat waktu.

2. Leukemia kronis.

Ada banyak jenis leukemia kronis, beberapa menghasilkan terlalu banyak sel dan beberapa menyebabkan terlalu sedikit sel untuk diproduksi.

Sel-sel darah pada leukimia kronis mereplikasi lebih lambat dan dapat berfungsi secara normal untuk jangka waktu tertentu.

Beberapa bentuk leukemia kronis pada awalnya tidak memiliki gejala awal dan bisa saja baru diketahui setelah bertahun-tahun.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved