Kota Batu
Eko Warga Kota Batu Buat Pot Bunga Dari Diapers Bekas
Tumpukan pot warna warni menghiasi kediaman pecinta lingkungan asal Kota Batu, Rudi Eko Prasetyo.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KOTA BATU - Tumpukan pot warna warni menghiasi kediaman salah satu pecinta lingkungan asal Kota Batu, Rudi Eko Prasetyo.
Tapi siapa sangka pot itu terbuat dari diapers (popok) bekas.
Eko memulai membuat pot itu sejak setahun lalu, sampai sekarang sudah ada lebih dari 1000 pot dari berbagai ukuran.
Eko tidak serta merta mendapatkan diapers itu, ia membeli dari tetangganya dengan harga sangat murah sekali.
Ia mengatakan diapers yang ia beli itu sudah dalam keadaan bersih.
"Saya membeli diapers itu setelah gel yang menampung kotoran dibuang. Lalu dijemur, baru saya beli," kata Eko.
Diapers mulai dari bayi, sampai orang tua dari ukuran kecil hingga sangat besar.
Setelah ia dapatkan diapers itu lalu ia olah dengan bahan-bahan. Bahan-bahan itu seperti semen, perekat, air.
Membuatnya tidak semudah yang dibayangkan, diapers itu harus direndam dulu dengan bahan baku utama yaitu semen.
Agar. Meresap ke dalam diapers sehingga mudah untuk dibentuk.
Baru setelah itu dicetak menggunakan pot, setelah dikeringkan pot untuk cetakan dilepas.
Warga Desa Torongrejo itu mendapatkan ide ini saat ia sedang membuat pot dari handuk bekas.
"Karena selalu berkecimpung dalam dunia persampahan, jadi saya kepikiran. Banyaknya diapers yang selalu di buang di sungai bisa dimanfaatkan untuk barang yang berfungsi," ungkapnya yang juga aktif di Dinas Lingkungan Hidup itu.
Sekali ia membeli diapers ia bisa mendapatkan sampai 1000 diapers.
Untuk satu pot ukuran diameter 20 bisa menggunakan 15-20 diapers.
Pot yang ia buat juga ada yang khusus pot untuk anggrek yang membutuhkan ruang udara dibagian samping pot.
Pot diapers ini belum ia jual, tetapi rencana akan dikomersialkan dengan menggandeng bank sampah di Kota Batu.
Ia mengaku sangat apresiasi kepada masyarakat yang mau berpartisipasi ide pot dari diapers ini.
"Suka dukanya memulai ini banyak sekali, seperti ada masyarakat yang beranggapan ide ini sia-sia. Tetapi saya apresiasi masyarakat yang mendukung gerakan ini. Agar tidak lagi buang popok di sungai," ungkapnya.
Rencana ke depan ia terus berinovasi untuk membuat patung dari bahan yang sama.