Kabar Mojokerto

Candi Cungkup di Mojokerto Terbuat dari Batu Andesit, Ada Relief Riwayat Kerajaan Kediri

Candi Cungkup merupakan satu-satunya candi di Mojokerto yang terbuat dari batu andesit. Ada cerita perihal Kerajaan Kediri pada relief candi tersebut.

Editor: yuli
febrianto ramadani
Candi Cungkup berada di Desa Kesiman Tengah Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Candi ini memiliki tinggi 5 meter dan keempat sisinya memiliki lebar 8 meter. 

Candi Cungkup adalah salah satu candi di Mojokerto yang terbuat dari batu andesit. Sebagian besar candi di Mojokerto terbuat dari batu bata. Pada relief candi tersebut, terdapat cerita zaman kerajaan Kediri dan masa akhir kerajaan Majapahit. 

SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Mojokerto memiliki beragam candi peninggalan kerajaan Hindu - Budha. Keindahan pada struktur batunya yang bertumpuk, beserta relief yang menyimpan sejuta cerita bersejarah tentu menambah kekaguman bagi wisatawan ketika melihat bangunan tersebut.

Candi Cungkup misalnya, berada di Desa Kesiman Tengah Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto,  candi ini memiliki tinggi 5 meter dan keempat sisinya memiliki lebar 8 meter.

Reporter SuryaMalang.com melihat Candi Cungkup bersama komunitas cagar budaya Mojopahit Study Club, Rabu (10/7/2019) sore.

Dari Kabupaten Mojokerto, perjalanan ditempuh hampir satu jam menggunakan sepeda motor. Jarak antara Kabupaten Mojokerto dengan lokasi candi kira-kira 20 Km.

Jalan menuju lokasi itu penuh kerikil, berkelok kelok, menanjak dan menurun, serta di samping jalan terdapat pemandangan sawah lengkap dengan sistem pengairannya.

Sujiono (40), penjaga Candi Cungkup yang juga merupakan warga Desa Kesiman Tengah, mengatakan, situs purbakala itu ditemukan sejak zaman penjajahan Belanda.

Kendati demikian, candi tersebut jarang diketahui masyarakat luas.

GOOGLE MAPS - Candi Cungkup di Desa Kesiman Tengah Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto

Kang Ega, salah satu anggota komunitas Mojopahit Study Club, mengatakan, Candi Cungkup memiliki enam relief dengan berbagai cerita.

"Keenam relief bercerita tentang pengadukan samudra mantana, cerita kelinci, cerita kinari, cerita Hanoman, dan cerita Nandaka," kata Kang Ega.

Kang Ega menambahkan, hingga kini tidak ditemukan angka tahun berdirinya candi tersebut.

"Selain tidak ditemukan tahun berdirinya candi tersebut, juga ditemukan peninggalan lainnya pada Candi Cungkup, seperti artefak dan arca," imbuhnya.

Tetapi, lanjut Kang Ega, dari relief candi tersebut, terdapat cerita zaman kerajaan Kediri dan masa akhir kerajaan Majapahit. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved