Malang Raya
Potensi Gempa dan Tsunami Mahadahsyat di Selatan Jawa Tinggal Tunggu Waktu, Bisa Terjadi Kapan Saja
Potensi Gempa dan Tsunami Mahadahsyat di Selatan Jawa Tinggal Tunggu Waktu, Bisa Terjadi Kapan Saja. Berikut Penjelasan Geoscientist UB Malang
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: eko darmoko
Pakar tsunami dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko mengatakan, kajian soal ini memang disampaikan oleh BPPT dalam agenda Table Top Exercise (TTX) atau gladi ruang untuk rencana gladi lapang penanganan darurat tsunami.
Berdasarkan kajian itu, Widjo Kongko mengungkapkan, wilayah Pantai Selatan (Pansela) Jawa-Bali berpotensi mengalami gempa megathrust dengan magnitudo 8,8.
Menurut dia, mengacu pada besarnya kekuatan gempa yang berpotensi terjadi di pantai selatan Jawa-Bali ini berpotensi memicu gelombang tsunami setinggi 20 meter dengan jarak rendaman sejauh 3-4 kilometer.
"(Wilayah) Pansela Jawa-Bali, berpotensi gempa dari zona megathrust lebih dari 8,8 dan menimbulkan tsunami," ujar Widjo, Kamis (18/7/2019).
• Suami Berburu Kodok, Istri Menyusui Anak di Kamar Bikin Tetangga Pria Nafsu dan Nekat Berbuat Jahat
• Anggunnya Ayu Ting Ting Hadiri Kondangan Berbalut Kebaya Kutu Baru, Mirip Punya Nagita Slavina
• Khayalan Luna Maya Kelak Jadi Ibu Sebelum Faisal Nasimuddin Ngajak Menikah, Maunya Dipanggil Ini
• Fakta Mencengangkan Tentang LGBT di Tulungagung, Gubernur Jatim Khofifah Sampaikan Ucapkan Hal Ini
Tentang Viral Ancaman Gempa dan Tsunami
Pulau Jawa bagian selatan dikabarkan akan diguncang gempa mahadahsyat dan berbuntut tsunami. Kabar ikhwal potensi gempa bumi dan tsunami ini viral di media sosial.
Viralnya kabar ini karena dalam narasi yang beredar ada potensi gempa besar mencapai magnitudo 8,8 dan tsunami di Yogyakarta mencapai 20 meter.
Kabar tersebut meresahkan warga yang tinggal di wilayah Pantai Selatan Jawa.
Berita ini juga menuntut Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono untuk menjernihkan permasalahan.
"Jawaban saya adalah bahwa kita harus jujur mengakui dan menerima kenyataan bahwa wilayah kita memang rawan gempa dan tsunami," ungkapnya melalui pesan singkat, Sabtu (20/07/2019).
"Khususnya wilayah selatan Jawa, keberadaan zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia merupakan generator gempa kuat sehingga wajar jika wilayah selatan Jawa merupakan kawasan rawan gempa dan tsunami," tegasnya.
Untuk diketahui, wilayah Samudra Hindia selatan Jawa memang sudah sering kali terjadi gempa besar dengan kekuatan di atas M 7,0.
Daryono juga mencatat sejarah daftar gempa besar seperti gempa Samudra Hindia.
Dalam catatan BMKG, gempa besar di Selatan Jawa pernah terjadi tahun 1863,1867, 1871, 1896, 1903, 1923, 1937, 1945,1958, 1962, 1967, 1979, 1980, 1981, 1994, dan 2006.
"Sementara itu tsunami Selatan Jawa juga pernah terjadi pada tahun 1840, 1859, 1921, 1994, dan 2006," ujar Daryono.