Malang Raya

Kisah Anto dan Selviya Terjemahkan Mimpi dengan Dirikan Vihayana Creative Communication

Fransiskus Asisi Suhariyanto dan Selviya Hanna P Manuputty sukses mendirikan serta mengembangkan bisnis penerjemah, Vihayana Creative Communication.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Dya Ayu
Fransiskus Asisi Suhariyanto (45) dan Selviya Hanna P Manuputty (32) sukses mendirikan serta mengembangkan bisnis penerjemah, Vihayana Creative Communication. 

“Setelah itu akhirnya berkembang jadi sekarang, totalnya 11 orang,” ungkap wanita kelahiran Jakarta, 14 April 1987 itu.

Dalam kurun waktu empat tahun, usaha mereka semakin berkembang.

Kebanyakan project yang mereka dapat ternyata lebih banyak dari luar negeri daripada dari dalam negeri.

“Klien Vihayana itu 90 persen dari luar negeri. Ada dari Amerika, Australia, Singapura, Jepang, Hongkong, Romania, Inggris, Belanda, dan Jerman.”

“Kebanyakan penerjemahan dokumen, maskapai yang berkaitan dengan traveling,” jelas Selviya.

Selama menjadi penerjemah ada tiga project yang mereka nilai berkesan.

Ketiganya adalah National Geographic Traveler Indonesia, salah satu produk skin care, dan project dari World Vision Indonesia daerah Papua, yakni organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan dengan fokus pelayanan kepada anak.

“National Geographic yang memupuk kecintaan kami pada traveling. Selain itu, project skin care sangat spesial karena director marketingnya langsung menghubungi kami, akhirnya berlanjut menerjemahkan websitenya juga.”

“Project dari dalam negeri yang berkesan itu World Vision Indonesia di daerah Papua. Kebetulan saya dari Papua. Waktu itu mereka mau membuat buku cerita rakyat Papua.”

“Rasanya senang karena kami akhirnya bisa terlibat dalam melestarikan budaya di Papua,” bebernya.

Meski terlihat mudah dan berkembang pesat, bukan berarti bisnis penerjemah tidak ada tantangannya.

Banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk persaingan antarpenerjemah.

Bagi Selviya apabila bisnis penerjemah ingin tetap mampu bersaing harus menjaga kualitas terjamahan, karena dari situ klien akan menilai bagaimana tingkat profesionalitas kerja.

“Yang terpenting menjaga kualitas, karena kalau dari pengalaman kami, sebenarnya kami itu tidak ngoyo mencari klien.”

“Biasanya klien kami itu merekomendasikan kami ke temannya. Bidang jasa itu yang penting kualitas,” jelas Selviya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved