Video Kekerasan di Panti Jompo Viral, Lansia Dipaksa Minum Air Kencing & Makan Cabai oleh Pengawas
Video Kekerasan di Panti Jompo Viral, Lansia Dipaksa Minum Air Kencing & Makan Cabai oleh Pengawas.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Kekerasan terhadap lansia diberitakan terjadi di salah satu panti jompo yang berada di Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia.
Kabar ini mencuat setelah kelakuan pengawas panti jompo direkam oleh salah satu orang disana lalu disebarkan di media sosial Facebook dan menjadi viral.
Melalui akun Facebook bernama Cik Pah Cik Ton, tampak perilaku tak senonoh seroang pengawas terekam kamera dimana ia terlihat melakukan pelecehan seksual terhadap salah satu lansia.
Meskipun akun Facebook tersebut sudah ditutup, namun berita ini sudah disorot oleh berbagai media pemberitaan di Malaysia.
Mengutip laman Astro Awani, panti jompo ini tak hanya melakukan pelecehan seksual, namun juga kerap memperlakukan lansia dengan tidak semestinya.
Dari curhatan akun Facebook Cik Pah Cik To, para lansia yang ada di panti jompo tersebut bahkan disuruh untuk meminum air kencing.
• Pria 5 Anak Kepergok Berduaan dengan Janda Muda di Kamar Kos di Sumenep, Ngaku Sudah Nikah Siri
• Pasutri di Tasikmalaya Tontonkan Adegan Ranjang pada Anak SD, Patok Tarif 5 Ribu - 10 Ribu

Tak berhenti disitu, menerut keterangan pemilik Facebook tersebut para lansia disana juga disuruh memakan cabai oleh pengawas panti.
Para lansia juga diberikan obat tidur tidak sesuai dosis yang disarankan agar cepat tertidur.
Tindakan kekerasan fisik seperti pemukulan juga kerap terjadi oleh pengawas panti.
Ternyata, panti jompo yang sudah berdiri sejak tahun 2016 ini sempat disorot bebarap waktu lalu karena adanya lansia yang meninggal dengan jumlah yang terbilang tinggi untuk kurun waktu tertentu.
Dilansir dari portal berita Utusan Online, tercatat ada 16 lansia yang meregang nyawa di panti jompo itu sejak tahun 2017 silam.
Sepanjang bulan Agustus 2017 saja, tercatat ada empat lansia yang meninggal dunia.
Alasan pihak panti jompo terbilang klasik dengan menyebutkan bahwa mereka meninggal karena termakan usia.
Tak hanya para lansia yang mendapatkan kekerasan, ironisnya beberapa pekerja panti juga dikabarkan dipukuli dan sempat dikurung oleh pengawas panti.

• 5 Foto Reka Adegan Sugeng Mutilasi Korban di Pasar Besar Malang, Lakban Kemaluan hingga Gorok Leher
• Masih Ingat Mutilasi di Pasar Besar Kota Malang? Ada Temuan Baru Berdasar Pengakuan Tersangka Sugeng
Video viral yang beredar di media sosial Facebook memperlihatkan seorang pengawas yang mengenakan baju biru dan celana jeans tengha mengolok-ngolok seorang lansia dengan melakukan pelecehan seksual.
Tampak wanita tersebut sempat mengangkat tangannya seakan hendak memukul wanita renta tersebut.
Ia lantas terlihat melakukan pelecehan seksual dengan menyentuh payudara si lansia.
Peristiwa tersebut berlangsung cukup lama, sampai wanita lansia sempat terpancing emosi.
Tampak raut wajah penuh kekesalan tergambar di wajah si lansia.
Dilansir dari situs lainnya, Kosmo.my, Ketua Komite Urusan Kesejahteraan dan Wanita Negeri Sembilan, Nicole Tan Lee Koon, mengaku sudah tahu dan mengunjungi panti itu pada Senin (17/6/2019) malam.
Menurutnya, penyelidikan sedang dilakukan terhadap seorang karyawan panti jompo yang diduga menganiaya para lansia

"Kami akan mengeluarkan pernyataan dalam waktu dekat setelah penyelidikan selesai," kata Nicole.
Postingan yang sudah di hapus tersebut diunggah ulang oleh laman Facebook Perak Press dan sudah dibagikan sebanyak 763 kali dan dikomentari sebanyak 526 pengguna Facebook.
Berikut postingannya.
"Pusat perawatan warga Seremban.
SEREMBAN - Sebuah pusat pepanti jompo di sini diduga mengabaikan para penghuni, dan mereka juga dikatakan telah dilecehkan sejak sekitar dua tahun lalu.
Informasi itu diedarkan setelah sebuah postingan diunggah oleh akun Facebook, 'Cik Pah Cik Ton' yang mengaku sebagai pembela lansia pada kemarin malam.
Pemilik akun mengklaim bahwa penghuni panti jompo dipukuli, dikurung, dibiarkan kelaparan dan diikat di kursi oleh pengawas wanita di tempat itu.
Sedihnya, lelaki tua itu juga dipaksa minum air seni, makan cabai dan diberi obat tidur berlebihan.
Sebanyak 16 kematian telah dilaporkan di pusat tersebut sejak 2017 dan angka itu dikatakan tinggi untuk pusat resmi yang menjaga antara enam dan 12 warga senior.
• Gempar Di Ngawi, Pencari Pasir Temukan Tulang Raksasa Diduga Kaki Gajah Purba di Kali Ketonggo
• ABG Tega Bunuh Sahabatnya Sendiri Saat Diiming-imingi Uang Oleh Pria Jutawan Lewat Media Sosial
Ada dugaan kematian mencurigakan yang melibatkan empat warga lansia yang meninggal selama empat minggu Agustus 2017. Namun, penyebab kematian hanya dilaporkan sebagai akibat dari penyakit lama.
Pusat perawatan ini diyakini telah beroperasi sejak 2016 dengan menawarkan perawatan harian dan terapi untuk warga lanjut usia.
Selain membagikan foto korban, rekaman video menunjukkan seorang pengawas mengejek penghuninya, juga disebarluaskan di media sosial.
Selain menargetkan warga lansia, pekerja pusat juga dikabarkan cedera karena dipukuli dan dikunci oleh pengawas panti jompo.
Diketahui bahwa salah satu penghuni panti jompo telah mengajukan laporan polisi kemarin malam.
Sementara itu, akun Facebook 'Cik Pah Cik Ton', yang mengungkapkan masalah ini, ditemukan telah ditutup oleh pemiliknya.
Sementara itu, ketua Komite Urusan Wanita dan Kesejahteraan Negara Nicole Tan Lee Koon mengatakan kepada wartawan setelah penyebaran masalah ini, ia telah ke pusat perawatan senior tadi malam.
Menurut dia, penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan olehnya dan sebuah pernyataan akan dikeluarkan dalam waktu dekat setelah penyelidikan selesai. - UTUSAN ONLINE."
Video selengkapnya dapat diakses melalui link berikut
https://www.facebook.com/search/top/?q=Cik Pah Cik Ton&epa=SEARCH_BOX