Travelling
Agar Tidak Kena Hipotermia Pendaki Cewek Harus Disetubuhi, Benarkah? Berikut Adalah Fakta Sebenarnya
Agar Tidak Kena Hipotermia Pendaki Cewek Harus Disetubuhi, Benarkah? Berikut Adalah Fakta Sebenarnya
Saat terserang hipotermia tersebut, salah satu rekannya melakukan penanganan dengan cara disetubuhi.
Kebenaran cara ini pun lantas dipertanyakan oleh banyak pihak.
Bukan disetubuhi, ternyata ini lima langkah penanganan yang direkomendasikan untuk dilakukan ketika mengetahui ada pendaki yang terkena hipotermia.
Namun, kebenaran kisah yang beredar tersebut masih menjadi tanda tanya besar.
Sebelumnya santer beredar melalui media sosial Instagram soal kisah pendaki perempuan yang terserang hipotermia.
Kisah tersebut dibagikan oleh akun Instagram bernama @willykurniawanid yang juga seorang pendaki.
Kabar persetubuhan tersebut didapatkannya dari sebuah kolom komentar, ia pun turut prihatin atas cerita itu.
Menurut pengakuan orang tersebut, si pendaki wanita yang mengalami hipotermia sudah diberi berbagai macam penanganan, namun tak kunjung berhasil.
Karena tidak kunjung pulih, akhirnya si pendaki wanita disetubuhi oleh salah satu anggota Mapala yang juga mendaki Gunung Rinjani kala itu.
Ketika penanganan tersebut dilakukan, setidaknya ada 20 orang lainnya yang menunggu di luar tenda sembari minum kopi.
Kendati demikian kabar tersebut lantas dipertanyakan kebenarannya sehingga diduga hanya kabar bohong alias hoaks.
Pasalnya cerita tersebut tidak didukung dengan sumber dan data yang jelas, melainkan hanya pengakuan salah seorang warganet.
Lalu benarkah penanganan dengan cara disetubuhi adalah cara yang benar untuk mengatasi orang yang terkena hipotermia?
Terkait hal ini, Kepala Bagian Humas Badan SAR Nasional, Suhri Sinaga memberikan klarifikasi sekaligus keterangan lebih lanjut.
Melansir Kompas.com, Suhri menegaskan bahwa memberikan penanganan kepada penderita hipotermia adalah cara yang tidak benar.