Nasional

Driver Ojek Online Meninggal Selama 3 Hari di Rumahnya, Tapi Si Ibu Tidak Tahu, Ternyata Karena Ini

Jenazah pria ditemukan membusuk di rumahnya di Jl Pulo Kemuning, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan

Editor: eko darmoko
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Driver ojek online di Kebayoran, Jakarta Selatan meninggal dunia selama 3 hari di rumahnya, tapi sang ibu yang tinggal satu atap tidak mengetahuinya. 

SURYAMALANG.COM, JAKARTA - Jenazah pria ditemukan membusuk di rumahnya di Jl Pulo Kemuning, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Identitas jenazah pria itu adalah Sudadi (35), seorang pengemudi (driver) ojek online itu diduga sudah tiga hari tergeletak di ruang tamu rumahnya.

Ketua RT setempat, Alex Widodo, mengatakan bahwa Sudadi sempat bertemu dengan tetangga terdekatnya pada Sabtu (29/6/2019) silam.

Saat itu, ia meminta tetangga terdekatnya untuk mengobatinya lantaran Sudadi mengeluh tak enak badan.

Namun, setelah hari itu, warga setempat tak melihat lagi batang hidungnya.

"Hari Sabtu, dia biasanya jadi ojek online. Tetapi malah mengeluh sakit, ia meminta kepada tetangga terdekatnya untuk kerokin. Setelah itu, tetangga sudah tidak melihat dia lagi," ujar Alex Widodo, Rabu (3/7/2019).

Setelah beberapa hari tak bertemu, warga menaruh curiga lantaran aroma tak sedap keluar dari dalam rumah Sudadi.

"Tetangga dekat udah curiga karena mencium bau di dalam rumahnya. Kemudian kakaknya dikasih tahu untuk mengecek, ternyata sudah meninggal," lanjutnya.

Jenazah driver ojek online di Kebayoran Jakarta Selatan
Jenazah driver ojek online di Kebayoran Jakarta Selatan (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS, KOMPAS.com / Walda Marison)

Mengutip Kompas.com, Sudadi ternyata tinggal bersama ibunya yang bernama Murtini.

Wanita yang berusia sekitar 75 tahun tersebut diketahui mengalami lumpuh dan hanya bisa terbaring di kama.

"Sudah sekitar dua setengah tahun alami lumpuh," kata Alex Widodo.

Selama itu juga, Sudadi yang sehari-hari bekerja sebagai ojek online selalu merawat sang ibu.

Kadang, jika Sudadi tidak pulang karena sibuk kerja, dia hanya menyiapkan makan pagi untuk Murtini.

Selanjutnya, Sudadi biasa meminta tolong kepada tetangga untuk memberi makan sang ibu.

"Tapi kadang dia (korban) juga enggak pulang. Nah pas dia jalan, dia titip sama tetangga, karena posisinya di pinggir jendela, kita juga bisa nengokin, kita juga bisa kasih makanan dan minuman lewat jendela," terang Alex Widodo.

Alex pun bisa memaklumi jika Sudadi harus pergi pagi pulang larut untuk bekerja.

Pasalnya, dia harus menanggung biaya untuk kehidupan sehari-hari.

Jangankan untuk makan sehari-hari, untuk membayar uang kebersihan bulanan di lingkungan RT saja, Sudadi mengalami kesulitan.

"Kita sebagai pengurus RT enggak mau membebani masalah bulanan, yang lain kita bebani. Karena saya tahu dia pernah bilang saya enggak bisa bayar uang sampah dan keamanan,"katanya.

Kini, Sudadi sudah menghadap sang pencipta walau dengan cara yang mengenaskan yakni membusuk di ruang tamu.

Walau ruang tersebut bersebalahan dengan tempat sang ibu berbaring, Alex Widodo mengaku jika Murtini tidak tahu kalau anaknya sudah meninggal dunia.

"Saat ditanya ibunya, dia enggak tahu kalau anaknya sudah meninggal. Dia juga enggak nyium bau busuk," jelasnya.

Alex Widodo mengatakan selanjutnya Murtini akan dirawat oleh kakak Sudadi beserta istrinya.

Dia pun tidak bisa memastikan apakah kakaknya akan tetap menempati rumah tersebut.

"Jadi nanti kakak korban sama istrinya tinggal disini, kalau betah. Kalau engga ya paling dibawa ke rumah dia (istri kakak korban) yang di kuningan," tandasnya.

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved