Wisata Kuliner
Tiap Orang Bisa Bikin Sambal, Mengapa Sambal Bu Rudy Begitu Populer? Ini Cerita Lany Siswandi
Bertempat di Depot Bu Rudy Kupang Indah, pendiri depot tersebut, Lany Siswandi atau yang akrab disapa Bu Rudi, menceritakan perjalanan usahanya.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Depot Bu Rudy dari Surabaya yang produk sambalnya terkenal itu, pada Senin (1/7/2019) merayakan 24 tahun berdirinya.
Bertempat di Depot Bu Rudy Kupang Indah, pendiri depot tersebut, Lany Siswandi atau yang akrab disapa Bu Rudi, menceritakan sepenggal perjalanan usahanya.
"Kami sekeluarga ini orang-orang hobi mancing. Lha kalau pas dapat ikan, semua saudara, teman, diundang ke rumah untuk makan. Nah tugas saya membuatkan sambalan untuk lauknya," cerita Bu Rudy.
Dari membuatkan sambal untuk pesta hasil pancingan keluarga, Bu Rudi mendapatkan respons dan dukungan untuk memasarkan sambal buatannya.
"Jadi awalnya nggak direncanakan untuk buka usaha sambal. Makanya saya nyebut sambal buatan saya ini sambal setopan," paparnya.
Setopan, lanjutnya, karena saat berkendara, pengendara akan mendadak berhenti saat lampu merah. Setopan berasal dari kata stop, berhenti. Setopan maksudnya pemberhentian.
Hal itu, menurut Bu Rudi, serupa dengan bagaimana bisnis sambalnya dimulai. Karena orang-orang yang ikut makan pesta hasil pancingan keluarganya menyarankan, sambal buatannya pun mendadak dijual di pasaran.
Oleh sebab itu, pada kemasan sambal Bu Rudi, tutup wadahnya berwarna merah kuning dan hijau.
Merah untuk tutup sambal bawang, kuning untuk tutup wadah sambal bajak, dan hijau untuk tutup sambal peda atau ijo.
"Saya bahkan nggak menyangka responsnya bisa seperti ini. Saya pikir kan, siapapun bisa buat sambal. Tapi ternyata penggemar sambal saya sampai seperti ini," ujarnya. Hefty's Suud
• 24 Tahun Depot Bu Rudy Surabaya, Sehari Mengolah 400 Kg Cabai, Pernah Dituduh Pakai Pelet
