Universitas Muhammadiyah Malang

Perguruan Tinggi Muhammadiyah Ingin Berperan dalam Sertifikasi Halal

"Ada 15 PTM yang sudah memiliki pusat halal. Bahkan ada dosen PTM yang mengambil kajian halal di S2 dan S3, " jelas Prof Dr Chairil Anwar

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: yuli
Sylvianita Widyawati
Suasana workshop penyusunan rencana kerja bidang halal supply chain di ruang sidang senat UMM, Rabu (7/8/2019). 

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU -Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) akan dilibatkan dalam sertifikasi halal. Untuk itu Muhammadiyah menyiapkan lembaga pemeriksa produk halal di pusat dan sudah divisitasi pemerintah.

Nantinya kerjasama dengan PTM yang membantu dari sisi fasilitasnya. Namun semua masih menunggu regulasinya apakah diperbolehkan menyertifikasi.

"Ada 15 PTM yang sudah memiliki pusat halal. Bahkan ada dosen PTM yang mengambil kajian halal di S2 dan S3, " jelas Prof Dr Chairil Anwar, Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah pada wartawan, Rabu (7/8/2019). 

Hal itu disampaikan pada wartawan disela kegiatan workshop penyusunan rencana kerja bidang halal supply chain dengan Deakin University Melbourne di ruang sidang senat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Latar belakang ini adalah pemerintah Indonesia telah merespons perkembangan halal di dunia. Karena itu kemudian ada UU Halal pada 2014 dan ditindaklanjuti dengan adanya badan pelaksana jaminan halal. Pada Mei 2019 lalu keluar PP tentang UU tersebut. Dimana pemerintah akan memberlakukan pada Oktober 2019. Sehingga semua produk, karena Indonesia mayoritas penduduknya Islam, maka harus bersertifikat halal.

"Pedomannya ya UU dan PP," kata dia. Menurut dia, Muhammadiyah karena umatnya banyak juga ingin membantu pemerintah di serfikasi halal. Sebab areanya sangat luas dan perlu bantuan. Selama ini untuk "Paling sensitif masalah halal itu pada makanan dan minuman," kata dia. Tapi dalam perkembangan dunia kini, halal tak hanya di produk, tapi juga ke gaya hidup.

Dikatakan PTM menyiapkan ekspert dalam bidang kajian halal. Beberapa produk yang perlu keahlian khusus, maka bisa bekerjasama karena peralatannya mahal. Sementara kerjasama dengan Deakin University Melbourne menurut Rektor UMM, Dr Fauzan MPd untuk penyusunan action plannya. Karena itu yang datang adalah dari berbagai PTM.

"Awal kerjasama dengan Deakin berawal formal di PTM di Tangerang. Tapi kemudian meluas melibatkan PTM lain," kata Fauzan. Dikatakan keterlibatan pusat halal di PTM bisa membantu memberi kepastian pada masyarakat akan berbagai produk terkait kehalalannya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved