Jendela Dunia
ABG Tega Bunuh Sahabatnya Sendiri Saat Diiming-imingi Uang Oleh Pria 'Jutawan' Lewat Media Sosial
ABG Tega Bunuh Sahabatnya Sendiri Saat Diiming-imingi Uang Oleh Pria 'Jutawan' Lewat Media Sosial
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM – ABG tega menembak sahabatnya sendiri setelah diiming-imingi sejumlah uang oleh pria yang mengaku jutawan melalui media sosial.
Denali Brehmer (18) tega membunuh sahabtnya sendiri (Cynthia Hoffman) setelah dibujuk oleh seorang pria yang ia kenal di media sosial.
Pria tersebut mengaku seorang jutawan yang menawarkan sejumlah uang kepada Denali Brehmer jika membunuh sahabatnya dan mengirimkan foto proses pembunuhannya kepada sang pria.

Melansir dari Dailymail.com Senin (17/6/2019), seorang ABG di Alaska secara sengaja dibunuh oleh sahabatnya sendiri setelah bertemu dengan pria melalu media sosial yang menjanjikan sejumlah uang jika ia mengirimkan foto dan video proses pembunuhan kepadanya.
Pria yang ditemui di media sosial tersebut menjanjikan uang sejumlah 9 juta dolar atau setara dengan 128 miliar rupiah.
Cynthia ‘CeeCee’ Hoffman (19) ditemukan meninggal dunia dengan luka tempak di balakang kepalanya yang terikat dengan lakban di dekat jalur pendakian di kawasan pedesaan area Anchogare pada 2 Juni 2019.
Sahabat Cynthia, Denali Brehmer (18) dan empat ABG lainnya ditangkap dan ditahan atas kasus pembunuhannya yang terjadi pada awal bulan lalu.
Pihak kepolisian berencana untuk tidak membocorkan motif dari tindakan keji Denali dan kawan-kawan.
Namun, sebuah fakta mengejutkan muncul saat kasus penangkapan seorang pria berumur 21 tahun asal Indiana.
Penyidik percaya jika Darin Schilmiller adalah orang yang mengaku-ngaku sebagai jutawan bernama ‘Tyler’ di media sosial yang menawarkan Denali uang 9 juta dolar dan lebih untuk melakukan tindakan ‘pemerkosaan dan pembunuhan orang di Alaska’ dilansir dari dokumen pengadilan yang diperoleh oleh Anchorage Daily News.

Kronologi Kejadian
Kejadian pembunuhan di Alaska yang dilakukan oleh sahabat sendiri ini bermula saat Denali mengenal seorang pria di media sosial.
Dalam perkenalan tersebut, pria yang mengaku jutawan bernama ‘Tyler’ menawarkan sejumlah uang kepada Denali jika dirinya berhasil mengirimkan sejumlah foto dan video pembunuhan seseorang di alaska.
Denali diharuskan untuk mengirim foto dan video proses pembunuhan kembali kepada ‘Tyler’ sebagai salah satu rencana mereka.
Denali setuju dengan tawaran ‘Tyler’ dan mengajak empat teman lainnya dan berjanji akan membagikan uang 9 juta dolar tersebut jika mereka membantu Denali.
Denali mengaku kepada polisi jika dirinya dan Kayden Mclntosh (16) meminjam mobil teman mereka dan menuju ke lokasi pendakian Thunderbird Falls bersama Cynthia pada 2 Juni 2019.
Ia mengaku jika mereka telah merencanakan untuk mengambil foto Cynthia yang telah tangan, kaki dan mulutnya menggunakan lakban.
Denali mengatakan jika tiba-tiba Kayden mengambil pistol yang ada padanya dan menmbak Cynthia sebelum mendorongnya jatuh ke sungai.
Kemudian sekelompok ABG ini pun kembali ke taman dan menelepon keluarga Cynthia sembari mengatakan jika mereka menurunkan Cynthia di taman.
Dari keterangan polisi diketahui jika Denali dan kawan-kawan pergi menuju taman yang lain nuntuk mengubur dompet dan barang-barang lain milik Cynthia serta pistol yang mereka gunakan untuk membunuh Cynthia.
Kayden Mclntosh didakwa sebagai orang dewasa dengan pembunuhan tingkat pertama sekaligur perusakan bukti, Denali Brehmer didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama.
Pemilik mobil, Caleb Lyland (19) dan dua ABG lainnya didakwa dengan konspirasi dalam kasus ini.
Pada ABG ini mengatakan pada pihak kepolisian jika seriap dari mereka akan menerima bagian dari uang yang dijanjikan oleh ‘Tyler’ sebagai hadiah mereka telah melakukan pembunuhan.
Setelah polisi menyelidiki ponsel milik Denali, penyidik mengatakan jika mereka menemukan video porno anak-anak, foto-foto porfograsfi dan isi pesan antara dirinya dengan Darin Schilmiller yang mengaku sebagai ‘Tyler’ di media sosial.
Polisi menangkap Darin atas kasus porfografi anak-anak pada minggu lalu.
Denali mengaku kepada kepolisian jika dirinya telah merekam video gadis yang berusia 8 atau 9 tahun dan 15 tahun dan mengirimnya kepada Darin.
Dalam persidangan, Denali merujuk Darin sebagai ‘Tyler’ dari Kansas.
Keluarga Cynthia mengatakan jika sang putri memiliki kondisi mental anak kelas tujuh dan ia bertemu dengan Denali saat keduanya menjadi murid di Service High School.
“Yang aku ketahui adalah anakku tak pantas untuk menerima smeua ini,” ungkap Timothy Hoffman ayah Cynthia saat di persidangan.
Timothy juga mengungkapkan jika sang putri menyebut Denali sebagai ‘sahabat’nya.