Citizen Reporter

Siasat Mengatasi Dampak Musim Kering Berkepanjangan pada Sektor Pertanian dan Perkebunan

Kemampuan tanah menyimpan air lebih lama dan banyak akan meningkat pada tanah yang permukaannya tertutup rapat vegetasi dan memiliki bahan organik..

Editor: yuli
david yohanes
SAWAH KEKURANGAN AIR - Musim kemarau mulai berdampak pada tanaman padi di Tulungagung. Puluhan hektar sawah kesulitan air dan terancam gagal panen. Paling banyak sawah yang kekurangan air ini berada di Kecamatan Besuki dan Bandung. 

Dian Fiantis, Professor of Soil Science, Universitas Andalas

Budiman Minasny, Professor in Soil-Landscape Modelling, University of Sydney

Kekeringan bisa mengancam ketersediaan padi untuk pangan. Bima Adhitya/Shutterstock

Lebih dari 50 pemerintah kabupaten dan kota di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara baru-baru ini menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan di wilayahnya.

Selain itu, ada 75 kabupaten dan kota seperti di Nusa Tenggara Timur (Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Manggarai, Rote Ndao, dan Flores Timur, dan Kota Kupang), Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat yang terdampak kekeringan.

Sekitar 48 juta orang di negeri ini terancam kekeringan yang melanda 28 provinsi karena tak turun hujan dalam dua bulan sampai empat bulan terakhir.

Riset menunjukkan bahwa kekeringan yang berkepanjangan akan berdampak buruk bagi sektor pertanian dan perkebunan.

Pertumbuhan vertikal dan horizontal tanaman terganggu saat kekurangan air. Keadaan ini dapat mengancam produksi pangan dan hasil perkebunan.

Satu riset menunjukkan kekeringan yang berkepanjangan menyebabkan kanopi tanaman (bagian atas dari batang, cabang dan daun sering juga disebut tajuk) mengecil dan daun menjadi layu dan mengkerut sehingga sudut antara helaian daun dan batang tanaman menjadi lebih kecil. Ketika kanopi tanaman mengecil pertanda tanaman sudah layu.

Artikel ini akan menggambarkan bagaimana musim kering yang berkepanjangan ini berdampak pada tanaman pertanian dan perkebunan di Indonesia dan juga bagaimana kita bisa mengatasinya.

Ancaman terhadap pertanian dan perkebunan

Air merupakan kebutuhan vital semua makhluk hidup. Kebutuhan air tak bisa ditawar-tawar.

Untuk tanaman, air dibutuhkan untuk proses fotosintesis dan transpirasi (penguapan air dari permukaan daun tumbuhan), pengangkut dan pelarut unsur hara dari tanah.

Musim kemarau menyebabkan lingkungan kering kerontang karena tetesan butiran air hujan tak kunjung turun. Kekeringan mendera saat berkurang dan habisnya cadangan air yang tersimpan di tanah, menyusut dan mengeringnya air di embung, danau, dan sungai.

Kebutuhan air untuk tanaman padi sampai panen, misalnya, antara 450-700 liter per meter persegi. Jika takaran ini tak terpenuhi maka gagal panen akan terjadi. Riset yang lain menunjukkan untuk menghasilkan 1 kilogram beras, tanaman padi memerlukan air sebanyak 2.500 liter.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved