Arema Malang

Fakta Penting Arema FC Vs Persib, Mulai Hampir Batalnya Pertandingan Hingga Dampak Teror Petasan

Arema FC vs Persib Bandung dalam lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Kanjuruhan, Selasa (30/7/2019), berakhir 5-1 untuk tuan rumah dan berjalan lancar

Editor: eko darmoko
hayu yudha prabowo
Pemain Arema FC dan Persib Bandung berpose bersama sebelum pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Selasa (30/7/2019). 

Sementara itu, satu-satunya gol Persib dicetak Febri Hariyadi pada masa injury time.

Kemenangan ini membuat Arema FC menyodok ke papan atas, tepatnya posisi keempat klasemen sementara Liga 1 2019.

Kini, Singo Edan mengumpulkan total 18 poin dari 10 pertandingan.

Mereka hanya tertinggal lima angka dari sang pemuncak klasemen, PS Tira Persikabo, yang sudah bermain 11 kali.

Sedangkan bagi Persib, kekalahan ini membuat mereka tetap mengoleksi 13 poin dari 11 laga.

Persib menempati peringkat ke-11 dan posisinya terancam lantaran Persipura Jayapura yang berada satu strip di bawahnya, baru bermain sembilan kali.

Pemain Arema FC melakukan selebrasi usai menjebol gawang Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Selasa (30/7/2019).
Pemain Arema FC melakukan selebrasi usai menjebol gawang Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Selasa (30/7/2019). (hayu yudha prabowo)

Pengaruh Petasan

Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, mengatakan, timnya terpengaruh oleh insiden teror petasan di sekitar hotel tempat skuad Maung Bandung menginap.

Karena itu, Persib tidak berdaya saat dibantai 1-5 oleh tuan rumah Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Selasa (30/7/2019).

Robert mengatakan, teror petasan yang terjadi di depan salah satu hotel di Kota Malang, tempatnya menginap, berpengaruh terhadap kondisi pemain.

Menurut dia, timnya tidak bisa istirahat maksimal akibat teror petasan itu.

Hal itu yang memengaruhi timnya harus tunduk dari skuad Singo Edan.

"Pertama, selamat buat Arema dengan skor 5-1. Yang paling penting, bagi Persib, kami bermain di bawah tekanan," katanya.

"Pemain Persib tidak bisa tidur. Tidak ada polisi yang menjaga," katanya.

Robert mengatakan, pemain sudah memberikan yang terbaik dalam pertandingan itu, meskipun harus menelan kekalahan yang telak akibat teror yang dialaminya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved