Berita Malang
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Penjelasan Dosen UB Soal Potensi Gempa di Selatan Jawa & Megathrust
Berita Malang populer hari ini, kata dosen UB soal potensi gempa di Selatan Jawa & pengertian Megathrust, yang disebut-sebut sebagai pemicu Tsunami.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM - Berita Malang populer hari ini Jumat 26 Juli 2019 salah satunya soal penjelasan dosen UB (Universitas Brawijaya) atas potensi gempa di Selatan Jawa.
Selain itu berita Malang populer hari ini juga akan membahas soal pengertian Megathrust, yang disebut-sebut sebagai pemicu Tsunami.
Selengkapnya langsung saja simak berita Malang populer hari ini yang telah dirangkum SURYAMALANG.COM.
1. Penjelasan Dosen UB Soal Potensi Gempa di Selatan Jawa
Isu gempa dan tsunami yang akan melanda selatan Pulau Jawa kini sedang marak diperbincangkan di dunia maya maupun di dalam pemberitaan di berbagai macam media.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akhinya memberikan rilis pada tanggal 21 Juli 2019 mengenangi isu tersebut.
Dalam rilisnya BKMG menyebut bahwa hal itu merupakan potensi dan bukan lagi menjadi prediksi.
Untuk itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang beredar.
Menanggapi hal tersebut, Geoscientist dari Universitas Brawijaya Malang, Prof Adi Susilo, Ph.D memberikan tanggapan mengenai isu gempa dan tsunami tersebut.
• BPBD Pacitan Ingatkan Masyarakat Waspada Potensi Tsunami tapi Tidak Perlu Panik

Menurutnya, bencana itu bisa saja terjadi, karena di selatan Pulau Jawa merupakan jalur pertemuan antara lempeng benua dengan lempeng samudera.
Prof Adi menjelaskan, jika selama ini lempeng benua yang ia sebut lempeng eurasia tersebut mendorong terus menerus lempeng samudera atau lempeng indo-australia.
Pergerakan dari lempengan tersebut diperkirakan mencapai 6-7 centimeter per tahun.
"Kami tidak membantah bahwa potensi gempa dan tsunami itu akan terjadi. Sebenarnya, tujuan itu ialah bentuk kewaspadaan saja kepada masyarakat," ucapnya ketika ditemui SURYAMALANG.COM, Kamis (25/7).
Prof Adi menjelaskan, jika material yang ada di kerak bumi itu bentuknya elastis.
Apabila lempeng itu bergeser, maka akan terjadi gempa tektonik seperti yang terjadi di Pulau Bali beberapa hari yang lalu.
"Material ini bukan yang gampang patah, itu sifatnya elastis. Nanti pelan-pelan lempeng eurasia itu akan menekan terus lempeng indo-australia karena berat jenisnya lebih besar lempeng eurasia," terangnya.
Pergerakan ini diakibatkan oleh mantel konveksi yang ada di dalam perut bumi.
Kata Prof Adi, mantel konveksi itulah yang menggerakkan area yang berada di atasnya.
Dan pergerakan itu akan terus menerus terjadi, karena material yang berada di atas mantel bumi sifatnya elastis.
"Tahu lava yang ada di Hawai? itukan materialnya elastis seperti pasta gigi. Ya itulah bentuknya. Tapi untung saja, berdasakan penelitian di lapangan di daerah selatan Jawa tidak ditemukan gunung berapi aktif yang ada di bawah laut," ujarnya.
Prof Adi berujar, masyarakat di Indonesia khususnya Pulau Jawa harus bersyukur, lantaran saat ini sering terjadi gempa di wilayah selatan Jawa.
• Benarkah Wanita Berjilbab Berpotensi Kekurangan Vitamin D? Inilah Ringkasan Hasil Riset
Hal itu dampaknya positif, lantaran apabila tidak terjadi gempa sama sekali, maka bisa dipastikan akan terjadi gempa yang cukup besar.
Ia mencontohkan, bahwa gempa yang terjadi di Pulau Bali beberapa hari belakangan ini mendekati gempa dan tsunami yang terjadi di Rajegwesi Banyuwangi 1994 silam.
Dengan adanya gempa kecil-kecil ini, energi yang ada di kerak bumi tersebut menjadi terlepas sedikit demi sedikit.
"Kapan gempa dan di mana tempatnya tidak akan ada yang tahu, hanya orang-orang itu memperkirakan berdasakan sejarahnya saja," ujarnya.
Maka dari itu, ia meminta kepada masyarakat untuk tidak takut.
Masyarakat diingatkan untuk tidak khawatir, dan tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ini.
Prof Adi juga meminta kepada pemerintah untuk membuat buku panduan terkait kebencanaan yang nantinya bisa diberikan kepada anak-anak sekolah maupun masyarakat.
"Jangan sampai resah dan jangan sampai panik. Masyarakat bisa lakukan evakuasi mandiri. Misalnya saja kejadian tsunami bisa dilihat dari surutnya air laut. Kalau surutnya di luar batas kewajaran. Ya bisa langsung menyelamatkan diri melalui jalur evakuasi atau mencari tempat yang lebih tinggi, meski tidak semua tanda-tanda tsunami dilihat dari surutnya air laut," ujarnya.
Dekan MIPA UB itu juga menjelaskan cara menanggulangi potensi ancaman tsunami, yakni dengan memasang barier alam seperti hutan mangrove.
Dengan itu, akan melemahkan gelombang tsunami karena pohon mangrove bisa dijadikan sebagai penghalang.
"Sebenarnya masih banyak tumbuhan lain yang bisa dijadikan penghalang. Karena apabila membuat barier rekayasa seperti tembok benton di Jepang itu akan banyak membutuhkan biaya," tandasnya.
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, berdasarkan informasi yang beredar, potensi gempa dan tsunami di selatan Pulau Jawa berdasarkan kajian yang disampaikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ( BPPT).
Pakar tsunami dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko mengatakan, kajian soal ini memang disampaikan oleh BPPT dalam agenda Table Top Exercise (TTX) atau gladi ruang untuk rencana gladi lapang penanganan darurat tsunami.
Berdasarkan kajian itu, Widjo Kongko mengungkapkan, wilayah Pantai Selatan (Pansela) Jawa-Bali berpotensi mengalami gempa megathrust dengan magnitudo 8,8.
Menurut dia, mengacu pada besarnya kekuatan gempa yang berpotensi terjadi di pantai selatan Jawa-Bali ini berpotensi memicu gelombang tsunami setinggi 20 meter dengan jarak rendaman sejauh 3-4 kilometer.
"(Wilayah) Pansela Jawa-Bali, berpotensi gempa dari zona megathrust lebih dari 8,8 dan menimbulkan tsunami," ujar Widjo, Kamis (18/7/2019).
2. Apa itu Megathrust?
Dua kali dalam sebulan terakhir, istilah megathrust populer, dikaitkan dengan guncangan gempa di Jakarta dan potensi Pandeglang yang dalam skenario terburuk mencapai ketinggian 57 meter.
Namun, apa sebenarnya megathrust itu sendiri serta wilayah Indonesia mana yang berpotensi terdampak?
Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengungkapkan, megathrust bisa diartikan sesuai dengan kata penyusunnya.
"Thrust" merujuk pada salah satu mekanisme gerak lempeng yang menimbulkan gempa dan memicu tsunami, yaitu gerak sesar naik.
Dengan demikian, megathrust bisa diartikan gerak sesar naik yang besar.
Mekanisme gempa itu bisa terjadi di pertemuan lempeng benua.
Dalam geologi tektonik, wilayah pertemuan dua lempeng ini disebut zona subduksi.
• Inilah Bahaya Vape untuk Remaja, Orangtua Harus Cermat Mengawasi Pergaulan Anaknya
Menurut Daryono, Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, zona megathrust terbentuk ketika lempeng samudera bergerak ke bawah menunjam lempeng benua dan menimbulkan gempa bumi.
"Zona subduksi ini diasumsikan sebagai sebuah zona “patahan naik yang besar” atau populer disebut zona megathrust," kata Daryono kepada Kompas.com, Sabtu (7/4/2018).
Jalur subduksi cukup panjang dengan kedalaman sekitar 50 kilometer, mencakup seluruh bidang kontak antarlempeng.
Zona megathrust di Indonesia bukan hal baru karena sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan.
Sebagai sebuah area sumber gempa, maka zona ini dapat memunculkan gempa bumi dengan berbagai magnitudo dan kedalaman.
Gempa megathrust dianggap menakutkan karena dianggap selalu bermagnitudo besar dan memicu tsunami.
"Namun demikian, data menunjukkan sebagian besar gempa yang terjadi di zona megathrust adalah gempa kecil dengan kekuatan kurang dari 5,0," kata Daryono.
Menurut Daryono, yang terlibat dalam Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN) 2017, di Indonesia terdapat 16 titik gempa megathrust yang tersebar di sejumlah titik, yaitu:
1. Aceh-Andaman
2. Nias-Simeulue
3. Kepulauan Batu,
4. Mentawai-Siberut
5. Mentawai–Pagai
6. Enggano
7. Selat Sunda Banten
8. Selatan Jawa Barat
9. Selatan Jawa Tengah-Jawa Timur
10. Selatan Bali
11. Selatan NTB
12. Selatan NTT
13. Laut Banda Selatan
14. Laut Banda Utara
15. Utara Sulawesi
16. Subduksi Lempeng Laut Filipina
Daryono mengungkapkan, berdasarkan kajian kegempaan, setiap zona suibduksi punya potensi gempa yang berbeda-beda.
Besarnya gempa yang kemudian terjadi tak bisa diprediksi dan sangat bergantung pada gerak serta kedalamannya.
"Khusus segmen megathrust di selatan Jawa Barat dan Banten, wilayah ini memiliki potensi magnitudo maksimum M 8,8," katanya.
Tidak setiap gempa megathrust menimbulkan tsunami.
Tsunami punya syarat, yaitu gempa besar, hiposenter dangkal dan gerak sesar naik.
Para ahli dan instansi terjadi tanggap darurat bencana terus melakukan penelitian dan pembaharuan data peta kerawanan gempa.
Jika terjadi gempa yang magnitudonya lebih besar dari gempa-gempa yang pernah terjadi sebelumnya, maka akan mengubah titik-titik kerawanan.
Untuk itulah perlumya dilakukan pemutakhiran Peta Sumber dan Bahaya Gempa di Indonesia pada periode waktu tertentu.
3. Daftar pemenang undian Sruput Rejeki TORASUSU MALANG
SURYAMALANG.COM – Berikut ini daftar pemenang uang cash Rp 500.000 undian Sruput Rejeki TORASUSU MALANG periode 25 Juli 2019 :
1. Husca , Jl. Bareng Kulon Vl/944c RT 04 RWw 04 Bareng Klojen Malang, 081334xxx.
2. Rantini, Jl. Mertojoyo Blok N no 49 Merjosari, 08573533xxx.
3. Suprihatin, Jl.Gilimanuk lll / 27 Samaan . 082233xxx.
4. Kuriawati, Jl. Sidodadi Barat RT 06 RW 03 Ngadilangkung Kepanjen. 089539713xxx.
5. M. Saiful , Jl. Kolonel Sugiono gg 10 a Sukun Malang. 08990327xxx.
• Jadwal Acara SCTV TRANS TV GTV RCTI Indosiar TVONE Hari Jumat 26 Juli, Arma FC VS Bhayangkara FC
6. Fenny Septifian Anggraeni, Jl. Kakak Tua Selatan no 12 RT 3 RW 12 Tanjung Rejo Sukun Malang. 087859461xxx.
7. Mujianto, Jl. Gempol Marga Bakti RT 6 RW 10 Tanjung Rejo Sukun. 089904xxx.
8. Sukiyani, Jl. Kertanegara 120 Karangploso. 0851000xxxx.
9. Rini susanti, Jl. Jeruk RT 3 RW 1 Kedung Pedaringan Kepanjen. 08380633xxx.
10. Teddy Harianto, Jl. Simpang Kepuh Utara Blok A17 Bandungrejosari Sukun. 08123583xxx.
Masih ada 1.090 orang lagi yang akan menang undian uang cash 500.000.
Kirim sebanyak-banyak amplopnya ke Kantor Harian Surya Biro Malang di Jalan Sultan Agung 4 Kota Malang.
Jadilah salah satu yg beruntung memenangkan Undian Sruput Rejeki TORASUSU ini.
NIKMAT KOPI SUSUNYA, HEBOH HADIAHNYA…
Tora Susu menggelar undian bernama Sruput Rejeki untuk warga Malang Raya.
Warga Malang Raya berpeluang mendapat hadiah selama 120 hari non stop dengan hadiah utama satu unit rumah.
Marketing Manager PT Torabika Eka Semesta, Jimmy Lukito menjelaskan periode pengundian berlaku sejak 15 Juli hingga 17 November 2019.
Dalam periode itu, setiap hari akan diundi 10 pemenang untuk mendapat uang tunai Rp 500.000.
“Tora Susu juga akan mengundi setiap minggunya satu paket umroh untuk satu pemenang.”
“Jika ditotal, ada 17 minggu sehingga ada 17 orang yang akan beruntung.”
“Kehebohan akan berlanjut karena Tora Susu menyiapkan grand prize 1 unit rumah di akhir undian,” terang Jimmy kepada SURYA MALANG, Selasa (2/7/2019).
Syaratnya sangat mudah, cukup masukkan dua sachet Tora Susu ke dalam amplop dan tulis nama, alamat, No KTP, dan nomor HP tanpa perlu melampirkan fotokopi KTP.
Lantas kumpulkan di dropbox Kantor Harian Surya di Jalan Sultan Agung No 4 Kota Malang (telepon 0341-360204).
Hasil undian akan diumumkan setiap pagi hari di TV, radio, atau koran.
Pajak undian pun ditanggung oleh Tora Susu.
Program ini diadakan sebagai bentuk apresiasi Tora Susu kepada masyarakat Malang Raya yang sudah rutin mengonsumsi Tora Susu setiap hari dan menjadikan Tora Susu menjadi kopi susu nomor 1.
Jadi jangan tunggu lagi, segera konsumsi Tora Susu dan mulai sekarang kumpulkan sebanyak-banyaknya bungkus Tora Susu.
• Adegan Romantis Roger Danuarta Melamar Cut Meyriska, Terbang dan Merinding Tapi Endingnya So Sweet