Kota Batu

20 Persen dari 15.000 Balita di Kota Batu Menderita Stunting

Dinas Kesehatan mencatat 20 persen dari 15.000 balita di Kota Batu menderita stunting.

SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar
Sosialisasi pemanfaatan ASI yang dihadiri para ibu dan calon ibu di Kantor Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Selasa (30/7/2019). 

SURYAMALANG.COM, KOTA BATU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu mendorong ibu-ibu muda untuk memberikan ASI eksklusif kepada para bayi untuk memerangi angka stunting.

Dinkes mencatat 20 persen dari 15.000 balita di Kota Batu menderita stunting.

Sekertaris Dinkes Kota Batu, Sri Rahati menganggap jumlah tersebut termasuk angka yang cukup tinggi.

“Survei stunting ini dilakukan relawan pada tahun 2019, dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan angka itu cukup tinggi,” ucap Sri kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (30/7/2019).

Dinkes mencari penyebab tingginya angka stunting tersebut.

Akhirnya Dinkes kerja sama dengan Poltekes Malang untuk melakukan kegiatan bulan timbang.

Dari kegiatan itu diketahui bahwa angka stunting yang tinggi disebabkan kualitas asupan makanan yang kurang kepada anak.

“Jadi anak ini kurang keanekaragaman makanan bergizi. Seharusnya mereka mendapat gizi seimbang sesuai program Isi Piringku,” terangnya.

Dinkes sosialisasi kepada masyarakat untuk memerangi stunting, seperti sosialisasi tentang pemanfaatan ASI yang diadakan dua kali dalam seminggu di setiap kantor kecamatan.

Sosialisasi itu ditujukan kepada calon ibu, dan ibu muda.

“Kami menargetkan 80 persen dari total 3.000 ibu muda di Kota Batu mau menyusui anaknya.”

“Saat ini masih 75 persen, tinggal 5 persen ini harus kami upayakan,” ujarnya.

Dalam sosialisasi itu Sri Rahati selalu mengampanyekan tentang pemberian ASI Eksklusif kepada bayi selama enam bulan tanpa pemberian makan.

Menurutnya, ASI dapat mencegah stunting asal diberikan terus-menerus selama dua tahun.

“Saat ini banyak ibu muda yang enggan menyusui bayinya. Alasannya simple, yaitu takut merusak bodinya, dan sibuk karena urusan pekerjaan,” ujarnya.

Sementara itu, Asisten Administrasi Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Batu, Endang Triningsih mengatakan para calon ibu atau ibu harus mempersiapkan ASI-nya sebagai kebutuhan.

Menurutnya, ASI ini asupan gizi bagi anak yang tidak dimiliki oleh makanan lain.

“Kalau anak tidak diberi ASI akan mengganggu tumbuh kembangnya. Rasa takut dan cemas itu lebih tinggi,” ujarnya.

Oleh karena itu, dalam menghasilkan ASI yang berkualitas, Endang mengimbau kepada para ibu untuk menjaga asupan makanan.

Seperti memakan makanan tradisional seperti Daun Kunyit, Daun Asam, Daun Pepaya maupun Jagung.

“Manfaatnya banyak, dapat menghilangkan bau amis dan dapat merangsang produksi susu. Ini sangat bagus.”

“Tapi yang terpenting perbanyakan makan buah dan sayuran,” tandasnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved