Konferwil GP Ansor Jatim
Ketua PWNU Jatim Tegaskan Jangan Sampai Ada Unsur Politik Dalam Pemilihan Ketua GP Ansor
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur tegaskan jangan sampai ada unsur politik uang dalam pemilihan ketua GP Ansor Jatim.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
SURYAMALANG.COM, SIDOARJO - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur tegaskan jangan sampai ada unsur politik uang dalam pemilihan ketua GP Ansor.
"Jangan sampai ada politik uang dan pengkondisian yang terkait serba politik. Nahdlatul Ulama merupakan organisasi dakwah, pengkaderan dan pembinaan bukan organisasi politik," kata Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, Senin (22/7/2019).
Ia mengatakan, Ansor dan NU memerintahkan kadernya untuk melobi kekuatan politik itu boleh. "Namun yang memerintah haruslah para kyai. Dan tujuannya dalam rangka memperjuangkan kepentingan NU. Juga tidak boleh ketua politik dan partai memerintah NU hingga seakan-akan kader NU merupakan alat partai," tambahnya.
KH Marzuki Mustamar juga kembali menegaskan syarat untuk mencalonkan diri sebagai ketua GP Ansor Jawa Timur.
"Kita minta yang asli kader NU, sudah melalui kaderisasi secara baik, kemampuan baik dan nawaitunya bersih, dan bukan sebagai alatnya partai politik untuk menguasai dan mengakali NU, serta harus adil tidak pakai politik uang segala," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar menerangkan bahwa GP Ansor Jawa Timur sudah lama vakum dan tidak ada pengurus yang definitif dan resmi.
"Sehingga Konferwil harus ada dan harus sukses. Agar Jatim punya ketua GP Ansor yang definitif dan punya legalitas atau resmi," pungkasnya.