Malang
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Pemilik Buaya di Atap Rumah Hingga Fakta Aturan RW yang Viral
Berikut ini deretan berita Malang populer hari ini, Jumat 12 Juli 2019.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: eko darmoko
Vera sendiri tidak tahu jika ada buaya di atas rumahnya.
Ia justru mengetahui dari tayangan televisi, tak lama kemudian suaminya mengaku bahwa buaya tersebut adalah titipan temannya.
"Suami saya memang gemar memelihara binatang. Tapi saya tidak tahu kalau ada buaya. Karena memang pada saat itu kondisinya sepi tidak ada orang," ujarnya.
Kata Vera, apabila waktu itu dirinya tahu suaminya membawa buaya pasti akan ia larang.
Sebab, ia masih memiliki balita, maka dari itu dirinya khawatir.
"Sama suami saya buaya itu hanya diikat saja di luar. Karena memang kami tidak punya tempat atau krangkengan," paparnya.
Kini buaya muara berukuran panjang 170 centimeter dan lebar 12 centimeter telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur.
"Saat ini buaya tersebut sudah dititipkan ke penangkaran buaya PT Bhakti Batu Sejahtera (Predator Fun Park)," tandasnya.
Namun menurut Humas Predator Fun Park, buaya tersebut sedang mengalami stress dan kini dikarantina untuk memulihkan kesehatannya.
3. Ajakan Prof Wardiman Djojonegoro ke Universitas Ma Chung Malang

Mendikbud era 1993-1998, Profesor Wardiman Djojonegoro, dalam sebuah diskusi di Universitas Ma Chung, Kota Malang, mengatakan bahwa sastra dan budaya Panji telah tersebar ke luar nusantara.
Di satu sisi, Panji sendiri merupakan produk asli Indonesia, khususnya Jawa Timur. Katanya, selama ini bangsa Indonesia telah lama mengimport budaya dan sastra luar seperti Mahabarata, Ramayana. Padahal, Panji juga tidak kalah dengan kisah-kisah lainnya tadi.
Menurut Prof Wardiman, tantang anak muda saat ini adalah mengemaskan budaya Panji. Sebetulnya, Panji sendiri bisa diinterpretasikan dalam banyak hal. Wardiman menyebutnya open source seperti pada android.
“Panji itu prinsipnya adalah cerita, kemudian cerita dikemas dalam buku. Panji juga dikemas dalam tarian, topeng, dan yang lainnya,” terang Wardiman, Kamis (11/7/2019).
Saat ini, Wardiman tengah berupaya untuk membuat Panji relevan dengan kondisi kekinian. Oleh sebab itu, perlu peran anak muda.