Kabar Probolinggo
Polisi Probolinggo Tangkap Dua Pegiat Vespa Literasi Gara-gara Pajang Buku DN Aidit dan Bung Karno
Polisi Probolinggo menangkap dua anggota Komunitas Vespa Literasi gara-gara memajang buku-buku tentang DN Aidit dan Bung Karno.
SURYAMALANG.COM, PROBOLINGGO - Polisi Probolinggo menangkap dua anggota Komunitas Vespa Literasi: MB (24) warga Desa Jati Urip Kecamatan Krejengan; dan Saiful Anwar (25) warga Desa Bago Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo.
Mereka dituduh memajang buku-buku yang dianggap terlarang saat menggelar lapak baca gratis di Alun-alun Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (27/7/2019).
Menurut Kapolsek Kraksaan, Kompol Joko Yuwono, Minggu (28/7/2019), buku-buku tersebut berisi tentang DN Aidit, tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Keempat eksemplar buku yang dinilai pro komunis itu diamankan. Selain buku, kedua penggiat literasi juga diamankan ke Mapolsek Kraksaan," kata Yuwono.
Yuwono merinci, buku-buku DN Aidit yang digelar pada lapak gratis itu antara lain berjudul Aidit: Dua Wajah Dipa Nusantara, Menempuh Djalan Rakjat, DN Aidit Sebuah Biografi Ringkas, dan buku Sukarno, Marxisme & Leninisme.
Penelusuran SURYAMALANG.COM, buku Aidit: Dua Wajah Dipa Nusantara diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia pada 2010 berdasarkan kumpulan reportase Majalah Tempo.
Sedangkan buku Menempuh Djalan Rakjat versi aslinya diterbitkan Jajasan Pembaruan pada 1952 berisi pidato DN Aidit di depan massa pada peringatan ulang tahun ke-32 PKI.
Adapun buku Sukarno, Marxisme & Leninisme adalah karya Peter Kasenda dan diterbitkan Komunitas Bambu pada 2017.
Apa sebetulnya alasan polisi melarang buku-buku itu?
“Buku-buku itu saat ini sudah dilarang di Indonesia, buku-buku kami amankan. Kedua pegiat dilepaskan setelah diperiksa secara intensif. Kami masih mengembangkan penyelidikan untuk mengetahui asal buku," ujar Yuwono.
Yuwono mengatakan, Komunitas Vespa Literasi diketuai oleh Abdul Haq, mahasiswa asal Desa Karanganyar Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.
Komunitas tersebut membuka lapak baca buku gratis yang digelar di sekitar Alun-alun Kraksaan setiap Sabtu malam. kompas.com
• Jaksa Periksa Dua Pedagang Buku-buku Riwayat Gerakan Kiri di Pare, Kediri
RIWAYAT DIPA NUSANTARA AIDIT

Berdasarkan rangkuman Wikipedia, Dipa Nusantara Aidit lahir di Tanjung Pandan, Belitung, 30 Juli 1923 – meninggal dunia di Boyolali, Jawa Tengah, 22 November 1965 pada umur 42 tahun).
Ia adalah pemimpin senior Partai Komunis Indonesia (PKI). Lahir dengan nama Ahmad Aidit di Pulau Belitung, ia akrab dipanggil "Amat" oleh orang-orang yang akrab dengannya. Aidit mendapat pendidikan dalam sistem kolonial Belanda.