Jendela Dunia
Inilah Alasan Mengapa Tidak Semua Primata Berevolusi Jadi Manusia
Padahal, sepupu terdekat manusia yakni simpanse modern telah ada di Bumi 700.000 tahun lebih lama daripada manusia modern (Homo sapiens)
SURYAMALANG.COM - Ketika membaca mengenai sejarah evolusi manusia, Anda mungkin menjadi bertanya-tanya, mengapa tidak semua primata berevolusi jadi manusia?
Padahal, sepupu terdekat manusia yakni simpanse modern telah ada di Bumi 700.000 tahun lebih lama daripada manusia modern (Homo sapiens).
Pertanyaan ini dijawab oleh para ahli dalam artikel Live Science, Minggu (14/7/2019).
Briana Pobiner, seorang paleoantropolog di Smithsonian Smithsonian Institute, mengatakan bahwa alasan primata lain tidak berevolusi jadi manusia adalah karena mereka baik-baik saja.
Baik itu gorila gunung di Uganda, lemur di Madagaskar atau simpanse; semuanya menunjukkan bahwa setidaknya untuk saat ini, mereka masih bisa hidup di habitat alami mereka.
Hal serupa diungkapkan oleh Lynne Isbell, profesor antropologi di University of California, Davis.
"Evolusi bukanlah progresi. (Evolusi) adalah sebaik apa suatu organisme hidup dalam lingkungannya saat ini,” ujarnya.
Dalam kacamata pakar evolusi, kita tidak lebih maju daripada primata atau bahkan hewan lainnya.
“Semut sama atau bahkan lebih sukses (secara evolusi) daripada kita,” ujar Isbell.
Dia melanjutkan, ada jauh lebih banyak semut di dunia daripada manusia, dan mereka beradaptasi dengan sangat baik ke tempat tinggal mereka.
Pada intinya, ujar Pobiner, Anda hanya perlu bisa bertahan hidup dan bereproduksi untuk memenangkan perlombaan evolusi.
Anda tidak perlu menjadi yang terkuat atau tercepat.
Buktinya tak lain adalah nenek moyang kita.
Para ahli meyakini bahwa manusia pertama mulai memisahkan diri dari simpanse ketika mereka menghabiskan lebih banyak waktu di tanah sekitar 6-7 juta tahun lalu.
Nenek moyang yang cukup pandai dalam memanjat pohon dan berjalan mungkin sedang mencari makanan sambil mengeksplorasi habitat baru.