Selebrita
Demam Video Ria Ricis Pamit dari Youtube, Dibuat Parodi Sampai Anak Jokowi Mau Ikutan Tutup Twitter
Media sosial sedang diramaikan dengan demam video 'SAYA PAMIT' milik Ria Ricis, sampai dibuat parodi dan diikuti putra bungsu Presiden Jokowi.
Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
Dalam video tersebut, Ria Ricis pun menyampaikan permintaan maaf kepada penggemarnya.
Ria Ricis menjelaskan jika video tersebut adalah video terakhir yang dapat ditonton subscribernya di kanal YouTube Ricis Official.
"Kenapa di video dijudulin video terakhir dan pamit? Mungkin karena ini video terakhir yang kalian tonton di channel ini, sebelumnya aku minta maaf," ujar Ria Ricis seperti dilansir TribunJakarta dari YouTube Ricis Official, Sabtu (27/7/2019).
Selain itu, Ria Ricis juga sedikit mengenang perjuangannya bisa menjadi seorang content creator YouTube yang saat ini memiliki lebnih dari 15 juta subsriber.
"Ada yang pengen Ricis ceritain sedikit perjalanaan Ricis ketika menjadi selebgram dan content creator," ucap Ria Ricis.
"Singkat cerita menjadi selebgram itu di tahun 2013 masuk 2014 dan di YouTube itu tahun 2015an," tambah Ria Ricis.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa beberapa orang menyebut Ria Ricis hanya butuh waktu singkat untuk meraih sejumlah penghargaan dari YouTube.
Namun Ria Ricis menjelaskan, dari singkatnya waktu itu terdapat banyak rintangan yang mesti ia lewati.
"Kata orang yang Ricis lewati untuk menjadi content creator sampai mendapat diamond button memakan waktu singkat. Tapi kesingkatan waktu itu ada kerja keras yang ga kalian lihat sebelumnya. Rahasia dapur susah sedih biar aku yang tahu," papar Ria Ricis.
Ria Ricis pun menerangkan, apa yang ia perbuat saat ini bukan sebuah drama.
"Ini ga drama karena aku pribadi ga suka yang drama, pengen sampein banget ke kalian tiap orang punya titik terendah," kata Ria Ricis.
"Begitu juga dengan saya dan tim Ricis, bahkan keputusan ini keputusan sendiri karena tim aku ga tau bahkan tim ricis aku liburin," tambahnya.
Menurutnya, setiap orang memiliki masalah dan pilihan hidup masing-masing.
"Ga semua orang bisa hakimi," ucapnya.
"Jadi mungkin keputusan ini akan menjadi keputusan terbulatku, aku minta maaf kalau ada salah," sambungnya.