Kabar Surabaya
Ada PAUD Gratis Khusus Anak Tidak Mampu dan Anak Jalanan di Surabaya
Sekolah tanpa biaya hingga lulus PAUD itu diinisiasi oleh Rucita Permatasari. Perempuan yang juga politisi di DPD Golkar Jatim ini sengaja mendirikan
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Besar di tengah keluarga tidak mampu atau dari anak jalanan, tidak perlu khawatir tidak bisa sekolah. Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indragiri, Surabaya menampung anak tidak mampu dan anjal ini sekolah PAUD gratis.
Sekolah tanpa biaya hingga lulus PAUD itu diinisiasi oleh Rucita Permatasari. Perempuan yang juga politisi di DPD Golkar Jatim ini sengaja mendirikan sekolah PAUD gratis untuk anak dari keluarga tidak mampu dan anak jalanan.
Lokasi sekolah PAUD itu persisnya berlokasi di kawasan Indragiri. "Siapa pun warga Surabaya yang kesulitan ekonomi dari keluarga tidak mampu gratis sekolah di sini," kata Cita, perempuan yang juga politisi Golkar ini.
Sekolah yang tanpa biaya sama sekali itu memang didirikan untuk anak yang tidak beruntung secara ekonomi. Selain untuk anak yang dari keluarga tidak mampu juga untuk anak yang putus sekolah dan anak jalanan.
Semua ditampung di sekolah pro rakyat marjinal tersebut. Namun untuk masuk disekolah yang sudah berdiri 2 tahun lalu ini sangat selektif.
Perlu dilakukan survey terlebih dahulu yang dilakukan pihak sekolah. Apakah anak tersebut berasal dari keluarga tidak mampu atau tidak.
"Alhamdulillah untuk tahun ini yang lulus ada sembilan siswa, sebenarnya ada sepuluh tapi ada satu anak yang ngak datang soalnya orang tuanya masih ngurus KTP di luar pulau untuk masuk SD," katanya.
Kak Cita sapaan akrab Rucita Permatasari mengungkapkan, setelah lulus dari Paud tersebut akan mendapatkan full beasiswa untuk masuk SD negeri maupun Internasional.
"Jadi konsep saya memberikan sekolah gratis ini sampai dari Paud sampai tingkat TK B. Saya lebih bangga lagi anak anak lulusan dari sini bisa memberikan atitude yang baik, artinya mampu berkomunikasi dengan baik," ungkapnya.
Dia menambahkan, untuk tahun ini yang sudah mendaftar sudah mencapai 15 siswa. Artinya ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
Ia mempersilakan bagi siapa saja yang notabene dari kalangan menengah ke bawah untuk mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut.
"Jadi kami juga akan memotivasi dan edukasi bagi orangtua yang semisal ada orang tua masih belum siap menyekolahkan anaknya karena faktor ekonomi yang minim untuk bagaimana memberikan pendidikan yang baik bagi anak," katanya.